11. The first time

Comincia dall'inizio
                                    


Suzy tersenyum tulus dengan air mata yang menetes dari pelupuk matanya. Sehun hanya diam, tangannya bergerak tanpa ia sadari. Tangannya bergerak untuk membalas pelukan Suzy untuknya.

Namun belum sempat tangannya menyentuh punggung Suzy, Suzy melepaskan pelukan yang ia berikan untuk Sehun. Sehun tertegun, tangannya yang semula ingin menyentuh Suzy ia kepalkan erat dan ia turunkan perlahan.

"ahjussie, . . " ujar Suzy sembari menghapus air mata di wajahnya dengan pelan.

"meski aku mencintai Myungsoo oppa, tapi pelukanmu jauh lebih hangat darinya. Maka dari itu, mungkin aku akan menangis setiap kali memelukmu. Tapi jangan khawatir, aku menangis karna aku lega bisa melepaskan beban berat itu. sekali lagi, aku sangat berterima kasih" ungkap Suzy kemudian mundur selangkah dan memberi hormat secara formal.

Sehun terdiam, tentu saja ia terkesima dengan sikap gadis ini. Ia tak pernah sadar betapa dewasanya gadis ini dalam hal karakter. Meski ia terlihat seperti gadis ceroboh yang arogan namun didalam hati kecilnya, ia hanya seorang putri kecil yang membutuhkan perlindungan.

"ahjussie, aku pulang dulu nae?" pamit Suzy sembari tersenyum hangat kemudian melambai pada Sehun. Sehun tersenyum dan mengangguk.

"hati-hati" ujar Sehun.

Suzy sudah hilang dibalik mobil dan Sehun berbalik untuk kembali kedalam rumah namun langkahnya berhenti ketika mengetahui neneknya menghalangi jalannya. Sehun menatap neneknya dengan biasa saja.

"kenapa halmeonie?" tanya Sehun dengan polosnya.

"kau terlihat kecewa. Apa karna ucapan gadis tadi?" tanya nenek Sehun.

"eoh?" Sehun terperangah.

"kau jatuh cinta padanya bukan?" terka nenek Sehun.

"apa yang halmeonie bicarakan? Itu tidak masuk akal" ujar Sehun tersenyum seakan menertawakan ucapan neneknya.

"itu lebih tidak masuk akal melihatmu duduk dan makan dengan orang asing setenang itu. kau bahkan menolak setiap client-mu ngobrol sembari makan bersama" tutur neneknya penuh selidik.

"halmeonie. Dia sudah seperti temanku. Hanya perbedaan umur yang . . . "

"tidak. caramu menatapnya tak seperti itu. matamu mengatakan hal lain disaat bibirmu terus mengungkapkan kebohongan" timpal neneknya dengan senyum percaya diri.

"halmeonie. Tidak bisakah kita istirahat saja? Aku cukup lelah hari ini" ungkap Sehun berusaha mengalihkan pembicaraan.

"gadis itu sedikit mirip dengan Han Ga In, apa itu yang membuatmu menyukainya?" pertanyaan nenek Sehun berhasil menghentikan langkah Sehun.

Sehun terdiam seribu Bahasa, ia bahkan tak ingin berbalik menatap neneknya. Tatapannya perlahan turun dengan ekspresi muka yang sulit dipahami.

"benarkah? Tapi dia bukan Han Ga In" timpal Sehun kemudian melanjutkan langkahnya.

Nenek Sehun menghela napas berat. Sehun berbaring di kamarnya. Ia tak sadar hal itu, sejak pertama kali bertemu dengan gadis itu, bahkan bayangan Han Ga In tak pernah terlintas diwajah gadis kecil itu.

Namun hari ini setelah mendengar ucapan neneknya, ia baru sadar, hampir melupakan gadis itu sepenuhnya. Gadis yang sangat mencintainya dan membuatnya merasa menyesal seumur hidupnya. Han Ga In.

Apa Sehun sanggup menghadapi gadis muda itu? bagaimana jika gadis itu mengetahui tentang luka lama itu? bagaimana jika Kim Taehee tak pernah memaafkannya atas peristiwa masa lalu itu? bagaimana jika gadis muda itu terluka dan membencinya?

Home; My Little PrincessDove le storie prendono vita. Scoprilo ora