6.dia menghindar?

Start from the beginning
                                    

"dadah, mamang" pamit salsa seraya keluar dari mobil lalu melambaikan tangannya ke arah mang amid.

Salsa berjalan menyusuri koridor panjang sekolahnya,dari banyaknya orang yang ia lewati atau sesekali menyapanya, mata indah nya hanya tertuju pada satu titik, lelaki itu lelaki yang amat ia cintai tapi amat ia benci, entah sebesar apapun kesalahan lelaki itu salsa dengan bodohnya masih tetap mencintainya.

Mata salsa terus terpaku hingga menghentika laju langkahnya dan memilih mengagumi pesona Deon yang sedang bermain basket dengan sesekali menyapu rambutnya , Deon melirik ke arah salsa, pandangan mereka bertemu tatapan mata salsa yang menyuarakan rasa malu dan cinya bertemu dengan tatapan Deon yang sulit untuk diartikan,tatapan tanpa arti tersebut berubah menjadi tajam,lalu berjalan ke arah salsa dengan angkuh.

Direngkuhnya kasar tubuh kecil salsa.
"gue gak mau lo liatin gue, atau deketin gue, kita udah putus and lo bukan siapa-siapa gue lagi" bisik Deon tepat ditelinga salsa.

"tapi aku sama ka_._

"masalah kemarin malam lupain,itu kesalahan lo sendiri, murahan banget" bisik Deon, lalu melepas rengkuhannya lalu pergi setelah dengan sengaja ia menyenggol bahu salsa cukup keras hingga badannya menghantam tiang koridor, seisi koridor menatapnya mengejek walau tak mengutarakannya dengan mulut mungkin karna takut akan dikeluarkan dari sekolah.

Salsa mencoba menegakkan badannya lalu kembali melanjutkan perjalanannya ke kelasnya itu.langkah-langkah demi langkah ia lalui hingga bokongnya itu sukses menempel pada kursinya di kelas.

"salsa, lo kemarin kemana aja sih? Masa kita nyariin lo engga ada" omel bella tiba-tiba.

Belum sempat salsa menjawab, sonya lebih dulu menyambung perkataan bella "lo tau kita tuh sampe panik, please deh lo jangan kayak niko yang abis baperin gue tiba-tiba ngejauh" cerocos sonya yang berakhir curhat, fyi dulu sonya dan niko sempat dekat, bahkan bisa dikatakan niko dapat tertawa hanya bersama sonya, dan ketiga sahabatnya.perasaan sonya kepada niko berubah jadi cinta, akan tetapi niko tak pernah mengutarakan isi hatinya kepada sonya, jadilah sonya marah dan merasa tidak berarti di hidup niko.

"gini loh,,, semalem nenekku telepon suruh pulang cepet, jadinya aku pulang maaf ga ngabarin kalian   handphone ku juga lobet" jelas salsa,sembari membuka jaketnya, lalu membuka ikatan rambutnya agar, kissmark sialan itu tertutupi.

"ohh gituh, lain kali bilang ya, sal"kata bella lalu sesekali mencomot ciki milik sonya.

"ihh, si bella nyomotin mulu, katanya mau diet" omel sonya.

"kamu kenapa sih, soy? Marah-marah aja" tanya salsa heran.

"biasa,niko nge blok akun whatsapp dia, sa" jawab bella cepat, yang dibalas anggukan dari salsa dan dengusan kasar dari sang empu sonya.

"intinya, dia BRENGSEK" ucap sonya dengan mengeraskan kata 'brengsek' dengan pandangan tepat ke depan.

Wajah sonya mendadak dingin mendapati ia tak sengaja bilang brengsek ke arah pak heri,sungguh ia tak tau pak heri sudah masuk kelas.

"kalian kok gabilang sama gue?"cicit sonya.

"aku juga kaget tiba-tiba dia ada di depan"balas salsa.

Pak heri guru berbadan tambun itu berjalan gontai, mendekati 3 gadis yang berhasil membuat emosinya naik di pagi hari.

"kalian, keluar bella dan salsa kalian diluar kelas gaboleh kemana2 sampe pelajaran saya habis, dan khusus buat kamu sonya, kamu bersihkan toilet! "bentakkan pak heri membuat ketiganya langsung lari keluar kelas.

"guys, gimana nih? Gue takut di toilet"keluh sonya.

"kita gabisa bantu, bahkan kalau aku sama bella maju selangkah dari depan kelas aja, bisa tamat" jelas salsa.

D A N D E L I O NWhere stories live. Discover now