"Gue lima." Ucap Gaga yang paling semangat membuat kelompok untuk foto katalog itu.

"Gue tiga." Ucap Adira yan sudah malas-malasan karena tidak mendapatkan nomor yang sama dengan Gaga.

"Gue tiga." Ucap Bita yang belum tahu siapa saja kelompoknya.

"Kalau Gue... emmm... Lima." Kata Feli yang baru saja membuka gulungan kertasnya.

"Lo dapet lima Fel? Wahhh kita sehati." Gaga langsung bersorak dan mengajak Feli untuk tos dengannya. Feli yang tak tahu apa-apa pun asal tos dengan Gaga. Hal itu membuat Adira menatap Feli tak suka.

"Gaga ayo ke kantin!" Ajak Adira cepat saat dirinya sudah muak melihat Feli dan Gaga sedekat itu.

"Eh iya sayang, ayo!" Kemudia Gaga dan Adira pergi meninggalkan kelas.

"Hihh pacarnya sensian." Celetuk Bita yang ngeri melihat Adira seposesif itu dengan Gaga.

"Hooh ngeri Gue." Kata Feli yang menatap Gaga dan Adira yang keluar dari kelas.

"Yaudah ayo ke kantin Fel!" Ajak Bita kemudian.

"Ayo!"

●●●

Saat mereka sudah berada di salah satu sudut kantin.

"Eh Fel kira-kira kelas kita pakai tema apa ya buat foto katalog besok?" Tanya Bita yang aslik mengiris-iris baksonya.

"Emm... gatau... kan Gue bukan panitianya." Jawab Feli seadanya sambil membuka ponselnya dan memakan lontong pecelnya.

"Semoga aja gak neko-neko. Kan ribet ntar kalau aneh-aneh temanya." Celoteh Bita tanpa henti.

"Hooh."

Bukannya mendengarkan celotehan panjang Bita yang enggak berhenti-berhenti, Feli malah fokus ke ponselnya yang menampilkan chat Arvind di salah satu aplikasi. Ia mulai membaca pesan Arvind tersebut.

Arvind
Gulaaaaa!
Eh
Hulaaaaaa!

Pipi Feli terasa memanas saat membaca pesan tersebut. Ia ingin sekali tersenyum lebar saat itu, tetapi ia sadar ada Bita dihadapannya. Dan Feli pun berakting seolah dia sedang memakan makanannya di hadapan Bita. Dan ia pun membalas pesan Arvind.

Felicie
Iya gue tau gue manis kaya gula 🤣
Tengkyuuu loh pujiannya 😚

Sambil menunggu Arvind menjawab, Feli sok sibuk mengaduk-aduk makanannya dan asal merespon celotehan Bita lagi.

"Hooh Gue juga ngerasa gitu Bit." Feli manggut-manggut sok paham, namun tatapannya terus tertuju pada ponselnya yang beberapa detik kemudian kembali memunculkan pesan Arvind.

Arvind
Hihh
Pd amat lu mbakk... itu typo tauuu 😓
Tapi gapapa deng
Masama pacar 😚

Pipi Feli memanas dan semburat merah pun terlihat jelas di kedua pipinya saat membaca kata terakhir di pesan itu. Ia buru-buru mematikan hpnya, kemudian menatap ke arah lain untuk menetralkan detak jantungnya yang terasa lebih cepat dari sebelumnya.

Kemudian, Feli menyalakan ponselnya lagi untuk menjawab pesan Arvind. Namun, Sedetik, dua detik, tiga detik membaca ulang pesan Arvind, Feli tak kunjung membalas pesan tersebut.

Mampus mau dijawab apa coba? Batin Feli bingung.

Setalah berpikir panjang, Feli akhirnya mulai mengetikan sebuah pesan untuk di kirim kepada Arvind.

 Perjodohan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang