Chapter 16: Rasa

260 39 10
                                    

"Pangeran bangun pangeran"ucapnya sambil menepuk nepuk pipi pangeran "canda"lirihnya dan kemudian kembali tak sadarkan diri

"Pangeran buka mata lo,bangun" canda terus berusaha agar pangeran tetap bertahan saat ini

"pangeran bangun gimana kalo bunda nanyain lo pangeran gue harus jawab apa lo harus kuat" saat ini rafa sangat cemas dengan keadaan pngeran

"Maaf kalian tunggu di sini karna pasuen akan segera ditangani" titah suster yang berjaga di situl

"Panan hiks-hiks-hiks pangeran" canda terus menangissi pangeran "canda lo tenang pangeran pasti baik-baik aja,dia kuat ko can" ucap rafa menguatkan "tapi gue takut pangeran kenapa-napa"

"Raf,gue takut raf"

rafa pun yang tak bisa melihat canda terus menangis ia langsung memeluk canda untuk menenangkan canda,Namun tangisan canda semakin menjadi

"Makasih raf" sambil melepas pelukan rafa yang berhasil membuatnya tenang

Rafa tersenyum pada canda sambil berucap "iya can,gue kedepan dulu ya kalo ada apa-apa lo langsung kontek gue"
Candapun hanya menganggukan kepalanya sambil memberikan senyumnya pada rafa "makasih raf" lirihnya mungkin tak di dengar karna rafa sudah berlalu jauh

____________________________

"Halo rey,kalo lo udah selesaiin semuanya cepet lo ke sini ajak juga anak yang lain"

"Oke raf,bentar lagi gue ke sana urusan gue sama si bangsat belum selesai gue harus kasih hukuman yang spesial kalo buat dia" meski dari telfon suara rey terdengar jelad kalo ia sangat emosi

"Rafa huff huff, rafa pangeran raf" ucapnya sambil mengatur nafasnya yang ter engah-engah

"Pangeran kenapa canda?"

Bukannya menjawab canda langsung menarik tangan rafa menuju ruangan tempat pangeran dirawat

Merekapun segera masuk ke ruangan pangeran "pangeran lo udah sadar" lirih rafa yang masih tak percaya

"Lo siapa" tanya pangeran sambil menunjuk ke arah rafa

Rafa langsung menutup mulutnya dengan tangannya sendiri sambil berucap "lo lupa ingatan?tapi perasaan lo lukanya di perut ya,ko lupa ingatan si gimana caranya?emang ada hubungannya?" Tanya rafa polosnya

"astagfirullah" sambil menepuk dahinya sendiri "rafa-rafa plis deh"

"Gue gak kenal lo!mending lo keluar sana"bentak pangeran sambil menatap rafa dan menunjuk ke arah pintu

"Sumpah lo lupa ingata?masa lo kaga ingey gue,gue kan temen lo bestfriend loh bestfriend"

"Keluar!!" bentak pangeran

Mau bagaimana lagi akhirnya rafa keluar sambil menarik tangan canda "ehh,ngapain lo narik tangan cewe itu gue kan nyuruhnya lo doang yang keluar"

"Gue rasa lo butuh ketenangan mangkanya gue ajak canda juga"

"Ck,udah sana pergi"

"Hemm"dengan muka yang masih ditekuk akhirnya rafa pergi dari situ

"Katanya lo lupa ingatan,gue curiga? boong ya lo" sambil menyipitkan matanya "suer deh,gue boong" sambil nyengir

"Kalo misalnya gue lupa ingatan beneran juga gue gak akan lupa sama lo" sambil menarik turunkan halisnya "prett,basi bat anjir"

"Yaelah lo mah baru juga gombal dikit bikin drop aja"

"Udah deh jangan ngomong terus, sekarang lo istirahat baru juga sadar jangan mulai lagi deh"

"Huff,iya mamih canda" ucapnya dibuat buat seperti anak kecil

Pletakk "aduh sakit canda" sambil mengusap-ngusap tangannya yang terkena keplakan canda

"Mangkanya jangan becanda,itu baru permulaan kalo lo ngegombal lagi gue tabok "

"Hemm"

Melas bangg♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melas bangg♡

Tbc♡
Terimakasih sudah membaca jangan lupa vote and coomen,semoga suka sama chapter ini ,tungguin chapter-chapter selanjutnya...

[✔] PangeranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang