BAB XI - PERTANDINGAN

973 88 25
                                    

Hellow guys!! Gue kaget banget pas liat ternyata yang baca cerita ini udaha sebanyak ini. Thank you so much buat apresiasinya.

Btw, JAZ baru ngeluarin lagu yang asik banget nih. Jangan lupa di dengerin ya..

 Ku selalu salah tingkah Saat didekatmu,

kamu tetap yang terindah.

Jangan pernah berubah.

Berdua meraih mimpi kita.

###

"Dan, gendangnya lo taro paling depan. Di sono noh, lo pukul yang kenceng biar kelas lain pada tau kalo kelas kita yang paling kompak!" Irfan, ketua kelas Sepuluh Empat memberikan instruksinya kepada Dani. "Anak-anak yang lain yang belom dapet giliran lomba, ngumpul di sini semua. Kita harus dukung temen-temen kita yang lain." Lagi-lagi Irfan memberikan instruksinya dengan menggebu-gebu.

Semua siswa kelas X-4 sedang berkumpul di pinggir lapangan bersama dengan siswa-siswi dari kelas lain. Mereka sedang menentukan tempat paling strategis agar dapat menonton pertandingan di hari terakhir rangkaian acara Class Metting, yang akan di mulai sebentar lagi.

"Selow aja sih Fan, gue yakin kelas kita yang paling banyak menangin perlombaan hari ini." salah satu temannya, Romi, berujar santai.

"Iya nih, si Irfan nggak bisa santai banget deh." Deika ikut menambahi.

Irfan membalikan tubuhnya, melihat Deika yang sudah siap dengan baju olah raga yang celananya ia lipat sampai dengkul. Irfan menghembuskan napas panjang.

"Awas ya kalo tim Futsal cewek kita kalah." Irfan memperingati.

Deika tersenyum enteng sambil menalikan tali sepatunya kuat-kuat. "Udah santai aja, yang penting lo support tim kita yang bener. Terutama lo Dan, awas lo ya!" Deika melirik Dani sekilas.

"Lah, emang gue ngapain?" tanya Dani.

"Kebiasaan lo kan suka ngerecokin anak-anak cewek." Balas Dila salah satu kelompok Tim Futsal kelas mereka yang lain.

"Yaelah kaga, santai-santai, yang penting lo maen yang bener semua." Ujar Dani, "Woy Din! Lo siap-siap lah, jangan pacaran mulu, gimana dah entar lagi basket maen nih."

Dani berujar, menunjuk Dino dan Riska yang sedang duduk sambil makan berdua dengan kesal. Mereka adalah salah satu pasangan di kelas x-4 yang luar biasa menjengkelkan. Sebabnya, karena jika sedang berduan tidak ada apapun yang dapat memisahkan mereka.

"Lo jangan kayak sampah ya Din." Irfan ikut berujar jengkel, ikut kesal melihat Dino dan Riska.

"Iye-iye santai lah, santai." Kata Dino, kemudian kembali mengalihkan perhatiannya pada pacarnya.

Deika beralih menatap Febi berapi-api, "Feb lo harus semangatin gue ya."

"Iya, pasti gue semangatin semuanya!" Katanya bersemangat.

Sebenarnya, jarang-jarang Febi bisa bersemangat seperti hari ini. Kehidupan gadis itu sangat amat santai, seakan tidak memiliki gairah untuk hidup.

Deika mengangguk antusias. "Gue bakal ngelakuin segala cara supaya tim kita bisa menang." Ia mengangkat tangannya membentuk kepalan, mencoba untuk fokus pada pertandingan yang sebentar lagi akan mulai.

Setidaknya sebelum sesosok mahluk tuhan yang menurut Deika paling indah, berjalan melewatinya. Membuat Deika membuka matanya lebar-lebar, dan sialnya kehilangan fokusnya. Siapa lagi yang dapat membuatnya begitu selain Altha?

Deika melihat Altha berjalan menyusuri lapangan. Laki-laki itu memperhatikan bagaimana kondisi lapangan sekolah mereka, sesekali mengeryit saat melihat hal-hal yang mungkin menurutnya kurang tepat.

THREAD OF DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang