14.1 (Different)

7K 715 103
                                    

Annyeonggggg...

Gag berasa udh setahun Mr.Nerd gag nyapa para Readers tersayang 😘 Maaf lama ngilang 🙏🙏🙏🙏Masih pada setia, kan??? 😊😊😉

_ Happy Reading _

"K--kau menolak ku?" tanya Jihyun nyaris memekik saking tak percayanya usai mendapati kenyataan bahwa Kyuhyun pernah menolaknya.

"I--itu..." Kyuhyun tergagap. Tiba-tiba sulit bersuara. Ditambah tatapan mata Jihyun yang seolah siap mengulitinya, menyiutkan nyalinya. Memperparah kegugupannya. Menambah keringat di pelipisnya.

"Jawab! Kau pernah menolakku?" tuntut Jihyun tak sabar.

"I-iya," jawab Kyuhyun lemah.

"Hya!!!" sentak Jihyun lantang.

Secara otomatis, Kyuhyun memejamkan mata, lalu menggeser bokongnya perlahan-lahan ke ujung sofa. Menjaga jarak aman dengan Jihyun yang siap mengamuk.

Sesuai dugaan Kyuhyun sebelumnya, Jihyun marah! Kabar baiknya, Jihyun tidak menggunakan kekerasan. Atau mungkin belum???

"Berapa kali? Berapa kali kau menolakku?" Volume suara Jihyun meninggi.

Kyuhyun menggelengkan kepala dengan gerakan pelan. Ia lupa. Atau lebih tepatnya, tidak pernah menghitung. Yang jelas, lebih dari hitungan jari.

Gelengan kepala Kyuhyun, ditangkap Jihyun dengan 'sangat banyak sampai aku tidak sanggup mengingatnya.'

Seketika bibir Jihyun mengerucut kesal. "Aish, menyebalkan," sewotnya. Setelah itu, memukul lengan Kyuhyun untuk melampiaskan kekesalannya. Tapi bukan pukulan keras menggunakan tenaga penuh, melainkan pukulan ringan. "Jahat! Kau tega sekali membuat ayahku sampai membujukmu berulang kali."

Ya. Kekesalan Jihyun bukan semata-mata lantaran Kyuhyun pernah menolak dijodohkan dengannya. Tapi lebih kepada fakta bahwa Ayah yang sangat dicintainya, berusaha keras membujuk Kyuhyun namun terus mendapatkan penolakan.

"Aku tidak punya pilihan. Andai kau berada di posisiku, apa kau akan mengiyakannya?" Kyuhyun balik bertanya.

Jihyun berdehem pelan. Benar yang dikatakan Kyuhyun. Andai posisinya dibalik, ia juga tidak mungkin mengiyakan begitu saja. "Setidaknya, Oppa bisa mencoba bertemu dulu denganku, baru memutuskan. Bukannya langsung menolak," balasnya tidak mau kalah dengan mudah.

Kyuhyun beringsut ke sisi Jihyun. Menangkup wajah istrinya itu dengan kedua tangan. "Kau terlalu sempurna untukku," ujarnya lirih.

Kening Jihyun mengernyit.

"Ketika Prof. Song pertama kali mencetuskan ide ingin menjodohkanku denganmu, aku bukan siapa-siapa. Aku tidak memiliki apapun. Aku hanyalah pria yang sangat biasa dan sering dipandang sebelah mata oleh banyak orang," terang Kyuhyun lirih. Ada kepiluan tersirat dari ucapannya. Teringat masa sebelum ia menjadi Cho Kyuhyun yang sekarang. Dulu, orang-orang kerap kali mencemooh, merendahkan bahkan menjauhinya. Penyebabnya, tentu saja karena dia miskin, jelek, dan yatim piatu. "Dengan semua kekuranganku, aku sadar diri. Aku tidak sebanding denganmu. Maka dari itu... aku menolak. Aku tidak memiliki keberanian untuk bertemu denganmu," lanjutnya sembari mengulum senyum simpul.

Hati Jihyun terenyuh. Rasa iba menggelayut di hatinya, sanggup meredakan amarah yang tadinya meluap. Ia tidak menyangka kehidupan Kyuhyun sebelumnya begitu berat.

"Menurutmu, aku sama seperti orang-orang itu? Yang akan memandangmu sebelah mata?" tanya Jihyun sembari menatap Kyuhyun lekat. Sorot matanya nampak sendu. Suaranya melembut.

Marrying Mr.Nerd !!!Where stories live. Discover now