8 ( Heartbeat )

7.5K 751 154
                                    

_ Happy Reading _

Kedua manusia berbeda jenis kelamin terlihat sibuk di dapur. Menariknya, bukan hanya suara-suara peralatan dapur dan aktifitas memasak saja yang terdengar. Suara omelan si gadis pada si pria yang sering melakukan kesalahan lebih mendominasi.

"Potong tipis-tipis."

"Seperti ini."

"Itu terlalu tebal."

"Tapi memotong seperti ini lebih cepat selesai."

Jihyun menghela nafas pelan. "Kau pernah melihat irisan wortel setebal itu dalam sup?"

"Mianhae. Akan ku ulangi."

Kyuhyun mengambil wortel yang masih baru, kemudian kembali memotong sayuran yang bagus untuk kesehatan mata itu.

"Aish. Kau payah sekali" gerutu Jihyun sebal. Sejak tadi, tidak ada satupun pekerjaan Kyuhyun yang di lakukan dengan benar. Menggoreng, gosong.  Memotong sayuran, berantakan. Tidak bisa membedakan garam dan gula. Arghhh! Cho Kyuhyun si otak jenius ternyata sangat payah di dapur. Ya, dia sepayah itu.

"Kenapa ambil yang baru? Perbaiki potongan wortelmu yang sebelumnya. Iris lebih tipis" omel Jihyun lantaran mengganggap Kyuhyun menyia-nyiakan bahan makanan.

"Iya. Iya. Jangan marah" sahut Kyuhyun menenangkan. "Aku kan memang tidak bisa memasak."

"Makanya aku menyuruhmu tidak ikut campur di dapur. Sebaiknya kau menonton tv sana. Atau ke kamar membaca buku-bukumu. Atau melakukan pekerjaan lainnya selagi menungguku selesai memasak."

"Tapi aku ingin membantumu" ucap Kyuhyun bersikeras.

"Jangan tersinggung. Yang kau lakukan sejak tadi bukannya membantu tapi malah mengacaukan" ungkap Jihyun apa adanya.

Kyuhyun menunduk lesu. "Mianhae."

Mendapat reaksi sedih dari Kyuhyun, membuat Jihyun merasa bersalah. "Meski begitu, aku hargai niat baikmu."

"Kalau begitu biarkan aku memotong wortel ini sampai selesai. Setelah itu, aku akan menurutimu untuk tidak ikut campur."

"Terserah" sahut Jihyun singkat. Memalingkan wajah dari Kyuhyun.

"Akhh..." rintih Kyuhyun tiba-tiba. Tanpa sengaja, jarinya teriris pisau tajam hingga berdarah.

"Wae?" Jihyun mengalihkan fokus dari kegiatannya membuat telur gulung. Ia lantas menoleh ke samping. "Astaga!" kagetnya begitu melihat darah.

"Aku tidak apa-apa" ucap Kyuhyun sambil menyembunyikan tangannya ke belakang tubuh.

Jihyun langsung mematikan kompor. Karena telur gulungnya juga telah selesai.

"Sini ku lihat." Jihyun menarik paksa tangan Kyuhyun. Mengamati luka yang di dapat pria itu. "Syukurlah. Lukanya tidak serius" leganya begitu tahu jari Kyuhyun tergores tidak terlalu dalam.

"Aku ambil kotak obat. Bersihkan lukamu dengan air. Bisa sendiri kan?"

"Aku saja! Kakimu kan..."

"Kakiku sudah sembuh. Lihat." Jihyun menggerak-gerakkan kakinya di hadapan Kyuhyun. "Aku bahkan bisa berlari maraton" tambahnya bercanda. Dan di tanggapi Kyuhyun berupa kekehan tawa.

Jihyun berlalu. Dengan kondisi kakinya yang sudah membaik, ia berjalan mengambil kotak P3K.

Sementara Kyuhyun tersenyum-senyum sendiri layaknya orang bodoh. "Dia lucu dan peduli padaku" gumamnya seperti bisikan.

Tak berselang lama, Jihyun kembali ke dapur membawa kotak obat. Tanpa banyak bicara, tangannya bekerja. Merekatkan plester obat ke jari Kyuhyun.

"Sudah." Jihyun mengangkat wajahnya. Seketika itu juga, jantungnya berdetak cepat. Lantaran jaraknya dengan Kyuhyun begitu dekat. Hembusan nafas pria itu menerpa wajahnya. Hangat.

Marrying Mr.Nerd !!!Where stories live. Discover now