3. Sebuah Kejutan

362 79 88
                                    

Afrah Shuhua Angesti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Afrah Shuhua Angesti. Atau yang biasa disebut dengan Shuhua itu kini tengah berada di gudang yang cukup gelap dan juga berdebu, mengambil beberapa barang yang tadi diminta oleh Kak Chandra atau Chan, guna membetulkan pintu aula yang rusak.

Kenapa bukan anak laki-laki saja yang mengambilnya? Oh, jawabannya karena semua sedang sibuk dan kebetulan Shuhua sedang menganggur, jadi ia siap sedia di minta Chan untuk mengambil palu dan teman-temannya itu.

"Tapi palunya dimana ini ya?" tanya Shuhua saat ia tak kunjung menemukan palu yang ia cari. Ia sudah menemukan paku dan obeng, tapi si pemeran utama alias palu itu tidak ketemu juga.

"Lagian kenapa ada-ada aja sih? Udah mau hari H, tapi pintu aula segala rusak. Nyusahin, nambah-nambahin kerjaan aja jadinya," gerutu Shuhua yang kesal karena palunya tak tunjuk ketemu dan juga pusing karena pintu aula yang tiba-tiba rusak.

"Maaf,"

Shuhua langsung membalikkan tubuhnya kearah pintu kala mendengar suara seseorang.

Matanya membulat. Jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya kala ia melihat siapa orang yang tengah berdiri di ambang pintu itu.

"I-iya?" tanya Shuhua dengan gugupnya.

"Mmm.. Kakak nyari palu? Tadi saya gak sengaja denger Kakak lagi nyariin palu soalnya," tanya lelaki itu. Seungmin.

Shuhua mengangguk. "Iya, kamu tau dimana palunya gak? Aku nyari daritadi kok gak ketemu-ketemu ya?" tanya Shuhua yang kini sudah bisa mengontrol nada suaranya agar tak gugup lagi.

"Saya tau. Itu di atas lemari. Saya ambilin dulu." Seungmin kemudian masuk ke dalam gudang. Kemudian lelaki itu dengan cepat naik ke salah satu kursi. Dan entah mengapa, Shuhua juga langsung memegangi kursi itu agar tidak bergoyang.

Seungmin yang melihat sikap Shuhua tersenyum. Ia menunduk dan menatap Shuhua. "Makasih, Kak," ujarnya pelan.

Pipi Shuhua kembali memerah dibuatnya. "I-iya, sama-sama." Tuh kan, jadi gugup lagi.

Seungmin turun dengan selamat, kemudian memberikan palu itu pada Shuhua. Shuhua menjulurkan tangannya, hendak mengambil palu itu dari tangan Seungmin.

"Makas—"

Ucapan Shuhua terhenti kala Seungmin menarik lagi palu itu, kemudian lelaki itu berjalan menghampiri kotak yang berisi banyak paku dan obeng, ia menaruh palu itu di dalamnya.

"Ini mau di bawa kemana?" tanya Seungmin sembari mengangkat kotak itu.

"Hah?" tanya Shuhua tak mengerti.

Seungmin tersenyum. "Ini mau dibawa kemana, Kak? Biar saya aja yang bawain, masa cewek bawa ginian sih, ini 'kan berat juga lagian," jawab Seungmin.

"O-oh itu! Ke aula, Kak Chan mau benerin pintu katanya," jawab Shuhua kemudian.

Seungmin mengangguk-anggukkan kepalanya. "Yaudah, ayo Kak keluar dari gudang. Katanya di gudang serem loh, ada penunggunya," ledek Seungmin yang kemudian berjalan keluar dari gudang dengan cepat. Meninggalkan Shuhua.

Before New Year | Seungmin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang