1. Si Pengecut

972 129 128
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Hari ini,  tepat seminggu acara perkumpulan kepengurusan acara malam pergantian tahun untuk Mahasiswa Baru yang baru masuk beberapa bulan lalu.

Aku memperhatikannya lagi, sebelum masuk ke dalam kepengurusan aku juga sering memperhatikannya, dan sebuah kebetulan juga ternyata ia masuk ke dalam kepengurusan acara ini.

Dengan rambut hitamnya yang kini ia panjangkan, ia tersenyum dengan ramah kepada semua anggota, senyuman itu manis, ah bukan, tapi amat manis. Entah, mungkin jika aku terus melihatnya aku akan terkena diabetes. Oke, sepertinya itu berlebihan.

"Cie, merhatiin Si Teteh lagi, euy!"

Seseorang menepuk pundakku dan kemudian duduk bersila di sampingku. Aku menoleh dan mendapati ia tengah tersenyum dengan jahil, lengkap dengan alis yang ia naik turunkan. Menyebalkan sekali.

Si Teteh. Panggilan khusus dari kami untuk gadis manis berambut panjang itu.

"Kenapa sih? Samperin aja kali," ujarnya dengan enteng.

"Waw, kalau ngomong gampang banget ya Anda," sindir ku sembari tersenyum dengan terpaksa.

"Ck, ya lagian. Merhatiin terus, senyum-senyum sendiri terus kalau ngeliat si Teteh, samperin aja sesekali, siapa tau si Teteh juga nyantol ke lu," ujar lelaki yang memiliki pipi tembam seperti seekor tupai itu, sebut saja iaㅡ Handi Jisung Pratama.

Handi Jisung Pratama, atau yang lebih sering di sapa dengan nama Han itu memang salah satu teman dekat ku. Yah, karena kami dekat jadi ia tahu kalau aku sering memperhatikan 'Si Teteh' itu. Dan karena itu juga, ia sering sekali menggoda ku. Padahal ia sendiri memiliki gadis yang ia sukai dan ia juga hanya berani memperhatikan dari jauh. Cih, padahal 11-12 dengan ku dia.

Ah, Han ini teman pertama yang aku miliki di perguruan tinggi. Anaknya supel walau sedikit cerewet. Tapi ia teman yang baik dan perhatian sih.

"Ya coba lu dulu, deketin sana si MaBa alias Ryujin. Komentar mulu tapi sendirinya juga gak berani deketin cewek yang di sukain," balas ku dengan sedikit kesal.

"Kalem bos, ya tapi masalahnya kemaren tuh gue liat Ryujin jalan berdua di koridor sama cowok yang kalo senyum matanya ilang!!! Mana pake ada acara ketawa-ketawaan barengnya coba! Gila, kalah start gue ini mah!" keluh Han sembari menghentakkan kakinya dengan kesal.

Aku tertawa melihat reaksi kesal Han kala menceritakan tentang gadisnya itu. "Nama cowoknya itu, Hyunjin Januar Wijaya alias Hyunjin. Ya lagian, siapa suruh gak ngedeketin duluan. Jadinya gini, 'kan." ledek ku yang kemudian tertawa dengan keras. Puas juga menertawakannya begini, padahal ia yang biasanya menertawakan ku.

Grep

Han merangkul leherku dan membuat tawa keras ku seketika berhenti. "Apaan sih?" tanyaku dengan risih.

Before New Year | Seungmin✔Where stories live. Discover now