dua lapan

8 4 0
                                    

Ini sudah 2 hari sejak kepulanganku dari rumah sakit,Namjoon sering datang kerumah untuk membawakan aku makanan atau mengajakku keluar sekedar untuk berjalan jalan disekitar rumah,atau malah hanya sekedar untuk bercanda.

3 kali sehari dia pasti datang,aku saja sampek eneg melihat wajah nya.

Hari ini dia mengajakku keluar kamar dan belajar berjalan lagi,membawakan aku gula gula kapas ala anak Sd di indonesia,dia tau sejak kemarin aku merengek itu dan orang rumah ini sedang sibuk semua.

Sekarang kami sedang
(Eakk kami)

Kami sedang ada di depan rumahku dan duduk disamping taman rumahku,ada tempat duduk disana.
Udara sedang segar segarnya,dia membenarkan pucuk jilbabku yang sdikit bergoyang terkena angin.

Aku tak peduli,aku sibuk memakan gula gula kapas yang diberikannya tadi untukku.

Sedetik kemudian aku meliriknya,ada ulasan senyum yang berbeda di bibirnya,manmpilkan ekspresi bahagia yang sangat,sambil menatapku matanya berbinar.

Aku tak kuasa menatapnya balik dan hanya melirik lirik sedikit,sambil sesekali sok asik memakan gula gula Kapasku,padahal ini sudah tak asyik.

Bagaimana bisa asyik,keasyikanku memakan ini sudah dirusak kim namjoon dengan tatapan manisnya itu,aku tidak tahan akhirnya ikut tersenyum sendiri.

Aku ikut tersenyum dan menutup wajahku sendiri dengan tanganku.

"Sudahlah oppa jangan menatapku"

"Yakk,siapa yang menatapmu pabho!"

Dia merubah posisi duduknya mengahadap ke depan,menatap lurus kedepan dwngan datar.

Aku ganti menatapnya dari samping,tapi tidak dengan ulasan senyum takut ketahuan jika aku menatapnya.

"Aku tau aku tampan,tapi ayolah jangan menatapku"

"Yak,phaboya aku tidak menatapmu"

"Siapa yang bodoh ha?"

"Kau!"

"Halahh,kau sendiri bodoh"

"Okee...oke kita berdua bodoh"

Kita mengobrol sepanjang pagi,aku tidak melihat Kak Resha dan Yang lain,kata namjoon mereka pergi bekerja pagi pagi ini,dan Bangtan sedang latihan dance untuk comeback terbarunya.

"Oppa!"

"Heeumm?"

"Kenapa kau tidak ikut latihan?"

"Aku menjagamu"

Deg...
Aku diam,mendengar jawaban namjoon dengan seksama,mencoba mengulangi kata demi katanya dengan baik di otakku,berulang ulang sampai aku benar benar yakin bahwa dia benar berkata begitu.

Sinar matahari mulai naik ke atas kepala,Aku suka ini segar dan menyenangkan setelah beberapa lama aku ada di rumah sakit dan membenci sinar mentari ini,aku begitu menikmati sinarnya yang hangat.

"Kau menyukainya?"

"Hmm,dulu tidak!"

"Kenapa??"

"Dia memperburukku,mengejekku,sombong kepadaku"

"Hmm,mentari melakukan itu agar kamu belajar kuat"

"Kenapa aku butuh kekuatan,? Aku hanya ingin direngkuh seseorang tanpa kesakitan"

"Manusia mempunyai kadar ego masing masing rik,kamu tidak bisa mengendalikan fikiran seseorang"

"Lalu.."

Deg..

Jantungku berhenti untuk sesaat,nama Jungkook kembali kuungkit dalam hatiku,walau sudah jelas caranya mengkhianatiku,aku memaksa otakku untuk berfikir itu tidak benar.

Air mata ku jatuh tanpa sengaja,hatiku mungkin tak kuasa,aku salah karena membenci matahari,dia mengajariku bagaimana seharusnya kekuatan digunakan,tapi aku terlalu egois dan tak mau mendengarkannya.

Aku berhenti dari kesibukan mengelap air mataku saat kim namjoon memegang tanganku dan buru buru merengkuhku dalam pelukannya.

Aku bertanya ada apa,dia hanya diam,aku bertanya kenapa dia diam lagi,sesaat kemudian aku memaksanya melepasnya,tapi juga tak dilepaskan.Aku mengintip lewat sela sela bajunya,dan berhasil.

Aku menyesal melihatnya,aku menyesal mengintipnya sedetik kemudian aku menutup wajahku dengan baju namjoon,kenapa?

Aku melihat jeon jungkook pacarku! Dia masih pacarku! Berjalan dengan seorang wanita berbeda dari Nissa,bukannya melepas pelukan namjoon aku semakin mengeratkannya.

Namjoon mencoba bertanya kenapa aku menangis dipelukannya,Aku diam dia mencoba mengalihkan posisi,aku kembali mengencangkannya dari tubuhku.

Sambil mengatakan "Tolong..diam sebentar Namjoon-ahh,aku ingin mendapatkan kekuatan dari matahariku"

Kemudia aku merasa ada air mata yang menetes juga di pucuk kepalaku yang berjilbab,tanpa aku melihat wajahnya pun aku tau dia juga sedang menangis.

"Aku masjh menunggumu ka,masih"

"Bisakah kau tak terluka"

Dia berdesis itu sambil menangis,aku tau supaya aku tak dengar tapi dia salah aku mendengarnya secara jelas.

Tak diucapkannya pun aku mengerti.

Aku menyakitinya dalam hal ini,Aku menelantarkan Cintanya.
Maafkan Aku Namjoon,andai cerita ini bisa kutulis ulang,aku akan bersamamu,Memijaki tanah bersamamu,tertawa bersamamu,dan aku harap bisa hidup bersamamu.
Ini semua terlambat,aku terlanjur menyakitinya.
.
.
.
.
.
.
Chap 28 guys?
Udah lelah:(

Insya allah ending di Chap 30💜

I'M FINE (End Belum Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang