Mbilan Belas

29 4 0
                                    

"Apa mungkin dia itu..."

Aku menggumam sendiri,sebelum deru nafas berat jungkook kembali terdengar olehku.

"Chagiya..."

Ucapnya dengan berat dan serak,mungkin sebagian wanita yang mendengar akan berfikir ini suara yang seksi,berat dan sangat menggoda.

Namun tidak denganku,karena kerja sama antar tangan dan otak pemikiran ku yang notabenenya adalah Mahasiswa Jurusan Kedokteran,aku bisa menebaknya dengan sekali ungkap.

"Yah kook,kau demam bangunlah kita akan pulang"

Aku khawatir dan segera menghidupkan telfon ku untuk menghubungi Namjoon,namun.

"Halo oppa namjon!jungkook..."

Set..

Dalam sekali rebut,ponsel mahalku berhasil mendarat di tangan manis Jeon jungkook sial ini,dan gilanya dia adalah pacarku.

"Ya,Chagiya kau harusnya tidak menggunakan ini,ini mengganggu waktu kita" celotehnya sambil merem melek,karena aku sangat yakin bila sekarang tubuhnya yang menggigil itu sedang berada di watt ke 3 !

Aku melepas mantel panjangku untuk kemudia menutupinya.

"Ya jungkook kau sakit badanmu sedang demam,bagaimana aku mengangkatmu sedang aku sekecil ini?hah"

"Chagiya,bukannya kau sudah besar,lihat si imut jungkook sedang sakit"(sambil aegyo)

Aku muak berbicara dengannya karena aku bukan berbicara dengan Jeon Jungkook,lebih tepatnya mulutnya saja,aku jamin dia bukannya bicara dengan kesadaran yang penuh di otaknya,aku berbicara dengan si mulut jungkook yang sedang mengigau.oke ini lucu.

Kurasakan dingin pantai mulai menyentuh sweater panjangku dan ujung jilbabku yang mulai menari,kuputuskan untuk menggotong pelan tubuh kekasihku ini,yah walaupun berat aku memaksakan diriku,karena melihat ekspresinya saat ini sungguh menguatkan jasmaniku.

"Shit..kau berat sekali"

Aku berbisik dan mengumpat untuknya,mungkin sebagian wanita atau orang yang lewat akan menertawakan posisi terbalikku ini,tapi apa mau di buat lelaki yang notabene nya adalah kekasihku ini demam dan tak sadarkan diri,sebuah kesialan.

Aku hampir sampai di pijakan pasir terakhir,untuk masuk ke mobil tapi hal tak terduga terjadi,tangan Jungkook sialan ini mempermainkan anuku.

(Hidungku) pada ambigu gue tampol:v

"Ya lepaskan atau kita akan jatuh,kau sudah berat jangan menambah beban"

Dan benar!

Saat saat yang kalian tunggu telah tiba,terjadi tindih menindih disana.

Brughh....

Tubuhku tertindih jungkook yang tepat ada di atas ku,jatuh bersamaan dipasir dingin bukan ide yang bagus,suaranya saja sudah seperti orang mabuk bagaimana aku harus membawanya lagi sedangkan aku!

Sedang ditindihnya,
Tubuhnya hampir mengenai seluruh tubuhku,dan kepalanya berada di samping pundakku. ahh sudahlah ini bukan seperti yang kalian fikirkan,bukan seperti film film romantis,bagaimana harus romantis jika matanya saja tidak bisa melek.

"Aishh Jhinja bagaimana aku bangun"

Akhirnya jungkook sadar juga dan mendongakkan kepalanya menatapku.

"Mianhe chagiya"

"Bangunlah jangan diatasku,kau berat"

Mata kami bertemu sebentar lalu dengan segera di bangun dan menyender pada mobil,aku hanya acuh sambil membersihkan sweater tebalku dari pasir.

I'M FINE (End Belum Revisi)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu