Dua Satu

17 4 0
                                    


Aku mematung beberapa saat,dan membiarkan jungkook menutup mataku,kemudian dengan pelan membukanya sendiri.

Aku terus mematung dan tidak bisa berkata apapun..

Karena ini...

Ini kan...

"Ya ampun,demi nama V yang cuman satu huruf,ini enak jungkook makasih"

Aku kegirangan mendapati permen kesukaan ku,ini bukan sekedar kesukaan saat aku sakit biasanya aku akan selalu meminta permen ini.

Ya!
Permen Yupi,permen khas anak Tk yang masih membuatku kesengsem dan jatuh hati pada siapapun yang memberiku hal ini.

Dan bahagianya,seorang Jeon Jungkook mmbelikan ini untukku,entah dari mana dia mendapatkannya,entah Ngepet,ambil punya emak emak di pasar.

Yang terpenting aku menyukai,sesuatu yang manis dan kenyal ini sekarang,aku sangat senang,Sangat Senang.

"Yak,kau tidak mau menciumku Chagiya" Jungkook

"Kenapa kau itu selalu ciam cium ciam cium,memangnya kau mendapatkanku untuk menciumku"

Aku memarahi nya hanya untuk mengalihkan perhatianku agar tak memeluknya dan berterimakasih telah memberikanku ini.

"Ya sudahlah,aku kan hanya bercanda kenapa kau marah?" jungkook

"Segeralah bersiap,aku akan menunggumu dibawah"
Dia melanjutkan kata katanya karena melihatku diam sambil duduk di pinggir ranjang.

Aku melihatnya berjalan berlalu pelan,Sumpah aku ingin berlari kemudian memeluknya dari belakang.

Tidak tidak,
Seorang Rika harus menjaga gengsi
Tapi,

Ahh..
Aku tak peduli

"Tunggu"

Aku berlari memeluknya dari belakang.

"Mianhe,Gomawoyo chagiya,Im Really Love You"

Dia memegang tanganku yang melingkar dipunggungnya sambil berkata

"Gwencanaa,Nado Saranghae"

Aku memeluknya cukup lama,sampai sampai mataku terpejam.

"Sayang,kau mau tetap memelukku atau berangkat kuliah" jungkook

"Ahh iya,hwehwe"

Aku langsung melepas pelukannya sambil menutup wajahku,ahh iya benar aku jadi malu sendiri mengingat aku memeluknya dan mengatakan bahwa aku sangat mencintainya.

Aduh!

Aku menutup mataku sambil terus berjalan menuju keluar kamar.

Duak..

"Aw..."

"Wkwkwkwkwkwk"

Jeon Jungkook tertawa kencang saat melihatku menabrak pintu kamar kak Resha bukannya malah menuju tangga turun kebawah ternyata arahku salah.

"Makanya kau harus berhati hati"
Jungkook menatapku dan mengelus elus dahiku yang penat karena tertabrak kayu pintu kamar kak Resha.

"I..iya"
Aku menjawab sekenanya, dan tidak mampu menatap matanya aku takut jika aku benar benar tahu apa perasaanku padanya.

"Kau itu kenapa sih,tolong jangan tersenyum"

"Lalu aku harus marah lagi"

"Bukan,Jika kau terus tersenyum aku takut tidak akan mengantarmu ke kampus,tapi akan seharian memaksa kau bolos kuliah untuk menemaniku jalan sehingga aku terus melihatmu tersenyum"

"Arasseo,Arasseo aku tidak akan tersenyum"

Aku mengatakannya dengan sesekali tersenyum simpul dan turun dari tangga

"Pagi semuanya,Dedek Emez mau berangkat dulu ya"
Aku berpamitan kepada semua orang dengan berteriak diruang makan,maklum penghuni rumah ini ada 5 orang,kan tidak lucu jika aku harus pamit sambil sungkem satu satu.

.
.

"Yakk,aku turun disini saja"

"Kenapa tidak sampai depan"
Jungkook keheranan dan tidak berhenti menyetir

"Aku tidak mau kekasihku dikeroyok satu kampus,kau ingat kau itu Idol"
Aku menjawab sekenanya kemudian turun dari mobil saat mobil berhenti.

Aku membuka buka pintu mobil tapi tidak bisa aku heran kenapa jungkook menghentikan mobilnya kemudian tidak membuka pintunya

"Ya,Jungkook ka.."

Saat aku berbalik badan aku ditarik mendekati wajah jungkook dan ini sangat.sangat.sangat.

Sangat Nyata!

Aku merasakan deru Nafasnya menyapu pipiku,
Tangannya memegng tengkukku dia sedikit memajukan wajahnya.
Sedikit lagi memajukan wajahnya,hingga serasa bibirnya dan bibirku jaraknya tidak lebih dari setengah centi.

Jantungku berdegup kencang tak menentu,aku hanya memejamkan mataku karena bingung harus berbuat apa
Inginku berteriak sambil memukul mukul wajah jungkook.

Tapi entah kenapa rasanya aku tidak menolak ini

Sampai saat bibirnya hampir menyentuh bibirku,air mataku menetes entah kenapa,aku sendiri bingung kenapa rasanya hatiku tidak suka dengan hal ini.

Jungkook membelokkan bibirnya sedikit kekanan kemudian mengecup pipiku sedikit kemudian meletakkan kepalanya di pundakku.

"Aku tidak akan melakukan apapun padamu sebelum aku menikahimu"
Jungkook membisikan kata itu dengan lembut dan pelan di telingaku.

"Aku akan menikahimu setelah aku selesai dengan semuanya"

"Jadi dalam waktu dekat aku akan ke indonesia menemui orang tuamu"

Aku hanya menahan tangisku,tapi tetap saja mata ku yang tidak bisa dikendalikan ini terus saja mengeluarkan butir air mata.

"Cukup bertahanlah seperti ini,kemudian bersamaku"

"Hikss,Sudahlah jangan menggombal kau tau aku baper ini"

Aku memukul mukul dada bidangnya sambil menangis,mengucapkan kata kata itu berulang kali sampai akhirnya aku memeluknya dengan erat.

"Tolong,jangan Ingkari janji yang kau ucapkan tanpa ku pinta itu,Saranghae"

Jungkook membalas pelukanku,sambil mengusap usap pucuk kepalaku yang tertutupi jilbab.

"Nado Saranghae,Nado Saranghae"

Aku berulang kali kembali mengeratkan tubuhku ke pelukan Jeon Jungkook,aku tidak peduli orang melihat yang jelas sekarang aku ingin memeluk Jeon Jungkook.

Sambil mencoba meyakinkan hatiku,

"Yang aku cintai Hanya Jeon jungkook"

Bodohnya aku,

Karena sebenarnya aku mencintai Namjoon Oppa.

.
.
.
.
.
.
.

*Hai Hai Author Syaland comeback nih ada yang mau bilang apa gitu.

Barangkali Bilang Sayang:*

Salam ARMY

I'M FINE (End Belum Revisi)Where stories live. Discover now