3. Another husband is coming

Start from the beginning
                                    

Sejak ia adalah pria keturunan Korea, ayahnya pria asal Perancis dan ibunya adalah wanita cantic dari korea tentu saja ia mewarisi sebagian besar wajah korea dengan tubuh atletis layaknya ayahnya.

Sean memiliki nama panggilan yang berasal dari nama Korea yang diciptakan oleh ibunya tanpa siapapun ketahui kecuali assistant dan orang terdekat miliknya. Oh Sehun.

Pria tampan itu membaca sebuah koran dengan wajah serius, tak lama seorang pramugari berwajah Perancis mendekatinya dan merefill isi gelas wine Sehun. Sehun bahkan tak mengalihkan perhatiannya sedikitpun dari koran ditangannya.

"*Mister, if you have any request and problems, please don't hestitate to call me" ujar pramugari cantic itu dengan attitude yang sopan. (*tuan, jika anda memiliki permintaan atau masalah, mohon jangan segan untuk memanggilku)

"Oh my God! He is so Hot!!" ungkap pramugari tadi saat tiba di base camp pramugari.

"did every Asian Man is hot like him?" tanya pramugari tadi heboh. ("apakah semua pria asia hot sepertinya?)

"yes, I hope to sleep in his arm tonight!" ujar pramugari yang lain. (ya, aku harap bisa tidur dilengannya mala mini)

"Yes, he still so charming in that age" ujar yang lainnya. (ya, dia masih sangat mempesona dengan umur seperti itu)

Sehun menerima telepon, Sehun menurunkan koran ditangannya dan mengangkat telepon yang menempel di kursinya. Sehun menempelkan telepon itu di kupingnya.

"Oh Sehun!" suara neneknya membuat Sehun tersenyum seketika itu juga.

Para pramugari semakin dibuat terpesona, para gadis itu mengintip dibalik celah tirai yang membatas base camp mereka dengan ruang VVIP. Ada keriput halus disamping mata phoenix pria itu namun hal itu justru membuat pria terlihat semakin tampan.

"nenek! Apa kabar?" sapa Sehun dengan senyum sumrigahnya.

"Jisung bilang kaus sedang dalam perjalanan menuju Korea Selatan. Benarkah?" neneknya tampak excited.

"anak itu, aku sudah memintanya merahasiakan hal ini sampai aku bertemu langsung denganmu" ujar Sehun mengeluh pelan.

"kau ingin membuat kejutan? Tidak, kau masih belum bisa berhasil membuat nenek takjub" ujar neneknya dengan tawa bahagia.

"apa segala pencapaianku belum meluluhkanmu?" tanya Sehun bercanda.

"tidak sebelum kau memberiku cicit yang lucu dan imut" keluh neneknya.

"nenek, jangan bahas itu lagi. Aku tidak ingin memikirkan tentang pernikahan lagi" ujar Sehun seadanya.

"kenapa? Menikah itu hal yang mudah. Semua gadis akan menerima cintamu jika kau ingin" ujar neneknya ringan.

"baiklah, aku akan memilih satu gadis tapi mungkin ketika umurku 80 tahun, saat aku sudah tak tampan lagi" canda Sehun.

"anak nakal! Jika seperti itu tampaknya kau tak akan menikah. Cucuku pasti akan tampan meski ia sudah tua" ledek neneknya dengan tawa ringan.

"nenek. Kau membuatku semakin merindukanmu saja" timpal Sehun.

"baiklah. Jika kau sudah sampai di Korea Selatan, nenek akan menyiapkan penjemputan special untukmu. Jangan menunggu orang lain dan tunggu hingga nenek sampai disana." Ungkap neneknya.

"jangan nenek. Tunggu saja dirumah, jangan repot-repot ke bandara untuk cucu nakalmu ini" lirih Sehun.

"apa salahnya jika nenek merindukanmu? Nenek hanya ingin melihat senyummu sebelum wanita lain melihatmu" ungkap neneknya dengan senyum sumrigah diwajah yang sudah keriput miliknya.

"tidak perlu sejauh itu. Aku tak akan tersenyum untuk gadis lain. Nenek tunggulah aku dirumah, aku akan tersenyum hanya untukmu. Okay?" ungkap Sehun.

"baiklah. Cucuku memang nomor satu" ujar neneknya semangat.

-Home; My Princess-

Hari sudah malam, Suzy tiba di sebuah restoran dan duduk disana. Suzy tak terkejut menemukan Kim Jong In yang sudah duduk dan menunggunya sejak tadi.

"ada apa kau mengajakku kemari? Kau kira aku akan benar-benar datang jika kau mengatakan bahwa kau akan terus menungguku?" tanya Suzy sok jual mahal kemudian duduk dengan malas.

"Taehyung bilang ia taka da waktu hari ini. Ia ada meeting dengan client besar dan mengutusku untuk menghiburmu" ujar Jong In santai.

"dia kira aku anak-anak? Kau sudah seperti babu Taehyung, Kai-ssie" lirih Suzy menyindir kelakuan Kai yang mau-maunya diperintah oleh Taehyung.

"tidak apa, setidaknya ia memberikanku alasan untuk berduaan denganmu" ujar Kai dengan senyum manis diwajah tampan dengan kulit tan miliknya. Suzy tersenyum tak percaya kemudian membuang mukanya datar.

"Suzy-ya, jangan sedih lagi. Pria seperti Myungsoo adalah pria paling tak beruntung di dunia ini. Bagaimana bisa ia tak menyukai putri cantic sepertimu. Tak ada yang menolakmu, ia pasti sudah gila karna memperlakukanmu dengan buruk" ungkap Kai berusaha menghibur Suzy.

"jangan mengatainya seperti itu" ujar Suzy kesal.

"baiklah. Baiklah, maafkan" ujar Kai mengalah.

"berhentilah terobsesi pada kakak Taehyung. Ia tampaknya sudah tersihir oleh gadis miskin itu" lirih Kai.

"jika kau hanya berusaha meng-copy ucapan Taehyung berhentilah bicara" kesal Suzy kemudian membuang muka dan melipat tangannya didepan dada sembari menyandarkan tubuhnya ke kursinya.

"kenapa kau tidak mencari pria lain saja? Kau bahkan belum pernah berkencan di usiamu yang 20 tahun. Apa kau akan menunggu pria itu selamanya?" tanya Kai lagi.

"tidak, aku masih 19 tahun! Kenapa? Selama ia belum menikah, berusaha mendekatinya adalah hal yang wajar" tegas Suzy menatap Kai sebal.

"berkencan saja denganku! Kau akan menjadi tuan putri yang paling bahagia dimuka bumi ini" ujar Kai dengan senyum sumrigahnya. Suzy memajukan tubuhnya untuk menatap Kai lebih dekat.

"jika kau adalah Sean Khielton, aku akan menikahimu tanpa syarat. Bisakah kau menjadi miliarder kaya sepertinya??" tanya Suzy dengan senyum manis yang dibuat-buat diwajahnya.

"mwo? CEO Khielton group itu?" tanya Kai terkejut.

"nae. Kenapa? Kau tak bisa melakukannya?" tanya Suzy dengan senyum mengejek.

"bukankah dia gay? Dia sibuk berbisnis dan mengabaikan istrinya. Ia bahkan bercerai. Ku rasaia benar-benar gay, bagaimana bisa seorang pria kaya hidup tanpa wanita" ungkap Kai sembari membuang mukanya tak berani menatap Suzy.

"sudah ku duga" Suzy tersenyum kemudian memundurkan tubuhnya untuk kembali bersandar.

"jika kau bukan Kim Myungsoo atau Sean Khielton, aku tak akan menikahimu" tegas Suzy kemudian menghapus senyum diwajahnya dengan serius.

"Yak?! Itu tidak adil! Bagaimana bisa kau memintaku menjadi orang lain sementara aku hanyalah Kai Kim yang akan mencintaimu dengan tulus" ujar Kai dengan wajah yang dibuat-buat agar terlihat sedih.

"taka da yang adil didunia ini. Bahkan hidupku sekalipun" ujar Suzy datar.

"yak?! Berhentilah mengeluh! Bukalah matamu lebar-lebar, masih banyak pria tampan yang mapan seperti Kim Myungsoo di dunia ini. Jangan terluka hanya karna keegoisan dan ambisimu" ungkap Kai.

"yak?! Berhentilah menceramahiku. Cintaku pada Myungsoo oppa adalah tulus. Meski ia gembel sekalipun, aku tetap akan menikahinya. Paham kau?!" tegas Suzy kemudian mengambil tasnya dan bangkit berdiri.

Namun sebuah pemandangan membuat tatapannya tertuju. Matanya menangkap seorang pria yang tengah berlutut didepan gadis cantic yang taka sing. Pria itu, Kim Myungsoo. Mata Suzy melebar seketika.

Suzy terpaku ditempatnya berdiri. Suzy tak bergerak sedikitpun, sampai tiba-tiba seorang pria yang baru masuk ke restoran itu dengan napas yang tak beraturan segera menarik Suzy.


To be continue . . .

Home; My Little PrincessWhere stories live. Discover now