CHAPTER XVI : FORGIVEN 1

Start from the beginning
                                    

"Yeobo, bertahanlah. Uri Taehyungie pasti akan kembali, dia anak yg baik bukan?" Nyonya Kim berbicara seorang diri selayaknya sosok di hadapannya mendengar apa yg dikesahkannya. Tanpa henti Nyonya Kim mengusap-usap lembut tangan sang Suami, sesekali berdo'a mengharapkan sang suami membuka mata.

Suara pintu yg terbuka segera menghentikan apa yg menjadi kegiatannya sedari tadi. Sosok anak-anaknya terlihat memasuki ruangan satu persatu, terlihat berbeda dikarenakan anak-anaknya seperti memasang wajah bahagia, berseri-seri yg ia tak tahu mengapa. Bahkan ia dapat melihat bungsunya menyunggingkan seyum hangat padanya.

"Eomma, kami ingin berpamitan sebentar, bolehkah?" Seokjin selaku yg tertua mendekat dan duduk di samping sang Eomma. Nyonya Kim bertambah penasaran, tercetak jelas dari wajah cantiknya meskipun terlihat sedikit berantakan dengan kantung mata hitam dan agak sedikit membengkak.

"Kalian ingin kemana, Jinnie?" Tanya Nyonya Kim, Seokjin tersenyum lalu menggenggam erat sebelah tangan sang Eomma.

"Kami sudah tahu di mana kami bisa menemukan Uri Taehyungie." Nyonya Kim berkaca-kaca, air matanya menggenang di pelupuk mata indahnya. Seokjin merasa tak rela melihatnya, begitu juga dengan Yoongi, Jimin, Namjoon, Hoseok, maupun Jungkook tak pernah mau melihat sang Eomma, malaikat mereka yg tak bersayap menitikkan air mata.

"Eomma mengizinkan?" Jungkook mendekat, memberi tatapan memohon andalannya jika ingin keinginannya terpenuhi. Sesekali mereka semua menoleh ke arah sang Appa yg terbaring lemah di atas ranjang dengan banyaknya alat yg menempel untuk menunjang kehidupan sang Appa.

"Tentu saja, bawa kembali Uri Taehyungie dan kita buka lembar kehidupan baru bersama-sama untuk yg lebih baik." Nyonya Kim mengiyakan, melepas genggaman tangan Seokjin. Menatap satu persatu anak-anaknya dengan senyum bahagia yg dimilikinya saat ini.

"Pergilah,"

Keenam putranya mengangguk, Nyonya Kim tak bisa membendung lagi rasa terharunya. Andaikan jika ia berlaku sama, dapat ia pastikan Taehyung ada di sini bersama mereka.

"Kami pergi, Eomma. Jaga Appa baik-baik." Nyonya Kim mengangguk, dengan langkah mantap keenam putranya meninggalkan ruangan meninggalkan ia bersama sang suami tercinta.

"Yeobo, saat terbangun nanti. Uri Taehyungie akan di sini bersama kita." Nyonya Kim kembali pada kegiatan awalnya, menggenggam tangan lemah itu sembari sesekali menciumnya lembut. Sejujurnya ada sedikit rasa tak yakin pada dirinya.

Apakah Taehyung mau kembali menemui mereka?

Nyonya Kim serasa seperti terlempar, terhempaskan begitu saja jikalau pemikiran itu memang benar-benar terjadi.

^***^

Dilain tempat,

"Akhh---, Appo, Hiks---, Hyeong, Appo..."

Suara erangan berat dari seorang Namja yg terlihat seperti tengah meliuk-liukkan badannya menahan sakit di sekujur tubuhnya.

Beberapa orang di sekitarnya seperti menahan Namja tersebut untuk bergerak, meski pun telah diberi sedikit obat bius. Namja itu masih tetap merasakan sakit.

"Tahanlah sebentar, Taehyungie. Tak lama lagi selesai."

Muntahan demi muntahan darah juga lelehan cairan pekat itu tak dihiraukan. Ya, karena memang itu resikonya. Dan Namja itu, Taehyung sudah mengetahui hal tersebut.

Feels [Not] Alone | END ✔✅Where stories live. Discover now