r o o m m a t e s [ 5 0 ]

6.9K 1.1K 340
                                    

Chapter 50 : superman

"Gue pergi dulu. See you when I see you"











Kaye menatap punggung Sehun yang ada tepat di hadapannya dengan pandangan kosong. Pikiran Kaye tidak bisa berjalan dengan benar. Menatap punggungnya saja sudah bisa membuat Kaye gila.

Punggung itu..  yang selalu ada untuknya, yang dulu selalu bersedia untuk melindunginya, yang dulu selalu menjadi senderan setiap Kaye membutuhkannya. Kini semua itu hanya tinggal kenangan.

Udah ga ada harapan lagi. batinnya tersenyum miris.

Melihat kondisinya sendiri yang benar-benar hancur, mengingatkan Kaye pada film Disney yang sering dia tonton sewaktu kecil dulu,

Film yang selalu berakhir dengan happy ending.





Happy ending, ya?





Bullshit. Buktinya sekarang Sehun malah pergi.




Sebenernya dia mau apa sih?



Kode? Dia ga mungkin ngasih gue kode kan?



Sekarang gue harus ngapain?





Should I let him go?







Or,

Should I hold him away?











Grep!

Kaye menahan tangan Sehun dan langsung memeluk tubuh atletis cowok itu dari belakang.

Iya, setelah mikir cukup lama, akhirnya Kaye memutuskan buat milih opsi kedua; to hold him away.

Sebut aja Kaye ini bodoh. Tapi mau gimana lagi, perasaan ga bisa bohong.

"Jangan pergi" gumam Kaye mempererat pelukannya.

Sehun membalikkan badannya dan menatap Kaye, matanya berkaca-kaca.

"Kenapa?" tanya Sehun pelan.

"Kenapa lo malah nahanin gue pergi?"

"Kenapa lo masih mau-"

Cup!

Kaye mengecup bibir Sehun sekilas, membuat cowok itu seketika bungkam.

"Because I love you" bisik Kaye sebelum dia melukin Sehun lagi, melepaskan rindu yang selama ini udah dia tahan.

Sakit memang. Tapi tidak sebanding dengan rindu yang sudah Kaye tahan berhari-hari.

"Kay" panggil Sehun.

"Hm?"

"Kaye" panggil Sehun lagi.

"Apa?" tanya Kaye tanpa berniat untuk melepaskan pelukannya.

"Liat sini"

"Ga mau, mau peluk dulu"

"Ck, liat sini."

"Ga mau"

Sehun mendengus. Dia menangkup wajah Kaye dengan kedua tangannya. Dan sekarang mereka sedang berada dalam situasi paling canggung yang pernah mereka rasakan. Yaitu tatap-tatapan.

RoommatesWhere stories live. Discover now