r o o m m a t e s [ 4 4 ]

8.8K 1.1K 328
                                    

Chapter 44 : mak lampir

Selama kuliah berlangsung, Sehun tidak bisa fokus. Pikirannya melayang-layang memikirkan keadaan Ava yang sekarang entah berada dimana.

Dia tidur dimana?

Apa Ava udah makan?

Semua pertanyaan itu selalu muncul di dalam otak Sehun. Membuat cowok itu menjadi gelisah sendiri.




"Bro!" panggil Johnny. Membuat Sehun sadar dari lamunannya.

"Ngelamun aja lo? Ayok keluar!" ajak Johnny sambil menggendong tas kuliahnya.

Sehun melirik jam dinding yang tergantung di atas papan tulis, ternyata sudah jam setengah empat sore. Tak heran kenapa suasana kelas sudah benar-benar kosong.

"Lo masih ada kelas sekali lagi kan?" tanya Sehun memastikan.

"Iya, sama prof Boa" bales Johnny semangat.

Cowok berkelahiran sembilan lima itu memang terkenal nakal dan jahil diantara cowok-cowok yang lain. Tapi kalau sudah berhubungan dengan pelajaran, Johnny tidak akan main main.

Ini soal masa depan. Gue gak mau main-main. begitu jawaban Johnny setiap orang-orang bertanya mengapa dia sangat rajin.

"Ya udah sana duluan" usir Sehun.

"Cepet gue tungguin nih"

"Jangan salahin gue kalau nanti nilang lo C"

Johnny tertawa, dia jalan menghampiri Sehun yang masih duduk di kursi.

"Ya udah gue duluan" ujarnya menepuk bahu Sehun. "Kalau mau cerita samperin kamar gue aja ya, dah!" lanjut Johnny sebelum jalan keluar dari kelas.

Sehun mendehem. Dia langsung memasukan barang-barang yang ada di meja ke dalam tas.

Setelah semuanya beres, Sehun segera bangkit dan jalan meninggalkan kelas itu.

Cklek

Tepat disaat Sehun menekan handle pintu dari dalem, ada seseorang yang membuka pintunya dari luar juga.






Tepat disaat Sehun menekan handle pintu dari dalem, ada seseorang yang membuka pintunya dari luar juga

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.



"Hai!" sapa cewek itu dengan cengiran lebar di wajahnya.

Sehun diam. Menatap orang yang berada di hadapannya dengan tatapan lu-lagi-lu-lagi.

"Ngapain?" tanya Sehun dingin.

"Aku baru aja mau nyamper kamu, eh taunya malah pas pasan begini" jawab cewek itu sambil memainkan rambutnya.

Sehun mendengus, "Awas"

"Awas apa?"

"Lo ngehalangin jalan gu- mau kemana?!" potong Sehun karena tiba-tiba cewek itu menarik sebelah lengannya.

RoommatesTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon