My Sexy Partner

Bab 1 - PENASARAN

Bab 1 - Penasaran

Sambil mengetatkan geraham, Troy mendekap wanita setengah telanjang yang berada di hadapannya tersebut. Hari sudah makin sore, tetapi pemotretan belum juga rampung. Troy benar-benar kesal, dan yang lebih menjengkelkan lagi, wanita ini tak terpengaruh sama sekali dengan kehadirannya.

"One, two, three! Oke, sip!" Akhirnya, si fotografer sialan itu menyatakan jika tangkapan kameranya yang terakhir selesai.

Troy menghela napas panjang, dan secepat kilat melepas tubuh si wanita seksi. Dengan terburu-buru, ia keluar menuju kamar mandi.

"Lo mau ngapain, Troy?" tanya salah seorang kru dengan nada mengejek.

"Berengsek!" Troy hanya menjawab dengan sebuah umpatan khasnya.

***

Setelahnya, mereka menuju ke sebuah restoran untuk makan malam bersama. Sejak tadi, mata Troy tak pernah lepas kepada Alice Philips, wanita yang sejak tadi pagi sudah membuatnya tergoda. Dan yang lebih membuat Troy penasaran, wanita itu tampak sama sekali tak memperhatikannya sampai kini.

Apa wanita itu tak tahu siapa aku? Troy membatin. Pada saat bersamaan, wanita itu menatap ke arahnya. Troy mengangkat sebelah alisnya kemudian mengangkat gelas anggurnya, seakan mengajak wanita itu bersulang.

Alice, yang berada di seberang meja, akhirnya ikut mengangkat gelasnya yang berisi jus jeruk. Alice tersenyum sebentar lalu menenggak jus tersebut. Matanya lalu menatap ke arah lain, mencoba mengalihkan perhatiannya dari sosok yang sejak tadi memengaruhinya.

Ya, Alice tahu dengan siapa dia berhadapan. Saat akan disandingkan dengan seorang Troy, mantan drummer band terkenal di negeri ini, untuk berpose panas di salah satu majalah dewasa saja dia ragu untuk menerima tawaran itu. Namun karena didorong kebutuhan yang mendesak, akhirnya Alice melakukannya.

Tak sulit bagi Alice untuk mengetahui latar belakang, atau bisa dibilang beragam keberengsekan pria itu di masa lalu. Tak sedikit juga gosip buruk yang pernah ia dengar tentang Troy. Bahkan, beberapa teman seprofesinya mengaku pernah ditiduri dan dicampakkan begitu saja setelah pria itu puas. Alice tak ingin hal tersebut menimpanya. Tujuannya tinggal di negeri ini untuk mempelajari budaya setempat, bukan untuk main-main dengan pria berengsek seperti Troy.

Alice, yang merupakan warga negara Amerika Serikat, sangat tertarik dengan Indonesia. Ayah ibunya yang kini tinggal di Los Angeles dulunya saling bertemu di Bali. Sejak itu, keduanya memutuskan untuk menikah dan bersama hingga kini. Alice kecil sering didongengi tentang Indonesia oleh mereka, dan itu membuatnya tertarik untuk pergi ke Indonesia.

Saat beranjak besar, ketertarikan Alice pada Indonesia makin nyata. Pertama kali datang ke negeri ini, ia jatuh cinta seketika dengan budayanya, dengan alamnya, juga dengan orang-orangnya. Bagi Alice, Indonesia seperti rumah yang menenangkan. Sejak tiga tahun terakhir, ia lebih sering menghabiskan waktu di Indonesia daripada di Los Angeles. Tentu itu membutuhkan biaya lebih, mengingat orang tuanya bukanlah orang yang berkelebihan harta. Beruntung kenalan Alice di Indonesia menawarinya pekerjaan menjadi model. Pekerjaan itu tentu sangat bagus untuk Alice, ia bisa mendapatkan biaya tambahan selama hidup di sini tanpa membebani kedua orang tuanya.

Kembali lagi pada Troy. Alice tentu tak ingin terlibat dengan lelaki di hadapannya tersebut, tetapi demi Tuhan! Lelaki itu sangat menggoda. Sialnya, jadwal pemotretannya dengan Troy tak hanya hari ini saja. Masih ada beberapa scene tambahan yang akan diambil besok.

Tiba-tiba, Alice melihat Troy berdiri membawa minumannya. Mata lelaki itu tak berhenti menatapnya. Kemudian, langkah kaki lelaki itu mendekat ke arah mejanya. Seorang yang duduk tepat di sebelah Alice akhirnya berdiri ketika Troy secara terang-terangan meminta orang tersebut bangkit dan menggantikan tempatnya.