My Sexy Partner

Bab 8 - Mendamba Alice

Bab 8 – Mendamba Alice

Hubungan Alice dan Troy menjadi sangat dekat. Keduanya juga selalu makan malam bersama. Sudah seminggu setelah Troy melakukan klarifikasi saat itu, dan sejak saat itu Troy seakan tak pernah membiarkan Alice sendiri. Troy mengantar ke mana pun Alice pergi, bahkan ketika ada pekerjaan, Troy meminta Miko, asistennya, untuk menggantikan dirinya sementara dan baru setelah pekerjaannya selesai, Troy kembali mengantar Alice.

Alice tahu bahwa seharusnya hari ini dia memberi Troy jawaban atas kelanjutan hubungan ini. Namun, bukankah semua itu tak berarti? Publik sudah menggila tentang kedekatan mereka, jadi Alice tidak bisa begitu saja memutuskan hubungannya dengan Troy, apalagi setelah apa yang sudah pria itu berikan padanya. Alice cukup tahu diri. Namun jika dia memutuskan untuk tetap melanjutkan hubungannya, Alice memilih pilihan itu karena sudah merasa lebih nyaman dengan Troy.

Ya, diakui atau tidak, Troy memang sudah membuat Alice nyaman seminggu terakhir. Alice sudah bisa menerima dan sudah mulai terbiasa dengan sikap pria itu. Lalu, apakah ini tandanya Alice akan memberikan Troy kesempatan?

"Hai, Honey." Sapaan Troy membuat Alice tersadar dari lamunannya. Segera dia menatap Troy yang rupanya baru datang dan mendekat. Saat ini, Alice baru saja menyelesaikan pengambilan gambar sebuah produk kecantikan. Sedangkan Troy sendiri baru datang ke lokasi pengambilan gambar karena pria itu tadi sempat melakukan pekerjaan lain.

"Kamu sudah selesai, kan?" tanya Troy lagi.

Alice mengangguk. "Iya, kita memangnya mau ke mana?"

"Sedikit mengingatkan bahwa ini adalah hari ketujuh kita berkencan. Aku ingin sedikit melakukan hal yang spesial untukmu."

"No need to do that, Troy. Kamu sangat baik selama seminggu terakhir dan kamu membantuku sampai aku berada di titik ini."

"Itu membuatku tersanjung." Troy tersenyum senang. "Tapi aku benar-benar ada kejutan spesial untukmu, Sayang. Kuharap kamu mau ikut. Toh, enggak ada jadwal lagi, kan, malam ini?"

Alice berpikir sebentar. Dia ragu, sungguh. Dia khawatir kalau Troy akan memaksanya untuk naik ke atas ranjang pria itu. Alice menggeleng. "Ini jadwal yang terakhir."

"So, want to have dinner with me tonight?" tawar Troy.

"Only dinner, right?" tanya Alice balik.

Troy mengangkat kedua bahunya. "I dunno. Tapi, aku jujur bahwa keinginanku padamu masih sebesar dulu."

Kalimat terakhir diucapkan Troy dengan penuh arti. Jika Alice ingin menolak, dia tahu bahwa ini adalah saatnya. Alice tak bisa mundur lagi jika saat ini dia berkata 'ya', karena Troy sendiri masih menginginkannya. Yang artinya, pria itu tak bisa berjanji jika tak akan ada apa-apa di antara mereka malam ini.

Alice ragu, tetapi di sisi lain ada suatu keingintahuan lebih tentang diri Troy, tentang bagaimana pria ini akan memperlakukannya. Apakah pria ini akan tetap berada di sisinya setelah mendapatkan apa yang dia mau? Alice hanya ingin tahu seberapa jauh ketulusan diri Troy. Namun, apakah semua itu sepadan?

"Oke, aku terima tawaranmu." Detik selanjutnya, Alice sudah menerima tawaran Troy, membuat pria itu berseru penuh kesenangan. Alice sendiri tak kuasa menahan senyum. Dia tidak menyangka bahwa Troy benar-benar masih menginginkan dirinya.

"Jadi, di mana kita akan dinner?" tanya Alice kemudian.

"It's a secret, Baby. Aku sudah mempersiapkan semuanya, kita tinggal datang ke tempat itu saja lalu menikmati perayaan hari jadi kita yang ke 7 hari. Aku yakin, kamu akan senang."

Troy menjawab penuh arti, sedangkan Alice tak ingin banyak menebak. Mungkin Troy akan mengajaknya ke sebuah hotel, menyewa tempat privat di restorannya, dan juga sebuah kamar. Alice sendiri hanya bisa mengikuti apa pun rencana Troy, selama rencana itu masih masuk akal untuknya.