CHAPTER XIV : PAIN (PART II)

Start from the beginning
                                    

Selagi mencoba menghilangkan rasa sakitnya, Taehyung merogoh saku celananya. Mencari-cari ponselnya, yg dibutuhkannya sekarang hanya Chanyeol, Hyeong angkatnya seorang, tak ada yg lain. Ia takkan mungkin menelpon Mingyu, Dongsaeng angkatnya. Ia hanya tak mau membuatnya khawatir, terlebih ia masih belum siap rahasianya terbongkar.

Tapi jika membicarakan obat juga surat hasil pemeriksaan kesehatannya waktu itu, ia meninggalkannnya di bawah tempat tidur dalam kamarnya. Taehyung masa bodoh, mau salah satu dari mereka menemukannya ataupun tidak, ia tak mau memikirkannya lagi.

Dengan susah payah, Taehyung mencari-cari nama Chanyeol di kontaknya. Sembari berusaha mengatur nafasnya yg mulai memburu.

"Ha..ha..ha.. angkat-ha-lah..ku-eughh-mohon"

Taehyung menunggu, tangannya bergetar hebat kala ia berusaha menempelkan ponselnya di telinganya. Keringat dingin juga mulai menetes dari keningnya,

'Yobeoseyo?'

Taehyung menarik nafas dalam-dalam, Chanyeol mengangkatnya dan ia bersyukur untuk itu. Dalam satu tarikan nafas, Taehyung mencoba berbicara.

"Ch-chan Hyeong.."

'Taehyung, ada apa menelpon. Membutuhkan sesuatu?'

"K-ku mohon, bantu aku Chan Hyeong,, akkhh..."

'Ya-yakk, Taehyung-a. Kau kenapa?, di mana kau sekarang?' Teriak kekhawatiran di seberang sana sempat membuat Taehyung tersenyum sekilas. Chanyeol mengkhawatirkannya, bisakah saat ini ia merasakan kebahagiaan sejenak, meski pun hanya perhatian kecil dari orang lain yg di dapatnya.

"S-sshh-sakit, C-chan Hyeong,,,a-aku..di-sshh-sungai..Han" susah payah Taehyung berbicara, akhirnya tak mampu bertahan lagi. Tubuhnya ambruk di tempat, ponselnya tergeletak begitu saja di rerumputan tempat ia terduduk.

'Tae-taehyung-a, tunggu Hyeong. Hyeong ke sana sekarang, jangan tutup matamu, Taehyung-a' erangan frustasi dari Chanyeol tak terdengar oleh Taehyung.

Akankah Taehyung menyerah, entahlah, hanya Taehyung seorang yg tahu.

^***^

Seorang Namja manis tengah termenung seorang diri dalam sebuah kamar, yg jika ditelisik bukanlah kamar miliknya. Dikarenakan pemiliknya sudah tidak menempatinya lagi,

"Aku mengkhawatirkanmu, Taetae Hyeong. Maaf karena tak membantumu, mencegahmu keluar dari rumah."

Jungkook, Namja itu merenung. Memikirkan keadaan Hyeong kesayangannya, Taehyung. Apakah Taehyung baik-baik saja di luar sana?, apakah Taehyung sudah makan?, atau apakah Taehyung bertemu dengan orang yg mau memberi tempat tinggal.

Entahlah, Jungkook tak tahu. Jungkook benar-benar resah tak menentu, rasa gelisah langsung menghinggapinya sesaat setelah Appa-nya mengusir Taehyung keluar dari rumah. Dan yg jadi pertanyaan adalah, ia belum bisa memilih antara percaya dan tidak percaya atas apa yg dilihatnya saat itu.

Ingin rasanya ia percaya, akan tetapi bayang-bayang saat ia melihat Taehyung menindih wanita tersebut di tengah keramaian membuat kekecewaan menghampiri.

Ia mendengar penjelasan Taehyung, tapi jika ingin berasumsi ada yg menjebak. Memangnya siapa yg ingin menjebak Taehyung, setahunya Taehyung sama sekali tak mempunyai musuh di luar sana.

Feels [Not] Alone | END ✔✅Where stories live. Discover now