PROLOG

29.9K 1.3K 48
                                    

Permainan akan segera dimulai dalam hitungan mundur~

3

2

1

Permainan telah diproses~

Selamat menikmati permainan

Bunyi bising yang memekakkan telinga diikuti dengan beberapa orang yang sedang menari mengikuti alunan musik yang menggairahkan.

Seorang gadis yang sedang asik tertawa-ria bersama teman-teman dalam rangka memeriahkan acara hiburan. Dengan segelas bir yang penuh terisi sebagai lambang kepuasan. Diangkatnya gelas bir tersebut sambil memberi tanda dengan menyatukan gelasnya dengan satu dentingan dan meminumnya. Beralih melihat beberapa orang yang sedang sibuk dengan kekasihnya.

Saat ini, setelah acara minum-minumnya. Mereka sibuk dengan pasangannya masing-masing. Hal wajar yang biasanya terlihat di Club-club malam.

"Dea, lo gak ikut? "Teriak seorang perempuan yang sedang memanggil temannya Dea tersebut.

Gadis berkulit putih dengan rambut yang terikat berwarna hitam yang selaras dengan matanya yang hitam. Gadis itu menggeleng dan mengangkat gelas birnya sambil tersenyum kecil. " Lo duluan, gue masih haus"

(Pemain Tokoh utama ke 6)

Hydralia Dealina

⌚⌚⌚

"Dasar anak sialan! Bukannya bantuin orang tua, malah sekarang nyusahin aja kamu hah!" Teriak Pria tua tersebut.

Gadis tersebut tidak mengelak ia menerima semua yang dilakukan oleh Ayahnya yaitu mencambuknya, bukankah memang begitu? Ia adalah beban keluarga, bagi kedua orang tuanya ia hanyalah anak yang menyusahkan dan membawa kesialan bagi mereka.

Setelah puas menyiksa anaknya dengan mencambuknya, pria tersebut beralih pergi dan menutup pintu rumah yang terbuat dari beberapa karton dan membiarkan gadis tersebut menderita dengan luka-lukanya.

Gadis tersebut memeluk kedua lututnya, menenggelamkan kepalanya pada kedua tangannya menahan isak tangis yang saat ini menyesak keluar dari kedua matanya.

Gadis itu Chindy, gadis cantik yang memilik kekurangan dalam hal materi yang membuatnya menderita dan takdirlah yang membuatnya seperti saat ini.

(Pemain Tokoh utama ke 5)

Gracia Chindy

⌚⌚⌚

Brak

Bugh

Bugh

Bugh

Bugh

Satu pukulan terakhir yang membuat gadis tersebut menghentikan aktivitasnya. Dengan napas yang terengah-engah ia menghempaskan tubuhnya ke lantai dan beralih menutup kedua matanya dengan kedua tangannya, rasa amarah, kesal, benci yang bercampur aduk membuat gadis tersebut mengepal kedua tangannya dengan kuat.

"Bagaimana kau mau membanggakan orang tua mu, kalau begini saja kau sudah lelah hah!" Bentak Pria yang datang dari arah pintu tersebut dan membuat gadis tersebut kembali berdiri diposisi semula.

"Jika kau ingin membuatku bangga, maka berhentilah untuk membuat gambar-gambar sampah ini!" Ujar Pria tersebut sambil melempar beberapa lembar kertas yang sudah robek hingga tak terbentuk tersebut.

REINKARNASI (END)Kde žijí příběhy. Začni objevovat