CHAPTER X : THE SUNRISE 2

Mulai dari awal
                                    

Yg menyaksikan mereka berkejaran seperti kucing dan tikus, tertawa keras tanpa adanya janggalan dalam pikiran mereka. Tapi tidak dengan seseorang, yg sedari tadi diam.

Jungkook yg merasa ada yg aneh pada Hyeong keduanya, mendekat lalu duduk disamping Yoongi.

Tuan Kim, Nyonya Kim baru kembali dari pekerjaan luar kota mereka. Namjoon libur, Seokjin juga Yoongi sedang mengambil cuti sehari khusus hari ini. Begitu juga dengan Jungkook juga Jimin, mereka masih diliburkan, mereka tak tahu karena apa. Hoseok berhenti sejenak pada pekerjaannya, untuk sekedar berkumpul bersama keluarganya.

"Hyeong, ada apa denganmu?' Tanya Jungkook setelah duduk disamping Yoongi, menghiraukan suara tawa keluarganya yg lain. Hari ini sebenarnya Jungkook bermaksud untuk pergi ke rumah sakit menemui Taehyung, akan tetapi Eomma dan Appanya memaksa untuk tetap tinggal. Mereka bertanya ia mau apa ke rumah sakit, dan Jungkook beralasan ingin menjenguk temannya yg sedang sakit.

Namanya juga Tuan Kim, perintahnya tak dapat dibantah, dengan kata lain dikeluarga itu ia memiliki kekuasaan mutlak. Tuan Kim sebenarnya merasa aneh karena tak melihat Taehyung bungsu pertamanya setiba di rumah, dan berhasil Jungkook kelabui dengan mengatakan bahwa Taehyung menginap di rumah temannya.

Tentunya Tuan Kim tidak tahu bahwa Jungkook berbohong padanya, karena ia percaya-percaya saja apa yg diberitahukan bungsu akhirnya itu.

Kembali pada Jungkook dan Yoongi,

Yoongi tak menjawab, seolah jiwanya tak berada di sana. Jungkook mendadak sebal karena diacuhkan, karena memang ia tak biasa diacuhkan. Taehyung bahkan tak pernah mengabaikannya, itulah poin yg disukai Jungkook dari Taehyung. Taehyung selalu memperhatikannnya setiap mereka bersama.

"Aissh, Hyeong. Kau mengabaikanku," kesal Jungkook, dan berhasil mengalihkan pikiran seorang Kim Yoongi.

"Eoh?, kau mengatakan sesuatu Jungkook-a?". Heol!, apa Yoongi tak dengar Jungkook berbicara padanya sedari tadi.

"Aku bertanya, ada apa denganmu Hyeong?" ulang Jungkook dengan sedikit ketus, melipat kedua tangannya di depan dada.

"Jungkook, Hyeong ingin bicara pribadi denganmu." Jungkook menelisik aneh, berbicara pribadi. Bukankah lebih baik bicara langsung di sini. Belum sempat Jungkook membalas, Yoongi berdiri dari duduknya.

"Eomma, Appa. Aku ada urusan dengan Jungkook sebentar, kami akan ke kamar. Apakah boleh?" Tanya Yoongi, mengundang pandang seluruh keluarganya.

"Memangnya kau punya urusan apa dengan adikmu?" Tanya Nyonya Kim, diangguki oleh yg lain.

"Jungkook memintaku mengajarinya sesuatu untuk kepentingan presentasi kelasnya minggu depan." Dengan lancarnya Yoongi berbohong, Jungkook membelalakkan mata. Apa-apaan dengan Hyeong kutubnya ini, main kata.

"Apa itu benar, Jungkookie?" Tanya Nyonya Kim kembali, Jungkook kebablasan kewalahan tak tahu menjawabnya hingga akhirnya ia menjawabnya sekenanya.

"N-nee, Eomma. Itu benar," Jungkook terbata-bata, bagaimana jika Hyeongnya yg lain menyadari intonasi gugup dalam ucapannya tadi. Seharusnya ia menyalahkan Yoongi, Hyeong kulkasnya itu yg membawa-bawa namanya sebagai bahan untuk berbohong.

Feels [Not] Alone | END ✔✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang