Chelia merasakan sesak di rongga dadanya, bukan karena jantungnya yang memukul-mukul keras, ataupun karena teman-temannya yang menghujaninya dengan beribu pertanyaan. Faktanya, mustahil obat tersebut berada di tangan korban tanpa pihak perantara. Ada penghubung misterius yang apapun tujuannya--entah karena tindak jual-beli obat ilegal atau karena maksud tertentu, sudah menyalahi aturan laboratorium dan mencelakakan orang. Lebih buruknya lagi, mata rantai yang hilang itu kemungkinan besar masih berkeliaran bebas di sekitar mereka.
⚛️⚛️⚛️⚛️⚛️
Memori atau ingatan merupakan kumpulan reaksi elektrokimia yang direkam oleh berbagai macam indra dan disimpan serta diaktifkan oleh serangkaian jaringan saraf kompleks di otak. Sejatinya memori melibatkan tiga dimensi waktu berbeda yang memberi kemampuan manusia mengingat masa lalu, mengelola masa sekarang, dan merencanakan masa depan. Namun dalam kasus tertentu yang sangat jarang terjadi, abnormalitas pada beberapa bagian otak yang bertanggungjawab terhadap regulasi memori tersebut menyebabkan terjadinya anomali dalam adaptasi waktu, dan kelainan itulah yang terjadi pada Chelia.
Riva membelai rambut Chelia yang tengah tidur pulas. Dengkuran halus disertai irama napasnya yang pelan dan teratur membuat Riva benar-benar merasa lega. Sudah hampir seminggu Chelia mengalami demam tinggi, bahkan suhu tubuhnya pernah mencapai titik hiperpireksia dengan derajat 42 celsius yang sedikit lagi bisa menyebabkan koma. Beruntung Vian segera menanganinya dengan antipiuretik injeksi.
Riva yang baru pulang kantor petang tadi hampir bersujud syukur ketika mendapati Chelia mulai tertawa saat bermain Ludo King dengan teman-temannya. Permainan yang sangat kurang menantang bagi Riva, namun entah mengapa dimainkan dengan sangat heboh oleh ketujuh mahasiswa tersebut. Meski pada akhirnya Riva pun ikut hanyut dalam euforia tidak jelas itu karena termakan provokasi Rama. Suaranya sampai menjadi serak akibat berteriak saat pion miliknya yang selangkah lagi menuju home di tengah papan ditendang masuk kembali ke base.
Riva merasa banyak berhutang budi. Selain pada Vian, juga kepada teman-teman Chelia yang tiap hari izin bergantian untuk menemaninya di rumah. Riva merasa malu pada dirinya sendiri, ia pernah membanggakan teknologi yang bisa membuatnya bekerja tanpa perlu keluar rumah. Nyatanya, wujudnya tetap dibutuhkan saat rapat dewan direksi dan pertemuan dengan para stockholder.
Begitu Chelia mengubah posisi tidurnya, Riva dengan sigap membenarkan letak selimut adiknya tersebut. Malam-malam kemarin Chelia sama sekali tidak bisa tidur dan mengeluhkan nyeri kepala hebat, efek samping dari retrospeksi yang dilakukannya tempo hari.
Chelia adalah seorang Mnemonist. Adik kesayangannya itu mengalami gangguan neuropsikologis bawaan lahir yang disebut dengan Hyperthymesia Syndrome atau Highly Superior Autobiographical Memory. Ada yang menyebutnya Eidetic memory atau memori fotografis. Meski keduanya berbeda, belum ada penegakan diagnosa yang jelas. Bahkan fenomena tersebut masih menjadi polemik di kalangan pakar neuroscientist.
Mungkin bagi orang lain, sindrom langka tersebut ibarat sebuah mukjizat. Dengan ingatan yang sempurna dan gen cerdas turunan ibunya--seorang dokter ahli bedah ternama, Chelia memiliki segudang prestasi yang membanggakan sejak kecil. Riva masih ingat betapa iri dirinya saat Chelia kecil dengan mudah melafalkan rumus-rumus trigonometri dan persamaan gerak parabola yang dihapalnya dengan setengah mati.
Sayangnya, seiring waktu berjalan semakin banyak interferensi yang terjadi pada memori Chelia. Chelia menjadi sulit fokus dan kerap kali terganggu oleh emosi dan perasaan bersalah yang tak kunjung hilang. Ia pun selalu dihantui berbagai pengalaman dan kenangan buruk di masa lalu.
Sewaktu berumur 13 tahun, sebuah insiden memilukan yang menimpa keluarga mereka membuat Chelia mengalami tekanan mental luar biasa. Urutan memori tak terhingga dalam lobus ingatannya teracak hingga ia tidak mampu membedakan masa yang telah lalu dengan waktu yang sedang berlangsung. Recall yang terlalu spesifik pun membuatnya sulit membedakan alam mimpi dengan dunia nyata. Saat itu Chelia yakin apa yang dialami keluarganya hanyalah sebuah mimpi, hingga tidak bisa menerimanya sebagai sebuah kebenaran.
Karena alasan itulah Riva selalu mencegah Chelia melakukan retrospeksi. Riva khawatir rekonstruski memori itu bisa membuka kenangan pahit keluarganya di masa lalu dan membuat Chelia kembali depresi.
Riva tidak ingin insiden itu terulang lagi, saat Chelia menghabiskan masa remajanya dengan perawatan intensif dan diisolasi dari dunia luar. Saat Riva harus merelakan adiknya yang disebut-sebut sebagai dewi ingatan itu menjalani hari-hari memilukan sebagai seorang pasien rumah sakit jiwa.
☕☕☕
TBC
Kire Notes 🐈
Halo, semua! Berhubung aku sering dapat pertanyaan soal sindrom Hipertimesia yang dialami Chelia, berikut akan kuberi sedikit penjelasannya.
Apa sindrom itu benar ada? Bukan fiktif?
Ya, sindrom ini benar ada dan sudah banyak diteliti. Ada banyak jurnal ilmiah dan artikel internasional yang membahas sindrom ini. Hanya saja, masih dalam tahap penelitian. Berhubung persoalan tentang otak adalah sesuatu yang kompleks, sindrom ini pun masih jadi kontroversi di kalangan ilmuan.
Bagaimana dengan kemampuan Chelia? Apakah benar penderita hipertemisia memiliki kemampuan itu?
Seperti yang kujelaskan di atas, sindrom ini masih dipelajari dan dikaji. Kasus yang terjadi pun sangat jarang sehingga subjek penelitian tidak banyak. Perlu dipahami, ingatan adalah sebuah impuls yang sulit diidentifikasi. Sederhananya, hanya kita dan Tuhan yang tahu.
Adapun kemampuan Chelia dalam ceritaku ini (retrospeksi, clustemory, dll) adalah hasil pemikiran dan imajinasiku semata, dengan tetap berpedoman pada jurnal dan referensi yang valid.
YOU ARE READING
Prescriptio☕
Mystery / ThrillerMenjadi mahasiswa farmasi yang super sibuk seolah cobaan yang belum cukup bagi Rama dan kawan-kawannya. Berbagai kejadian misterius terjadi pada orang-orang yang memiliki masalah dengan salah seorang di antara mereka. Ketika persahabatan diuji oleh...
06. Mnemosyne ☕
Start from the beginning
