"Bacot!"
"Bekicot!"
"Gary siput!"
"Flying Dutchman!"
"Squidward Tentacles!"
"The Hash Slinging Slicer!"
"KEVIN KETIMUN LAUT!"
"CACING BESAR ALASKA!"
Cukup! Edward mengangkat tangannya tinggi-tinggi, gencatan senjata. Kalau berdebat dengan Rama, sampai semua penduduk Bikini Bottom habis diabsen juga tidak akan ada hentinya.
Sebelum Rama melancarkan kembali kejahatan verbalnya, Edward segera melarikan diri menuju dapur. Tak berselang lama, teriakannya kembali menggema.
"Ramaaa! Tadi malam kamu masak nasi, kan?!"
"Yoi!"
"Terus ini nasinya kenapa belum masak?!"
Rama yang sibuk memikirkan caption kontan berbalik, ada sedikit kebingungan di wajahnya. Dia pun mendekat, pura-pura menyelidik kemudian tersenyum simpul. "Seems like a little accident happen."
"Pardon?!"
"Calm brother, it's just one click." Rama menyahut santai dengan memetikkan jarinya di depan mata Edward.
"One click?"
Rama mengangguk takzim lalu perlahan menekan lever knob rice cooker ke arah cook mode hingga terdengar bunyi "klik".
Edward terperangah di tempat.
"Jangan tegang kayak habis kesetrum belut listrik begitu. Dibawa hepi lah, aku kan cuma lupa klik tuas ini saja."
"Cuma?! Sekarang sudah jam berapa? Nggak ada waktu sampai nasinya masak, padahal omelette-nya sudah jadi!"
"Omelette, ginjalmu! Yang begini nih yang bikin anjlok keuangan negara! Telur dadar dibilang omelette segala!"
Edward berdecak sebentar. "Jadi sekarang bagaimana? kelasnya keburu dimulai!"
"Ya-udin." Rama mengedikkan bahu.
"Rama! Tolong, ya!"
"Ya-udon! Makan omelette-nya saja dulu, nanti pas istirahat kita sambung nasinya di kantin. Toh, di lambung bakalan diaduk rata juga. Begitu saja kok ribet!" Rama menyambar potongan telur dadar di atas meja sambil berlalu.
Edward serasa ingin terjun bebas dari puncak Himalaya. Sepertinya ia perlu menelan beberapa butir tablet antidepressan sebelum masuk kelas untuk menstabilkan loncatan arus listrik di kepalanya.
⚛️⚛️⚛️⚛️⚛
Matahari kian meninggi, jalan raya pun mulai dipadati kendaraan. Bertempat tinggal di sebuah hunian modern yang jauh dari kampus, Cassy harusnya sudah berharap-harap cemas sekarang, apalagi ada kuis di jam pertama mata kuliahnya. Namun bukannya resah-gelisah membayangkan kemungkinan dirinya didepak dari kelas, gadis yang gemar berdandan itu malah sibuk mengaduk isi tasnya, mengeluarkan barang yang dibawanya satu persatu.
YOU ARE READING
Prescriptio☕
Mystery / ThrillerMenjadi mahasiswa farmasi yang super sibuk seolah cobaan yang belum cukup bagi Rama dan kawan-kawannya. Berbagai kejadian misterius terjadi pada orang-orang yang memiliki masalah dengan salah seorang di antara mereka. Ketika persahabatan diuji oleh...
02. Illucescente ☕
Start from the beginning
