after story - 05

449 110 10
                                    

"hey, how's life, dear?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"hey, how's life, dear?"

ah suara ini, suara yang selalu ia rindukan, dan selalu membuatnya sakit disaat waktu yang bersamaan.

"kalau mau gombal, mending kamu pulang," ucapnya pura-pura dingin.

"wow, gadis kecil ini sudah mulai berubah juga, ya?" balas hyunjin sebelum tertawa pelan.

hyunjin bergerak, mencari tempat duduk yang sekiranya kosong untuknya. bagus, tepat di samping yui—itulah yang ia inginkan.

"tebak, kenapa aku ada disini?"

pertanyaan konyol, memang kamu kira yui peramal, hwang hyunjin?!

ingin hati membalas panjang lebar, apa daya yui hanya memberikan gelengan kepala.

"jawabannya," hyunjin menoleh sekejap, kemudian kembali memandang ke depan. "karena ada kamu disini."

oh, bagus. jadi yang peramal itu sebenarnya hwang hyunjin? bisa-bisanya tau kalau yui ada disini.

"tuh, kan. kalau mau ngegombal mendingan pulang." yui berdecak lumayan kesal.

"loh, aku nggak gombal. aku serius bilang gitu." sementara hyunjin tetap bersikeras meyakinkan perkataannya.

"yang nyuruh felix buat bilang ke kamu datang ke sini itu, aku."

"apa?!" yui membulatkan bola matanya menuju hyunjin, astaga laki-laki ini selalu penuh kejutan.

"iya, aku mau lihatin ke kamu secara langsung, kalau aku dengan yireon sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi.

kamu lihat 'kan, kejadian barusan?"

nggak, yui nggak lihat, yui tidak mau mengakui kalau ia melihatnya. lantas ia menggeleng kaku.

"heh, gak usah bohong, orang pandanganmu jelas tajam banget tadi ke arahku," sela hyunjin, terkekeh lagi.

"memang kenapa kamu lakuin hal itu? bukannya kalian sama-sama sayang? kasihan yireon, tahu!"

"lebih kasihan lagi kalau aku melanjutkan hubungan dengannya tanpa didasarkan rasa cinta."

yui langsung terdiam, enggan menyanggah perkataan lawannya.

"lalu, rasa apa yang selama ini kamu jadikan pedoman bersamanya?"

"rasa nyaman—"

nyaman? nyaman katanya? bukankah itu salah satu rasa yang dimiliki seseorang untuk mencintai?

"—nyaman sebagai teman, tidak sebagai pasangan," sambungnya sembari meniup-niupkan tangannya yang kedinginan.

hyunjin menjelaskan lebih rinci lagi, "aku baru sadar akan hal itu setelah tak lama berpisah darimu,

aku sadar, yang aku butuhkan itu kamu, bukan gadis itu."

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

╔═════ ∘◦ ❆ ◦∘ ═════╗Koiyuki©® by loovecaseu、2018╚═════ ∘◦ ❅ ◦∘ ═════╝

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

╔═════ ∘◦ ❆ ◦∘ ═════╗
Koiyuki
©® by loovecaseu、2018
╚═════ ∘◦ ❅ ◦∘ ═════╝

KOIBANA.Where stories live. Discover now