Si Besar Yang Menggemaskan

147 17 14
                                    

~Oke aku tahu ini sudah terlalu lama, bahkan sangat lama dari terakhir aku meneruskan ceritaku! Ku tahu kalau kalian mungkin sudah mulai muak untuk berpikir bahwa cerita ini akan diteruskan atau tidak. Aku minta maaf akan hal tersebut. Aku ingin bilang bahwa aku ini cukup sibuk untuk melakukan hal lain tapi sepertinya itu terkesan cukup klasik, aku hanya sedikit merasa malas karena terlalu lelah dan tiba-tiba saja otakku berhenti memberikan ide-ide baru untuk mengembangkan cerita ini. Dia selalu mendukungku untuk tetap melanjutkan ini, ya dia memang selalu mensupportku untuk menyelesaikan cerita ini, aku terlalu malas dan banyak berpikir hingga kini ketika dia sudah merasa lelah dan pergi aku baru merasa bahwa aku begitu bodoh melewatkan hal-hal baik seperti itu. Dan untukmu, terima kasih karena saat itu kamu ga berhenti buat dukung aku meski sekarang pada akhirnya kamu pergi karena lelah dengan sifatku. Aku akan berusaha untuk menyelesaikan cerita ini sebagai caraku mengenang hari ini dan semua kebaikanmu, entah akan membutuhkan waktu berapa lama untukku menyelesaikan cerita ini. Tapi aku akan berusaha, aku hanya berharap pada hal baik yang akan datang setelahku selesaikan cerita ini. Semoga kamu bahagia dengan hidupmu sekarang.

Dan untuk teman-teman pembaca maafkan aku ya, sudah cukup lama dari terakhir aku mengunggah part baru dalam cerita ini. Aku sudah pernah mencoba menulisnya namun otakku berhenti berpikir. Lihat tulisanku diatas? Tenang saja, genre ini tidak akan berganti menjadi genre romance, aku hanya sedang patah hati dalam beberapa bulan ini, entah kemana aku harus cerita jadi maafkan aku sekali lagi untuk mencuri waktu kalian karena membuat kalian membaca hal yang sedang kurasakan. Dan untuk kalian yang saat ini sedang patah hati, semangat ya.

Jadi sekarang biarkanku mencoba untuk melanjutkan ceritanya~


Mereka sudah tiba di rumah temannya Nada yang mana adalah orang yang butuh pertolongan dikarenakan orang tuanya di ganggu oleh makhluk jahat. Sebelumnya Nada sudah menceritakan secara pasti soal gangguan yang di alami oleh orang tua si temannya ini.

"Thanks ya Nad udah mau dateng buat bantuin gue." ucap seorang wanita yang membuka pintu kemudian memeluk erat Nada sepertinya teman lama yang sudah lama tidak bertemu.

"Udah ngomong makasihnya nanti aja kalo udah berhasil nyelesein masalah ini." kata Nada yang mengusap-usap pundak wanita tersebut dalam pelukannya.

"Oh iya ini temen-temen gue, kenalan dong." sambung Nada sambil mengulurkan tangannya ke arah mereka.

"Hai, makasih ya udah mau dateng. Gue Selvi." Selvi menyalami satu persatu dari mereka.

Setelah selesai berkenalan kini mereka masuk ke dalam rumah.

Rojali dan Joko cukup terkejut dengan rumah yang lumayan besar walaupun tidak sebesar rumah Mira namun hawa yang mereka rasakan ialah panas.

"Panas ya? Kok lo kipasan?" tanya Selvi sambil tersenyum ke arah Rojali dan Joko.

"Enggak kok, cuma iseng aja. Pemanasan buat ngelawan setan-setan lucu nih." jawab Joko.

Rojali menahan tawanya sambil menyenggol siku Joko.

"Yah ginilah, padahal udah paling kecil gue nyetelnya." kata Selvi sambil mengulurkan remot AC dan menunjukan suhu yang sudah di atur di suhu 16 derajat Celcius.

"Wah kalo ga make AC mungkin telor jatoh di lantai bisa keceplok kali ya." kata Rojali menyambung obrolan.

"Bisa ae tanduk semut kalo nyamber." balas Joko.

Yang lain tertawa melihat mereka berdua.

Selvi mendekati Nada lalu mendekatkan bibirnya ke kuping Nada.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 23, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Eh Ada SetanWhere stories live. Discover now