Permen Loncat (Part I)

1K 71 40
                                    

"Mana Rojali? Lo temennya? Bilang ada kuntilanak didepan pintunya dari tadi, ini setan ga punya shift kerja apa ya , siang bolong udah mau gangguin orang."

***

"Nah lo siapa dah?" tanya Joko sambil menyipitkan mata, selain baru bangun tidur, matahari diluar sana juga menyilaukan.

"Gue Nadira, panggil gua Nada aja" kata Nada sambil mengulurkan tangannya untuk bersalaman.

"Lah apa nyambungnya nama Nadira dipanggilnya Nada" gerutu Joko dalam hati yang sedikit kebingungan karena masalah nama.

"Joe" membalas salam Nada.

"NAMA DIA JOKOOOOOO"

Tiba-tiba ada sebuah teriakan dari dalam yang tidak lain tidak bukan adalah Rojali.

"Lo udah sampe Nad? Kaga kepagian ini datengnya?" kata Rojali sambil mempersialhkan Nada duduk dibangku depan rumahnya.

"Lah jauh amat dari Joko ke Joe" kata Nada jauh didalam hati.

Mata Nada dan Joko bertemu saling memandang aneh, mungkin karena permasalahan nama mereka.

"Jal, ini kuntilanak dari tadi ada di sini lo ga risih?" tanya Nada dengan wajah sinis lalu melirik ke Ela.

"Kaga, itu namanya Ela, dia udah jadi temen gua, jangan suruh gua cerita deh. Kepanjangan, gua juga ga terlalu mau inget-inget itu, kasian nanti ada yang kesindir" jawab Rojali melirik ke arah Joko, dia menahan ketawa karena teringat bagaimana Joko ketakutan saat itu.

"Oh gua pikir setan kiriman dari dukun gitu..." Nada berjalan kearah Ela lalu mengulurkan tangan.

"...maafin aku ya, aku kira kamu ada niat buruk"

"Iya tidak mengapa, aku sudah sering digituin, salam kenal Nada" Ela pun ikut mengulurkan tangannya.

Sebenarnya Ela tidak bisa bersentuhan langsung dengan manusia, tapi untuk menghormati jadi ya anggap saja sudah bersentuhan saat bersalaman.

*

Mereka berempat akhirnya bisa ngobrol dengan tenang dihalaman rumah, walaupun dengan formasi 3manusia 1setan tetap saja seru ternyata. Paling Joko masih sedikit takut dan belum terbiasa didekat Ela, jadi dia tetap memilih berada disamping Rojali.

"Jangan pingsan lagi lu Jok" kata Rojali diteruskan dengan ketawa terbahak-bahak.

"Gua tidur ya semalem, ngantuk itu, lagian siapa yang pingsan, cara gua berhasil kan dan pada akhirnya lu berdua bisa damai" Jawab Joko tidak mau mengalah begitu saja saat di ledekin Rojali.

Seperti tidak ada yang peduli dengan perkataan Joko barusan, dan tiba-tiba raut wajah Nada berubah menjadi serius.

"Eh kalian mau bantuin gue ga?" kata Nada dengan serius.

"Bantuin apa? Gua mah bocah kuy, lah ayok aje, emang apa Nad?" Jawab Rojali.

Sementara itu Ela dan Joko hanya diam memperhatikan obrolan dua orang ini.

"Iya jadi lo kan tau gue males banget berhubungan sama yang namanya setan ya.." Nada menghentikan omongannya, melihat ke arah Ela.

"... Ela maaf jangan salah paham, dengerin aku dulu ya"

Eh Ada SetanWhere stories live. Discover now