"Kau disini?" Tanya Minhyun dan Ong mengangguk sambil tersenyum geli.

"Apa kau punya program memiliki seorang anak sebelum menikah?" Godanya membuat Minhyun berdesis.

"Yang benar saja? Kami masih ingin bersantai. Kau! Apa yang kau lakukan bersama Nayoung? Sampai kau melupakan Roa? Dia sangat sedih saat kau mengatakan tak akan datang ke pesta Daniel semalam." Ungkap Minhyun dan Ong terlihat santai dalam menanggapinya.

"Benarkah? Aku tidak yakin dia sedih. Mungkin sekarang dia sudah bersama Baek Ho." Duga Ong santai.

"Kau ini, bukannya mengkhawatirkannya tapi malah menuduhnya macam-macam." Omel Minhyun.

"Aku lebih tau dirinya melebihi siapapun." Kata Ong yang kini melangkah, meninggalkan Minhyun begitu saja.

"Aish...Kau ini!" Gerutu Minhyun yang juga juga mengikuti Ong dari belakang.

Mereka melewati anak tangga untuk sampai ke lantai dasar dan disana mereka di kejutkan Baek Ho dan Roa yang ternyata masih belum pulang. Yang lebih mengejutkan lagi, mereka tidur disofa dengan saling berpelukan dengan pakaian berantakan, tepatnya Baek Ho menutupi tubuh mereka yang terlihat tak memakai baju dengan mantal besarnya.

"Bedebah ini!" Umpat Minhyun tak menyangka jika mereka melakukan hal mesum ini di sini.

Ong tak merasa apapun, hanya tersenyum dan...

Ckrek

Ckrek

"Yak! Apa yang kau lakukan?" Tanya Minhyun tak mengerti.

"Ini akan menjadi bukti kuat sebagai pembatalan pertunangan kita." Katanya santai.

"Kau serius?" Minhyun tak tau harus mengatakan apa lagi? Sahabatnya yang satu ini tetap saja begitu aneh dan unik.

"Jika kau jadi diriku? Apa kau akan menikahi wanita sepertinya?" Tanya Ong dan Minhyun menggeleng.

"Lalu kau akan menikahi Nayoung? Lalu bagaimana dengan Daniel?" Kali ini Minhyun terlihat begitu serius dengan ucapannya. dua orang itu masih terkapar meskipun Minhyun dan Ong terdengar berisik.

"Itu bukan sesuatu yang dapat siapapun putuskan dengan mudah. Lagi pula tidak ada jaminan bahwa aku atau pun Daniel bisa membuat Nayoung bahagia kan? Semakin dewasa seharusnya seseorang memiliki begitu banyak pengertian akan banyak hal tapi Daniel tak pernah mencoba mengerti Nayoung." Ong menghela nafas berat. "Sekarang aku tak bisa membiarkannya lagi dan sepertinya Nayoung juga tak ingin kembali kepadanya." Ungkap Ong.

"Kau serius?" Tanya Minhyun yang tak percaya bahwa Nayoung tak menyukai Daniel lagi.

Ong pun mengangguk. "Aku pikir dia menyerah." Duga Ong.

"Jangan mendekat!" Itu adalah suara teriakan Nayoung.

"Wae?" Tanya Minhyun menatap Ong yang kini telah berlari keatas.

Diatas, tepat didepan kamar Nayoung. Ia melihat Daniel berjongkok, hanya dengan memakai celana dan Nayoung yang duduk di kursi roda berusaha untuk menghindari Daniel yang berusaha untuk meraihnya.

"Ada apa ini?" Ong yang berasa kebingungan bertanya.

"Ong tolong aku!" Mohon Nayoung yang membuat Ong segera maju.

Aku semakin tak memahami jalan fikiran Daniel.

"Niel, jangan memaksanya. Lihatlah dia ketakutan!" Kata Ong yang membuat Daniel terlihat marah.

Duak

Daniel memukul tangannya pada tombok, sementara Nayoung sudah berada di pelukan Ong.

Open Up | COMPELETEOn viuen les histories. Descobreix ara