Chapter 13

189 26 12
                                    

Playlist

🎶Seventeen - Thanks 🎶

Follow yuk!

Biar bisa neror Author buat cepet update 😂

Belum terlambat bukan? Terlambat untuk memperbaiki.
Sebab manusia selalu punya pekerjaan untuk memperbaiki beberapa kesalahannya.
Sekaranglah waktunya untuk menjadi terbuka, mengatakan dengan lantang dan jelas.
Aku menyukaimu dan selalu menyukaimu, terima kasih untuk bertahan disini bersamaku.

---***---

Nayoung masih tertidur, kemudian terbangun dengan mata masih terpejam saat merasakan tempat tidurnya sedikit bergoyang. Ia berusaha membuka matanya dan menemukan sosok Daniel yang berada disampingnya, membiarkan kepalanya menindihi tangan kekarnya membuat Nayoung memandangnya dengan sedikit rasa bersalah.

Ah, dia tidak bisa kembali kekamarnya karena kepala ku terus menindihi tangannya. Pasti tangannya sangat pegal sekarang? Aku sangat merasa bersalah!

"Kau sudah bangun?" Sapa Daniel yang membuat Nayoung mengangguk, tangan kiri Daniel ia gunakan untuk memainkan handphonenya.

"Mianhae, pasti tanganmu pegal." Kata Nayoung yang mulai duduk dan Daniel bisa menggerakkan tangannya kembali.

"Ani, tidak masalah. Asal kau bisa nyaman tidur." Katanya dengan mengacak rambut Nayoung yang sudah berantakan itu, membuat Nayoung seketika tersenyum. Jarang sekali Daniel bersikap manis seperti ini dan Nayoung sangat menyukainya.

"Apa yang membuatmu terlihat serius?" Tanya Nayoung yang kini tangannya melingkar pada perut berotot Daniel, memeluk dan menyandarkan kepalanya pada bahunya. Daniel tak merasa terusik, bahkan ia membiarkan Nayoung membaca isi chat pada handphonenya.

"Jadi Doyeon akan kemari pagi ini?" Tanya Nayoung lagi dan Daniel mengangguk, mengalihkan perhatiannya pada sosok yang kini menatapnya.

"Ya, sesungguhnya bertemu di sekolah lebih baik. Aku tak ingin membiarkanmu berangkat dengan Ong lagi tapi dia bersikeras untuk menemuiku pagi ini." Daniel mengeluh yang entah membuat Nayoung tersenyum.

Dia tidak ingin aku pergi bersama Ong? Kenapa ia bisa berfikir sejauh itu? Dia mulai menunjukkan sikap cemburunya dan Doyeon? Gadis itu cukup pemaksa. Aku tidak percaya bahwa Daniel bisa berubah secepat ini, bahkan ia terlihat risih membalasi chat Doyeon yang entah semenjak kapan gadis itu kirimkan?

"Temui saja, aku ingin melihat." Jawab ku dan ia sedikit melebarkan mata tajamnya.

"Kau serius?" Aku mengangguk.

Aku tidak akan cemburu lagi dan satu hal yang berputar-putar dikepala ku saat ini adalah bagaimana kau akan mengatakannya kepada gadis itu? Aku ingin tau!

"Apa yang akan kau katakan kepadanya?" Daniel menghela nafas.

"Kau ingin aku mengatakan apa?" Daniel membalas pertanyaan Nayoung dengan pertanyaan membuat Nayoung mengcebikkan bibirnya dan Daniel yang melihatnya tertawa.

Apa dia berusaha untuk mempermainkan aku?

"Aku menyukai Nayoung, mari kita akhiri. Apa kau ingin aku mengatakan seperti itu?" Ucapan Daniel seketika membuat mata Nayoung membulat.

"Itu kejam!" Balas Nayoung membuat Daniel mengangkat satu alisnya.

"Lalu kau ingin aku seperti apa? Dimana-mana mengkahiri sebuah hubungan selalu terasa menyakitkan meskipun kalimat itu terangkai dengan indah." Daniel benar, meskipun kita merangkai semua dengan kata-kata indah, itu tetap saja sebuah perpisahan yang membuat rasa sakit diantara salah satunya.

Open Up | COMPELETEWhere stories live. Discover now