Nayoung tersenyum, tak menyangka Ong berhasil membuatnya membatu untuk sesaat. "Kalau begitu, apa kau mau terus berada disisiku?" Tanya Nayoung.

Apa permintaan ini sudah benar? Apa aku terlalu egois memintanya untuk tetap tinggal?

Ong terdiam tak menunjukkan ekspresi apapun, membuat Nayoung semakin cemas saja. "Kenapa tidak? Asal kau menginginkannya, aku akan menurutinya." Ucap Ong yang seperti sebuah serangan atom namun cukup membuat pipi Nayoung merona.

"Jadi, kau mau?" Nayoung bertanya kembali dan Ong mengangguk.

Nayoung pun menghela nafas. Merasa lega mungkin?

"Gomawo..." Ucap Nayoung dan Ong pun berjalan mendekat, berjongkok dihadapannya.

Memeluk Nayoung dan kali ini Nayoung meletakkan kepalanya di bahu Ong. Mencoba menutup mata, merasakan kenyamanan yang tiada tara. Belum pernah Nayoung merasa cukup nyaman, seolah tak memiliki beban apapun.

Aneh, meskipun aku selalu menginginkan Daniel disisiku tapi hanya dengan Ong aku merasa nyaman, tak merasa harus mengkhawatirkan banyak hal.

Youngmin...Ren...Apakah ini yang kalian maksud? Seorang pasangan yang bisa membuatku nyaman?

"Ayo tidur. Aku akan menemanimu!" Kali ini Ong mengangkat tubuh Nayoung dan berlahan membaringkannya.

Meraih selimut dan berbaring disebelahnya, saling berpelukan.

"Jangan mencemaskan apapun lagi. Semua hal, aku yang akan mengurusnya." Ucap Ong yang entah mengenai apa?

Bahkan, sebelum aku mengatakannya? Ia tau apa yang menjadi kecemasan ku.

"Hoh, aku mempercayaimu." Bisik Nayoung yang berlahan mulai menutup matanya.

Mereka berdua pun terlelap dalam kedamaian hati. Tanpa tau, sesosok yang memperhatikan mereka dari balik pintu.

Daniel, menatap nanar Nayoung dan Ong yang saling berpelukan. Berbalik dan berjalan dengan tubuh sempoyongannya sampai sosok Doyeon muncul.

"Niel...Dimana Nayoung?" Tanya Doyeon membuat Daniel semakin emosi.

Daniel menggeleng. "Ayo ikut!" Dan menarik Doyeon menuju kamarnya dan menutup pintu cukup keras.

BLAM

---***---

Ruang yang gelap berganti cerah bahkan menyilaukan. Nayoung telah terbangun bersama Ong, bergantian memakai kamar mandi.

Saat ini, giliran Nayoung yang mandi dan Ong menunggunya sambil memainkan handphone Nayoung.

"Kau yakin tidak ingin ku bantu?" Teriak Ong.

"Ani! Awas saja kalau kau masuk! Aku akan mengguyurmu dengan air!" Ancam Nayoung yang membuat Ong terbahak.

"Eh, siapa bilang aku akan masuk? Aku hanya menawarkan diri saja." Ong beralasan.

"Jangan coba-coba!" Seru Nayoung yang terus memperingatkan Ong.

"Baiklah, bolehkan aku kebawa? Air minummu habis dan aku haus." Sepertinya ini akan menjadi kebiasaan Ong, meminta izin dulu terhadap Nayoung. Bukankah Ong sedikit manis?

"Ayolah, kau tak boleh meminta izin kepada ku untuk hal semacam ini." Kata Nayoung membuat Ong tersenyum.

"Baiklah..." Ucap Ong yang kini berjalan meninggalkan kamar Nayoung. Berjalan berlahan bahkan melewati kamar Daniel yang tak jauh darinya. Serta kamar Kyul Kyung.

Krek

Minhyun muncul dari balik kamar Kyul Kyung, masih memakai jas miliknya yang ia pakai semalam. Mengucek matanya dan terlihat bingung saat melihat Ong.

Open Up | COMPELETETahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon