Devo : Masalah Kepercayaan

895 52 1
                                    

Devo terduduk di pinggir tempat tidur. Pikirannya buyar dan tidak fokus. Sampai-sampai kedatangan Deva tak disadati oleh Devo.

Deva mendekat dan duduk di sampaing Devo. Dia menepuk punggung Devo membuat Devo terkaget dan menoleh ke arahnya.

"Lo kenapa, Vo?" Devo hanya diam saja. Deva mengulang pertanyaannya lagi, Devo akhirnya menjawab walau dalam suara lirih, "gua baru tau kalau Airin beda keyakinan dengan kita."

Deva tersenyum kecil, sebenarnya dia sudah tau masalah ini, masalah kepercayaan kepada Sang Pencipta.

Tapi, Deva diam. Bukan karena dia tega membiarkan Devo diam dalam ketidaktauannya, tapi dia tidak ingin Devo yang baru pertama kalinya merasa jatuh cinta langsung patah hati.

Devo menoleh dan menatap Deva tepat, "gue baru tau tadi, Va. Gue lihat biodatanya di kantor guru. Dia nggak pernah ngasih tau gue soal ini. Gue udah berharap bisa langgeng sama dia dan lanjut ke jenjang selanjutnya. Masalahnya adalah ini berhubungan dengan Tuhan."

Deva berdehem pelan, sebagai kakak, dia harus bisa mengayomi adiknya. "Semuanya ada di tangan lo, Devo. Gue tau ini akan berat, tapi kembali lagi, ini masalah kepercayaan kepada Tuhan kan? Lo udah pernah bicara soal ini belum sama Airin?"

Devo menggeleng. Deva kembali tersenyum, "kalau gitu, lo harus tanya dia dulu. Kalian harus bicarain ini sama-sama. Setelah itu kalian bisa cari jalan keluarnya."

Devo mengangguk pelan, dia menunduk menatap layar ponsel di tangannya. "Gue akan coba tanya ke dia. Gue akan coba bicarain ini secepatnya."

Deva mengangguk sebelum akhirnya menepuk pundak Devo pelan, "dalam hubungan seperti ini lo punya dua pilihan Devo. Tinggalin Penciptanya atau tinggalin ciptaannya. Pikirin matang-matang sebelum akhirnya lo menyesal Devo."

Deva meninggalkan Devo yang segera mengetikkan pesan kepada Airin, mengajaknya untuk bertemu.

Masalah ini memang harus di bicarakan. Masalah kepercayaan itu bagaikan jalan buntu yang diakhiri tembok besar. Pilihannya adalah kamu berbalik ke belakang atau menembus tembok dan berjalan mencari jalan yang baru.

Deva dan DevoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang