Kehidupan Asli

1.2K 61 2
                                    

Deva dan Devo turun dari mobil mereka sambil jinjing tas di bahu mereka. Banyak siswi yang melihat mereka dengan tatapan haus akan belaian. Deva yang aslinya memang kerdus dan tukang ngalus udah bersedekah senyum pagi-pagi, sedangkan Devo cuma natap datar kesekeliling sambil nyari ceweknya.

Mereka melewati koridor dengan berbagai sapaan. Mulai dari yang sapa biasa aja sampai sapaan yang ketahuan banget ngenesnya jadi jomblo.

Begitu sampai di kelas, Devo langsung duduk di kursinya lalu mainin ponselnya sekalian ngasih kabar ke Airin pacarnya. Sedangkan Deva dia sampai di kelas malah duduk di samping Elsa sambil mandangin cewek yang lagi baca buku itu. Pagi-pagi udah niat modus hal yang membuat Devo kadang malu punya kembaran kayak dia.

Jadi, Deva dan Devo satu kelas sama Elsa dan Airin. Jadi di kelas mereka itu kayak ada cupid gitu yang narik panah cinta terus nembakin ke mereka.

"Pagi," ucap seorang gadis sembari masuk ke dalam kelasnya dan berjalan mendekati tempat duduknya. Devo yang melihat itu segera menghentikan kegiatan bermain game dan menegakkan badannya.

"Kamu udah dari tadi?" Devo menggeleng sambil tersenyum. Iya, yang masuk ke dalam kelas itu Airin pacarnya Devo. "Belum kok, baru aja. Kamu diantar siapa?"

"Diantar ayah, soalnya kak Aidan kuliahnya sore," kata Airin yang sudah duduk di kursinya dengan anggun.

Deva yang jiwa usilnya bangkit langsung usilin Devo dan Airin yang lagi ngobrol. "Pagi-pagi udah ngobrol manja aja. Kasianin jomblo dong." Devo berbalik dan menatap Deva malas dengan tangannya yang mengancungkan jari tengah singkat dan menyembunyikan tangannya kembali ke saku celananya.

Deva jadi diam sambil melas, dia itu paling takut kalau Devo ngacungin jari tengah karena itu artinya dia beneran nggak mau diganggu. Jadi Deva langsung ngalihin topik dan lanjutin kegiatan ngalusnya ke Elsa yang daritadi udah malu karena digoda terus sama abang Deva yang gantengnya permanen.

Deva dan DevoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang