Kenangan Itu

10 4 0
                                    

Pukul 19.00 WIB Yudha menunggu kedatangan Amel dan Rico kerumahnya, bahkan ia sangat tidak sabar untuk segera tahu dimana Rara saat ini. Bukannya ia tidak ingin menghubungi Rara, sejak dari tadi Rara tidak mengangkat telfon bahkan membaca pesannya pun tidak.

Terdengar deru mobil Rico memasuki halaman rumah Yudha, ia sudah sangat tidak sabar mendengar penjelasan Amel.

"Hai Mel," sapa Yudha sambil menjabat tangan Amel,"udah lama gak ketemu makin cantik aja."

Mereka memang sudah lama tidak bertemu, terakhir bertemu kurang lebih satu tahun yang lalu saat ada acara keluarga di rumah Rico.

Amel hanya tersenyum,"Ada maunya aja muji-muji."celetuk Amel

"Sehat bro," sapa Rico sambil menepuk bahu sepupunya itu,"Muka lo biasa aja donk bingung banget kayaknya." Ledek Rico yang memang suka menjahili Yudha.

Yudha hanya melengos,"Masuk yuk, ngobrol didalem aja."terlihat ekspresi bingung dan ketidaksabarannya semakin mendominasi.

Mereka bertiga duduk santai disofa ruang keluarga,"tu minumnya udah gue siapin, seadanya ya Mel." Katanya sambil menunjuk ke meja yang nampak tersaji beberapa minuman kaleng dan snack untuk cemilan.

"Kamu tinggal sendiri Yud?"

"Kata siapa dia sendiri sayang, dia sama Bi Tinah, Orang yang paling tebel kuping dengerin ocehan-ocehannya Yudha dari bayi ampe setua ini." Tawa Rico

Yudha melemparkan bantal sofa,"Resek lo bro, gue masih muda kali."

Obrolan mereka bertiga sangat hangat, banyak lontaran-lontaran dari mulut Rico yang memang ia tujukan untuk menggoda sepupunya itu. Rico dan Yudha adalah saudara yang paling dekat, dari sejak SMP mereka selalu bermain bersama meskipun tidak satu sekolah namun mereka sering menghabiskan waktu bersama.

"Sampai kapan Mel di Jakarta?" Tanya Yudha

"Ehmm, sampai minggu depan Yud, lagi ada seminar dan program buat survey ke daerah-daerah padat penduduk diJakarta tentang kebutuhan gizi orang yang tinggal di kota metropolitan ini."

Amel saat ini sedang mengambil pendidikan s2 nya disalah satu universitas negeri di Jogyakarta dan sedang menyusun tesisnya. Ia juga sambil bekerja disalah satu rumah sakit diJogya sebagai ahli gizi.

"Mel, banyak hal yang mau gue tanya tentang Rara." Kata Yudha to the point, ia tidak ingin mengulur-ulur waktu yang ada.

"Sabar donk bro, baru juga duduk, udah langsung ke titik permasalahan aja." Ledek Rico yang semakin membuat Yudha kesal.

"Sial lo, dari tadi udah cekakak cekikik lo bilang baru aja duduk."

"Apa yang pengen kamu tahu Yud."

"Gue bingung Mel, gue khawatir banget saat ini dia dimana, gue gak tahu kenapa tiba-tiba hari ini dia menghilang gitu aja tanpa kabar dan Tania bilang dia ke Jogya karna saudaranya ada yang sakit." Suara Yudha seperti orang frustasi.

"Sebenernya banyak hal yang kamu harus tahu Yud tentang Rara." Amel menundukkan kepala,"Udah saatnya Rara harus kembali menjadi dirinya, diri Rara yang sebenarnya, Rara yang hidup dalam keceriaan, Rara yang bisa tertawa lepas." Suaranya berakhir dengan nada berat. Rico mendekat dan menggengam tangan kekasihnya itu.

"Maksudnya gimana Mel, kayak sinetron aja sih, emang ada apaan?" Tanya Yudha yang masih belum mengerti arah pembicaraan Amel.

"Ada satu hal yang membuat Rara saat ini susah menjadi dirinya sendiri Yud."

"Sayang, udah saatnya kamu kasih tahu Yudha biar semua perasaan ini bikin kita semua lega dan Rara juga berhak bahagia." Ucap Rico lembut.

Yudha hanya diam dalam kebingungan sambil menatap Amel dan Rico bergantian.

PUZZLEWhere stories live. Discover now