Kosong

7 4 0
                                    

Pagi ini Yudha terkejut melihat ada beberapa laporan pekerjaan yang tertata sangat rapi diatas mejanya, seperti biasa Yudha sudah berada dikantor sebelum pukul 07.00 WIB. Ia mulai membaca kertas kecil berwarna kuning yang tertempel ditumpukan paling atas.

Dear Pak Yudha,

Ini laporan yang bapak minta untuk meeting hari ini,

Untuk presentasinya sudah saya emailkan,

Mohon untuk dicek ulang. Terima Kasih

-Rara-

Setelah membaca note tersebut Yudha merasa ada yang aneh dengan Rara, tak pernah ia bersikap seperti ini, sebenarnya Yudha berniat untuk mengajaknya minum teh sambil membicarakan materi presentasi yang akan ia lakukan pukul sepuluh nanti. Karena seharian kemarin Yudha tidak bertemu Rara, ia harus meeting dengan klien diluar sampai malam.

Yudha mulai sangat resah ketika semua karyawan sudah mulai berdatangan, namun Rara masih saja belum menampakkan batang hidungnya. Sesekali ia menyesap kopi dihadapannya sambil memandang kearah meja Rara. Kali ini ia melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul 09.00 WIB.

Yudha menekan tombol telfon ke meja Tania."Tolong keruangan saya."

Tak lama Tania sudah berada didepan ruangan Yudha dan mulai masuk setelah Yudha menyuruhnya masuk.

"Pagi Tania,silahkan duduk."

Tania tersenyum,"Pagi juga pak, terima kasih."

"Ada yang mau saya tanyakan tentang Rara." Kata Yudha dengan nada yang sangat serius.

"Mau tanya apa ya pak?

"Hari ini dia kemana, tidak ada kabar kesaya kalau dia tidak akan masuk kantor."

Nada bicara Yudha sepertinya sedikit marah.

Tania sedikit terkejut,"Apa Rara gak telfon atau whats up bapak?" tanya balik Tania

"Kalo saya sudah dapat kabar, sepertinya saya tidak perlu tanya kamu."

Rara gila juga nih pake gak ngabarin si bos, udah tau bos kita ini ganteng-ganteng tapi galak. Kata Tania ngedumel dalam hati.

"Jadi kamu mau Rara saya pecat atau kamu katakan pada saya kemana Rara saat ini?"Kata Yudha mengejutkan Tania.

"Maaf Pak Yudha, Rara mendadak ijin harus segera ke Jogya karena saudaranya ada yang sakit." Kata Tania sangat pelan.

Yudha sangat terkejut mendengar penuturan Tania. Setahu gue dia gak punya saudara di Jogya, apa yang dimaksud itu Amel?

"Kapan dia berangkat ke Jogya?"

"Tadi pagi setelah sholat subuh pak, dia whatss up saya saat ia sudah berada distasiun"

Kenapa Rara udah prepare semua materi presentasi dan baru berangkat pagi ini kalo ini mendadak.

"Kamu tahu kemarin Rara sampai jam berapa dikantor?" tanya Yudha penasaran

"Ehmmm,,kalo gak salah sih sampai jam8 malam pak."

Harus cari tahu, apa yang terjadi.

"Ada lagi pak yang mau ditanyakan?" Kata Tania membuyarkan lamunan Yudha,"Kalo tidak ada saya mau kembali ke meja saya."

Yudha menggeleng,"Terima kasih Tania."

Tania menggangguk sambil berlalu dari ruangan Yudha.

Yudha sangat resah sepeninggalan Tania dari ruangannya, ia sangat terkejut mengetahui kalo Rara sedang dalam perjalanan ke Jogya dan tanpa memberitahunya sama sekali.

Rara nih, apa-apaan sih ke Jogya tanpa ngasih tahu, susah payah gue atur biar dia pindah kesini sekarang malah pergi pake gak bilang lagi.

Perasaan Yudha sangat tidak tenang semua fikirannya terpusat pada Rara yang tak ada kabar sama sekali.

Ia mulai mengeluarkan handphone dari saku celananya. Ia mencari-cari nama Rico sepupunya di kontak handphonenya dan kemudian mendialnya.

"Apa bro pagi-pagi udah ganggu orang kerja aja." Celetuk Rico diseberang sana.

"Amel masih di Jogya?" tanya Yudha to the point.

"Tumben nanyain Amel, ada masalah?" tanya Rico penasaran,"Sekarang lagi di Jakarta tu ada seminar di RSCM."

Yudha masih termenung dengan telfonnya, ia semakin khawatir dengan Rara.

Kalo Amel aja saat ini sedang di Jakarta, Amel ke Jogya ketemu siapa?

"Woey, dengerin gak gue ngomong?"

"Gue mau telfon Amel, ada yang mau gue tanyain tentang Rara."

Tak lama Yudha menutup telfonnya dan bergantian mendial nama Amel di handphonenya.

"Halo Mel, gue ganggu gak?"

"Hai Yud, lumayan ganggu."

"Kata Rico, sekarang lo lagi di Jakarta, ada beberapa yang ingin gue tanyakan tentang Rara."

"Ehmm, yaudah nanti malem kita ketemua aja ya, aku sama Rico kerumah kamu aja."

"Ok, gue tunggu."

Yudha mulai mempersiapkan diri untuk segera keruang meeting saat Tania menginggatkannya karena meeting akan segera dimulai. Dengan perasaan yang campur aduk dan pikirannya melayang-layang tentang keberadaan Rara ia tetap menunjukkan profesionalisme kerjanya, hatinya merasa sangat kosong. Yudha sangat fokus dalam mempresentasikan materi membahas beberapa SOP baru mengenai untuk beberapa department.

♥♥♥

PUZZLEWhere stories live. Discover now