Masalah Anggaran

7 4 0
                                    

Maaf baru update lagi dan cuma sedikit, terima kasih buat yang udah mampir baca dan kasih vote cerita ku, mohon maaf kalo masih banyak kekurangan, karena bukan seorang penulis tapi lagi belajar nulis.

happy reading 

♥♥♥

Sudah dua minggu terakhir ini Rara tidak beranjak dari ruangannya meskipun jam istirahat. Ia selalu membawa bekal tak jarang ia harus memakan bekalnya sambil menyelesaikan pekerjaannya, ia juga sudah jarang untuk pergi makan siang dengan Tania dan Nayla, bahkan ia juga sering harus lembur. Tugasnya dikantor ini lebih besar karena merupakan kantor pusat dan harus memeriksa perencanaan keuangan dari beberapa anak perusahaannya.

"Ra, makan bareng yuk?" kata Yudha yang sudah berdiri disampingnya.

"Ehmm.." respon Rara tanpa menoleh kesumber suara.

Yudha meletakkan bekal makanannya diatas meja Rara, bekal itu titipan dari mama Rara yang tadi pagi sengaja ia letakkan diatas meja Yudha. Sebenarnya ia sengaja melakukan itu karna ingin menghindari untuk makan bersama.

Rara masih tak bergeming, dan tetap fokus didepan layar komputernya. Yudha mulai geram, alhasil ia mengambil bekal milik Rara yang berada dimeja samping kursinya, lalu meletakkan tepat disisi bekal milik Yudha dan menarik kursi untuk duduk disebelah Rara. Meja kerja Rara tergolong luas, jadi tidak mengganggu beberapa dokumen yang terletak dsana.

Yudha mulai membuka bekalnya dan juga milik Rara, bahkan tanpa Rara sadari tepat didepan mulutnya sudah ada sendok yang berisi nasi dan lauknya yang siap untuk dimasukkan ke mulut.

Rara nampak tersentak,"Apan sih Yud." Kemudian ia menoleh kanan kiri untuk memastikan bahwa tidak ada yang melihat mereka.

"Lagian kamu tu ya sibuk terus dari dulu gak pernah berubah suka nunda-nunda makan kalo udah focus sama satu hal, ini udah waktunya makan siang."

"Ya tapi gak gitu juga caranya, nanti kalo pada lihat gimana, bisa pada salah paham." Rara terus ngedumel dan langsung mengambil kotak makannya dengan kasar disamping Yudha.

"Lain kali jangan gitu donk Yud, kalo ada yang lihat gimana? Kata Rara sambil mulai memakan bekalnya, Yudha hanya tersenyum dan menikmati makanannya tanpa bersuara.

Mata Rara masih fokus dilayar komputernya dan sambil menggerakkan mousenya untuk menscroll dokumennya naik turun.

"Lho, kok ini gak masuk akal sih datanya." Tiba-tiba suara Rara menghentikan kegiatan makannya.

Yudha yang sudah selesai makan segera merapikan tempat bekalnya dan menengguk air minumnya.

"Gak masuk akal gimana Ra?" tanyanya penasaran sambil menatap layar komputer Rara.

"Coba lihat ini deh Yud, ini data dari cabang di Bandung. Kenapa bulan lalu untuk pemakaian budget melebihi dari yang di acc ya, kayak gak ada kontrol pemakaian budget gitu." Kata Rara sangat serius."Dan bulan ini di ajukan budget sama dengan bulan lalu, seharusnya kalo ada peningkatan pemakaian, pengajuannya juga harus lebih, buat nutupin kekurangan budget bulan lalu, ini juga pembelian barang yang sama dalam waktu yang gak jauh beda hanya selang lima hari tapi harganya malah ada peningkatan sampe tiga kali lipatnya padahal dalam quantity yang sama, pada penawaran harganya tercantum tanggal yang sama namun harganya beda, tanggal yang satu harganya sesuai dengan pembelian pertama tapi tanggal yang satunya lagi sama dengan pembelian barang kedua."

PUZZLEWhere stories live. Discover now