Kilas Balik (Konflik)

5 4 0
                                    


Ini adalah hari pertama Rara menginjakkan dirinya kekampus setelah satu minggu yang lalu ia dinyatakan lulus siding skripsi. Dan hari ini Rara berniat untuk mengurus administrasi untuk persiapan wisuda yang akan digelar seminggu lagi.

Rara berjalan menyusuri lorong lantai dua untuk menuju ruangan tata usaha, namun ia dikejutkan oleh Bu Deva saat melewati ruangan yang sangat nyaman tersebut.

"Rara, sini sebentar ibu mau bicara." Panggil Bu Deva

Rara tersenyum dan berjalan memasuki ruangan itu yang kemudian ia duduk disofa seberang Bu Deva yang lebih dahulu menempati tempat duduknya.

Bu Deva tersenyum hangat,"Ibu mau ngucapin selamat,akhirnya kamu udah jadi sarjana sekarang, ibu bangga banget bisa jadi pembimbing kamu."

Rara tersenyum,"Terima kasih banyak Bu, semua juga berkat dukungan dan bimbingan ibu juga."

Bu Deva mengganggukkan kepalanya,"Sebenernya, ada satu hal yang ingin ibu omongin sama kamu Ra," raut wajah Bu Deva berubah serius,"Ibu sangat berterima kasih sama kamu karena udah mau bantu Yudha sampai akhirnya ia berhasil lulus juga."

Rara merasakan ada gejolak aneh didalam dadanya saat Bu Deva menyebutkan nama cowok itu. Setelah hampir dua minggu terakhir ini Rara menjauhi Yudha, akhirnya ia bisa mendengar kabar baik tersebut.

Rara merasakan kelegaan dalam hatinya mengetahui bahwa orang yang saat ini sedang membuat pikirannya kacau ternyata berhasil melewati sidang skripsinya juga.

Sangat jelas diingatan Rara bahwa Yudha pernah mengatakan,ia ingin menjadi seorang yang berhasil dengan jerih payahnya dan memiliki apa yang diinginkan dengan usahanya sendiri. Bahkan suatu saat nanti jika Allah mengijinkan dirinya memiliki keluarga kecil,ia ingin membahagiakannya dengan apa yang ingin segera ia raih,Yudha memiliki prinsip yang kuat.

Tanpa Rara sadari ia tersenyum dan pipinya menghangat. Entahlah perasaan seperti apa yang muncul saat mendengar nama itu ditelinganya. Dan debaran didadanya seolah mendominasi apa yang ia rasakan.

Bahkan dalam hati kecilnya, ia berharap bisa bertemu dengan pemilik nama itu meskipun pikirannya mengatakan untuk menolak.

Tak lama kemudian Rara pamit dari ruangan Bu Deva setelah berbincang-bincang dan ia ingin segera menyelesaikan urusannya dikampus ini. Ia berjalan menuju keruangan yang ia tuju dan segera menyelesaikan pembayaran administrasi.

Ia berjalan untuk segera keluar dari kampus dan ingin segera pulang karena angga, adiknya sedang sakit dirumah. Namun langkahnya tiba-tiba berhenti ketika seseorang memanggil namanya dari ruang kelas yang nampak kosong, Rara menenggok dan berjalan kearah pintu yang terdapat seorang perempuan cantik sedang berdiri menyandarkan tubuhnya. Ya,cewek itu adalah Renata, cewek populer yang terlihat perfect dari tampilan fisiknya.

"Rara." Renata tersenyum manis,"selamat ya jadi mahasiswa termuda lulus dengan nilai sempurna."

Rara tersenyum,"makasih, ada perlu apa ya?" tanya Rara to the point karena merasa tidak pernah ada urusan apapun dengannya.

"Ada hal penting yang mau gue omongin Ra,masuk dulu yuk." Ajak Renata duduk dibangku yang biasa digunakan mahasiswa untuk belajar.

Rara duduk berhadapan dengan Renata,"aku gak bisa lama-lama ,bisa langsung ke pembicaraan?"

Renata tersenyum tipis dengan wajah tidak sukanya,"gue mau kasih tau sama lo dua hal, dan gue harap setelah lo tau lo bisa jauh-jauh dari Yudha."

PUZZLEHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin