You are my mate - 20

6.9K 405 16
                                    

"Kau sudah pulang!.." 
Ucap sang istri

"Hey cebol!... lama sekali kau tak pulang, dan sekarang kau pulang bersama seorang gadis, tapi apakah benar dialah mate mu? Jika dilihat dari berapa lama kau menemukannya aku sedikit ragu " ucap seorang pria yang usianya tak jauh dari Jason

"Hentikan memanggilku begitu setidaknya jangan dihadapan Mate ku, dasar kau kakak durjana! Dan aku tak mungkin salah, dialah mate ku" Ucap Jason yang kini menatap pria yang ia panggil kakak itu dengan tatapan kesal.

"Sudah lah kalian hentikan, jadi akhirnya kau Sudah menemukan Mate mu?" Ucap sang suami pada Jason

"Tentu!.. seperti yang kau lihat dialah mate ku" ucap Jason seraya merangkul pundak Zalva.

Seketika rasa gugup mulai menyelimuti Zalva, ia sangat bingung harus melakukan apa dihadapan keluarga Jason. Karna ini adalah kali pertama Zalva bertemu dengan mereka.

"Siang!" Ucap Zalva refleks keluar dari mulutnya yang dengan susah payah.

"Tenanglah, jangan takut dulu aku pun saat melihat Anthonie aku rasa takut, tapi ternyata semuanya tak seperti yang aku takutkan, kau hanya perlu mengenal kami lebih jauh" Ucap sang istri pada Zalva sambil merangkul pundaknya.

Mendengar penuturannya membuat Zalva sedikit lega, karna apa yang dibayangkang tak seperti kenyataan. Yap, Zalva berpikir kalau keluarga Jason itu menyeramkan, tapi ternyata itu hanyalah ketakutan Zalva semata.

"Aku Miranda Decklyn Alfard, dan suamiku, Anthonie Jefaryan Alfard" ucap Miranda seraya memperkenalkan suaminya.
Dan Zalva pun hanya mengangguk saja.

"Dan aku si tampan Danial Jefaryan Alfard, seperti yang kau lihat aku adalah kakaknya si Cebol, jika kau membutuhkan sesuatu katakan saja jangan sungkan, apalagi jika dia menyakitimu katakan saja padaku!" Ucap Danial seraya menunjuk ke arah Jason ketika ia mengucapkan kaliamt terakhirnya.

Tak terima Mendengar penuturan dari kakaknya kini Jason mulai angkat bicara.

"Aku tak mungkin menyakitinya, dialah Jiwaku" ucap Jason seraya memeluk Zalva hangat.

Sedangkan Zalva,
Ia hanya tersenyum melihat kehangatan keluarga ini, kehangatan yang telah lama menghilang dalam kehidupannya.
Zalva merindukan saat-saat seperti ini.

"Don't be sad honey... kita keluarga sekarang" ucap Miranda seraya memeluk Zalva.

#Jika kalian ingin tau, Miranda punya kemampuan membaca pikiran seseorang, ia dapat merasakan yang dirasakan oleh orang lain disekitarnya. Jadi tak heran kalau ia mengetahui jelas apa yang dirasakan oleh Zalva.#

Hangatnya pelukan Miranda, mengingatkan Zalva pada suatu hal yang hilang, dan kini telah ia dapatkan kembali, tak terasa air mata mulai berjatuhan membasahi wajah Zalva.
Menyadari bahwa suasana mulai berubah, Danial pun mulai mencari cara mencairkan suasana.

"Hey Jason, sudah lama kau tak berburu, aku jadi ragu pada kemampuanmu, apakah itu melemah atau mungkin menghilang... payah!"
Ucap Danial dengan wajah yang meremehkan menantang pada Jason

"Jangan sembarangan kau, aku adalah werewolf terkuat, jangan kau remehkan kemampuanku" ucap Jason

"Benarkah... aku ragu" ucap Danial menantang

Kemudian keduanya melangkah keluar, melihat tingkah kedua putranya Miranda dan Anthonie pun tertawa renyah.

"Dasar... mereka masih saja seperti itu" ucap Anthonie dan mulai berjalan keluar melihat apa yang dilakukan anaknya.

Sedangkan Miranda langsung merangkul Zalva untuk mengikuti langkahnya.
"Ini pasti menyenangkan!..." ucap Miranda semangat.

***

Pertandingan antar 2 wolf seperti tradisi untuk mengukur kemampuan. Yang mampu bertahan adalah yang terkuat.

Kini dihadapan mereka telah berdiri
Larry (wolf Jason) dan Lucas (wolf Danial)
Terlihat keduanya sedang bersiap memulai pertandingan.

Tak lama terdengar suara dan dengan suara itulah pertandingan dimulai, terlihat Lucas mulai menyerang dan dibalas oleh Larry, begitulah pertandingan yang menyenangkan menurut semua orang namun berbeda dengan Zalva yang tegang bukan main ketika melihat pertarungan ganas dihadapannya.

"Tenanglah... tak usah takut,..." ucap Anthonie ketika melihat betapa pucatnya Zalva, sedangkan Zalva sendiri tetap ketakutan. Bilang saja bahwa Zalva itu penakut, tapi itulah Zalva.

"Kau tau,... selama 5 kali berturut-turut Jason memenangkan pertandingan ini, jadi jangan khawatir dia akan terluka, karna itu mustahil" ucap Miranda seraya menenangkan Zalva, namun sepertinya itu tak berpengaruh bagi Zalva, karna tetap saja gadis itu merasa risau melihatnya.

15 menit berlalu, pertandingan berakhir dan tentu saja dimenangkan oleh Jason, dia adalah wolf terkuat walaupun Danial adalah kakaknya namun, kemampuan Danial dalam bertarung dibawah Jason.

Dengan cepat Jason menghampiri Zalva yang kini wajahnya sudah pucat bukan main. Baru kali ini dirinya melihat Zalva setakut ini.
Khawatir melihat keadaan Zalva ia pun segera menghubungi dokter.

Lalu dibawanya Zalva ke kamar dan dibaringkan.

"Sayang,... kamu kenapa,?" Ucap Jason khawatir, sedari tadi tak lepas ia memegangi Zalva yang kini tertidur dengan wajah yang masih pucat.

Tak lama dokter pun datang, namun Jason tak ingin bergeser hingga tak memberi ruang untuk dokter itu, melihat kelakuan adiknya Danial merasa jengah dan menarik Jason paksa.

"Menyingkirlah, biarkan dokter memeriksa keadaannya!" Ucap Danial

Terlihat dokter sedang memeriksa Zalva, namun ketika sang dokter ingin memegangi tangan Zalva untuk mengukur denyutan, seketika Jason berteriak tak terima.

"Jangan beraninya kau sentuh gadisku!" Ucap Jason seketika semua orang tertuju padanya

"Bagaimana dokter itu tau keadaan Zalva kalau ia tak memenginya.. bodoh" ucap Danial seraya menepak kepala Jason keras hingga Jason menatapnya ganas

"Danial, bawa Jason keluar, tak akan selesai dokter memeriksa jika ia terus mengoceh tak jelas disini" ucap Miranda dan diangguki oleh Danial

"Mom,... aku tak ingin keluar" ucap Jason pelan

"Kalau begitu tutup mulutmu dan diamlah" ucap Anthonie tegas

Seketika mendengar ucapan Anthonie Jason diam namun hatinya tak henti bergemuruh, baru kali ini ia merasakan sangat takut kehilangan seseorang.

Tak lama dokter menghentikan aktivitasnya.

"Selesai.." ucap dokter itu seraya menatap semua anggota keluarga itu.

"Bagaimana keadaannya dokter?" Ucap Jason khawatir

Dokter itupun berjalan mendekat dan  memengangi pundak Jason

"Sepertinya dia...."

Yeay...
Maafkan dakuh yang lama  post
Maafkan jika ini tak sesuai dengan yang diharapkan
Maafkan karna untaian kata ini tak sempurna
Yang kuharap adalah masukan dari kalian...
Tencuhhh😘😘 buat kalian yang udah baca cerita ini...
Tencuhh 😍 buat yang komentar ngasih masukan buat aku...
Vote dan komentar kalian slalu kutunggu🤗🤗

You Are My MateWhere stories live. Discover now