You Are My Mate - 4

12.3K 869 0
                                    

Author pov

Hari ini Zalva berniat untuk berbicara dengan Jason masalah tugas kelompok kemarin, entah dia berani atau tidak tapi gadis itu tetap harus melakukan nya.
Karna kemarin dia tak sempat bicara banyak sebab Jason yang terus berpikir yang entah apa itu.

Dengan langkah yang perlahan dia langkahkan kakinya mendekati Jason yang kini sedang asik memainkan ponselnya berharap Jason tak tau keberadaannya seperti kemarin.
Tapi tentu saja haarapan nya musnah ketika melihat Jason yang kini sedang menatapnya mengintimidasi.

"Apa yang kau mau? Kau selalu mengganggu ku! Menjauh lah dari ku...!" ucapnya bahkan Zalva belum sempat mengatakan apapun padanya, tapi dia sudah lebih dulu mengusir Zalva tanpa mau tau apa yang akan dikatakan gadis itu padanya.

"Aku akan pergi jika tugas yang diberikan Mr.Aaron selesai dikerjakan" ucap Zalva coba memberanikan diri. Tapi Jason hanya diam tak menanggapi ucapannya. Dia bahkan seperti tak perduli sama sekali.
Sedangkan Zalva? Dia hanya menarik nafasnya berat dan masih berdiam ditempatnya menunggu jawaban yang keluar dari mulut Jason.

"Jason!... Jangan kau hiraukan dia seperti itu, dia sedang bertanya padamu!... Hey!... Jason.... Jika kau tak mau terima dia sebagai mate mu karna wajah nya maka terima dia sebagai rekan satu kelompok mu BODOH!" ucap Larry dengan penuh emosi, yang sukses membuat Jason mengikuti ucapannya. Karna pria itu tak mau jika Larry sampai berceramah lagi. Terkadang dia sedikit bingung dengan wolf nya yang beberapa hari ini sering menceramahinya.

Jason menatap gadis didepannya dari atas ke bawah sambil memikirkan perkataan Larry tadi.
'Jika aku terus menghiraukannya dia akan selalu ada disini sampai kapan pun, dan itu akan sangat mengganggu' pikir Jason

"Kau kerjakan saja tugas itu sendiri, aku tak perduli!" ucap Jason yang kini kembali menatap layar ponselnya.

"Ta.. Tapi... Tugas ini membutuhkan dua orang, aku tak bisa mengerjakannya sendiri!" bela Zalva

Jason yang mendengarnya pun berdecak sebal lalu memikirkan sesuatu

"Hmmm.... Yasudah besok sore tunggu aku didepan hutan belakang bukit, kita kerjakan tugas disana!"
Ucap Jason masih dengan pandangan yang tak lepas dari layar ponselnya.

"Tapi kan disana itu-.."

"Itu jika kau mau aku bantu mengerjakan nya, jika tidak!... Yasudah aku tak perduli" ucapnya lagi tanpa memerdulikan Zalva yang kini sedang sangat kebingungan.

Dengan langkah perlahan dia pergi meninggalkan Jason, dia sangat bingung saat ini.
Jason memintanya untuk pergi ke hutan belakang bukit, sedangkan menurut informasi yang dia tau hutan itu sangat terlarang, bahkan tak banyak orang yang bisa keluar dengan selamat setelah masuk hutan itu.

Bahkan untuk memikirkan nya saja dia sudah tak sanggup, apalagi jika hal itu akan benar-benar terjadi pada dirinya besok.

****

Hari ini adalah hari besok bagi kemarin, dan sesuai apa yang Jason katakan Zalva sekarang berada diperbatasan menuju hutan menunggu Jason. Entah sudah berapa lama dirinya harus menunggu Jason yang sedari tadi tak kunjung datang. Hingga kini Zalva memutuskan untuk duduk dibawah pohon dengan menyenderkan tubuhnya yang sudah lelah menunggu.

Tapi baru saja tubuhnya mengenai batang pohon, mata nya menangkap sesuatu yang mendekat dari kejauhan, mencoba untuk memfokuskan pandangan nya itu yang dia lakukan.
Munculah sosok yang sedari tadi ditunggunya, siapa lagi jika bukan Jason.
Dengan santai Jason berjalan mendekat jika dari raut wajahnya tak ada rasa bersalah sedikit pun karna telah membuat gadis itu menunggunya begitu lama.

"Kenapa kau menyuruh ku untuk menunggu disini?" tanya Zalva ketika Jason sudah berada dihadapan nya

"Kita akan mencari bahan untuk tugas dalam hutan ini!" ucap Jason santai sambi menunjuk ke arah belakang zalva dengan tangannya

"Apa?" ucap Zalva terkejut, ternyata apa yang dipikir kan nya benar, pria dihadapannya ini akan membuat mimpi buruknya kemarin jadi kenyataan.

"Kita akan mencari bahan untuk tugas di dalam hutan ini!" ucap Jason kembali mengulang pernyataan nya tadi.

"Ta...pi!".

"Jika kau menolak, maka aku akan pergi sekarang dan kerjakan lah tugas itu sendiri!"

Tak ada pilihan lain bagi Zalva sekarang, sehingga dengan terpaksa dan walau penuh rasa takut menyelimuti tubuhnya ia harus melakukannya.
Dengan ragu Zalva menganggukan kepalanya, dan dibalas dengan senyum tipis oleh Jason.

Dengan santai Jason berjalan mendahului Zalva masuk menuju hutan, sedangkan Zalva kini dia sedang berusaha melawan rasa takutnya saat menatap ke arah hutan lebat menyeramkan dihadapanya.

Dengan langkah perlahan Zalva mulai mengikuti langkah Jason dari belakang, dengan pandangan yang selalu was-was menatap sekitar.

Sudah cukup jauh mereka masuk kedalam hutan, matahari sudah mulai menenggelamkan dirinya tapi Jason masih belum menghentikan kakinya, entah kemana ia akan membawa Zalva pergi, tapi yang jelas sekarang Jason masih belum mengatakan kemana tujuannya langkah kakinya walau sudah beberapa kali Zalva menanyakan padanya.

"Jason... Masih jauh kah?" tanya Zalva kesekian kalinya.

Jason tak menjawab perkataan Zalva, dia masih sibuk dengan pandangan nya ke sekitar.

Apa yang dilihat Jason ada di part selanjutnya ya....
Apakah kalian para pembaca suka atau enggak dengan ceritaku ini...
Aku minta Vote dari kalian jika suka dengan ceritaku...
Jika ada yang perlu diperbaiki koment aja ya.... Plus Votenya
Okay.....

See you next time...

You Are My MateWhere stories live. Discover now