Nothing - Tiga Puluh Lima

Start from the beginning
                                    

***

Selesai makan malam, Siwon membawa Yoona ke mansion Im.

"Haraboeji, Halamoeni" sapa Darren, ia memeluk kakek dan neneknya itu.

"Appa, eomma" Yoona juga tidak kalah manja dengan anaknya, ia memeluk kedua orang tuanya juga

"Like mother like son" ujar Seulong

"Oppa jangan sirik ya"

"Siwon a, apa kamu tidak binggung memiliki 2 orang yang manja seperti ini?" tanya Seulong

"tentu tidak hyung, aku bahkan sangat senang jika mereka begitu manja padaku" ujar Siwon dan Yoona tersenyum sambil mengejek oppanya.

"ckckckkc" Seulong memilih meninggalkan mereka untuk mengambil minuman

"uncle, hyung dan cie dimana?" tanya Darren

"Mereka ketiduran karena terlalu lama menunggu Darren"

"ckckckkck" ujar Darren, ia tidak memiliki teman bermain dan membuatnya sedih "Darren tidak punya teman bermain"

"Darren minta adik aja sama mommy dan daddy. Jadi Darren tidak akan kesepian lagi"

"Kata mommy, adik Darren masih di dalam perut mommy. Darren tidak tahu kapan adik baby akan keluar"

"Darren minta ke daddy saja, daddymu pasti punya cara untuk mengeluarkannya" goda Seulong

"Oh iya betul juga ya. Padahal uncle kyu sudah pernah mengatakan padaku." Ujar Darren semangat

"Nanti Darren minta lagi"

"Darren sudah pernah mengatakan pada mommy, tapi sampai sekarang adik baby belum keluar juga dari perut mommy" ujar Darren dengan polos dan Seulong tertawa ngakak

"Darren si, gak mengatakan ke daddy juga. Jika ke mommy saja mana bisa. Nanti Darren katakan ke mommy dan daddy" omongan Seulong merusak pikiran polos anak-anak.

"Oh baiklah, gomawo uncle atas sarannya"

"Mana bayarannya?" goda Seulong

"ckckckckc, perhitungan sekali uncle ini"

"Pelit sekali tuan muda ini" seulong memukul pantat keponakannya

"Yak appo uncle"

"Gak usah berakting ya tuan muda choi"

***

Di mobil,,

Darren yang duduk di belakang, tiba-tiba berdiri di antara daddy dan mommynya.

"Daddy, mommy" panggilnya

"Ne" jawab keduanya

"Aku boleh minta sesuatu tidak? Ini kan malam tahun baru" ujar Darren

"Oh kadonya besok baru daddy kasih" ujar Siwon

"Aku bukan minta itu"

"Lalu?" tanya Yoona

"Darren mau minta adik," Siwon tersenyum "Kemarin aku minta ke mommy, mommy mengatakan adik baby masih di dalam perut mommy. kenapa sampai sekarang adik baby belum keluar. Kata uncle harus minta ke mommy dan daddy baru bisa dikasi" Siwon terkejut dengan omongan anaknya pun menginjak rem mobilnya mendadak.

"Kenapa daddy?" tanya Darren

"Uncle mengatakan seperti itu?" tanya Yoona

"Ne,"

Yoona mengeluarkan iphonenya dan menelepon oppanya..

"yeo,,boseo. Ahh" sapa Seulong

"Yak oppa, apa yang sedang kamu lakukan? Menjijikan sekali suaramu itu" ujar Yoona

Seulong menggeram

"kamu mengganggu kesenangan orang saja" ia menggigit nipple istrinya dan membuat desahan tertahan istrinya, melihat istrinya kesal karena mempermalukannya, ia pun tertawa. Ia terus menggenjot istrinya

"Yak oppa"

"Ka,,ta,,,kan lah"

"Apa yang oppa ajarkan ke putraku?"

Seulong berhenti dan tertawa,,

"Pulanglah ke rumah dan lakukanlah dengan Siwon. Suamimu pasti menginginkanmu walaupun kamu tengah mengandung" wajah Yoona semakin merah, mereka sudah lama tidak melakukannya.

Siwon mengambil iphone Yoona

"Hyung, kamu merusak otak polos anakku" ujar Siwon

"Ahhh.. a,,,ku sudah ber,,,,ba,,,, aaahhhh ik hati"

"Sudahlah hyung, aku hanya mendengar suara desahanmu. Lanjutkanlah" Siwon mematikan iphone istrinya

"oppa memang keterlaluan"

"Betul, bukan merusak otak Darren saja tapi juga mengacaukan otakku" ujar Siwon dan Yoona menatapnya, Siwon mengisyaratkan Yoona untuk melihat ke sesuatu yang ada di balik celananya.

Yoona membuang pandangannya keluar.

***
Siwon menidurkan Darren yang sudah tertidur tadi di kamarnya. Setelah itu ia kembali ke kamar dan Yoona sudah selesai mengganti piyama tidur. Saat ia masuk, Yoona pun keluar untuk mengecek Darren.

"Yeobo," Siwon masuk ke kamar Darren saat Yoona tak juga kembali

"Ne"

"Ayo, jangan ganggu Darren"

***
Setelah masuk ke kamar, Siwon mengunci pintu kamar dan langsung memojokan Yoona ke dinding, ia mencium istrinya tanpa ampun. Yoona merasakan sesuatu yang keras mengenai pahanya.

"ahhhh" desahan itu keluar dari mulut Yoona

SKIP SKIP SKIP SKIP SKIP



TBC

NothingWhere stories live. Discover now