11.5

1.1K 144 9
                                    

"Apa kabar, suami Park Jihoon?" Orang itu tersenyum sinis sambil mengambil tempat di hadapan Guanlin yang masih shock untuk mengatakan sesuatu.

"K-kau... bagaimana-"

"Aku membayar orang untuk mengikutimu." Orang itu mengedikkan bahunya acuh.

Guanlin memejamkan matanya sejenak, berusaha memendam rasa kesalnya pada orang yang sedang duduk di hadapannya.

"Kau pikir aku akan melepaskanmu begitu saja huh?"

Tangan Guanlin mengepal dan Guanlin sudah tidak bisa menahan emosinya lagi. Guanlin menggebrak meja di hadapannya, membuat beberapa tamu dan juga pegawai di cafe itu menoleh ke arahnya.

"Lakukan apapun sesukamu! Aku akan melindungi Jihoon dari manusia menggelikan sepertimu!"

Guanlin bangkit dan hendak pergi dari sana sebelum tangannya ditarik.

"Kau melindunginya?! Dia yang menjauhkanmu dariku Guanlin!"

Guanlin menghempaskan tangan itu dengan kasar.

"Lalu? Yang terpenting adalah aku mencintainya dan dia juga mencintaiku. Jangan coba-coba menyakiti Jihoon. Kau berani menyentuhnya seujung kuku, maka kau akan berurusan denganku. Kau mengerti?"

Guanlin meninggalkan cafe itu dengan emosi yang tidak menentu sedangkan orang itu hanya menatap kepergian Guanlin dengan seringaian tipis tercetak di bibirnya.

"Kita lihat saja Lai Guanlin. Kau yang menantangku jadi jangan salahkan aku jika Jihoon mu itu terluka." Desisnya pelan kemudian mengambil tas tangannya dan meninggalkan cafe itu dengan sejuta ide buruk di otaknya.













































































"ALIN!!!!" Jihoon langsung menghambur ke pelukan Guanlin ketika melihat suaminya itu memasuki rumah.

"Jihoon kangen, hehehe." Jihoon mengusakkan wajahnya di dada Guanlin membuat sang suami gemas dan sejenak melupakan kejadian tadi di cafe.

Guanlin membalas pelukan Jihoon dan tak lupa mengecup sayang puncak kepala Jihoon.

"Sayangnya Alin udah makan belom?"

Guanlin bisa merasakan kepala Jihoon menggeleng pelan. Jihoon kemudian memundurkan sedikit tubuhnya dan menatap Guanlin sambil mengerucutkan bibirnya.

"Maunya makan disuapin Alin." Rengek Jihoon.

Guanlin menjawil hidung Jihoon. "Manja banget sih."

"Biarin ih!"

Guanlin kemudian menggiring Jihoon ke arah ruang makan dimana meja makan sudah terisi penuh dengan makanan kesukaan Guanlin.

"Selamat hari jadi yang ke 6 bulan ya Alin! Jihoon sayaaaaaaaaaang banget sama Alin!"

Sebuah kecupan mendarat di pipi Guanlin membuat sang pemilik pipi tersenyum lebar dan kembali memeluk Jihoon.

"Makasih ya sayang."

"Eum! Ayo makan! Tadi Jihoon minta mami ngajarin masak makanan kesukaan Alin!"

Keduanya pun melangsungkan makan malam sebagai perayaan pernikahan mereka yang ke 6 bulan dengan Guanlin yang menyuapi sang istri.

Guanlin menatap Jihoon di sampingnya dengan tatapan penuh kasih sayang.

Apapun yang terjadi, aku bakal lindungin kamu Ji. Apapun akan aku lakuin asalkan kamu bahagia dan tidak terluka, meskipun aku harus korbanin diri aku sendiri.



















Note :
Maapkeun yeee itu si PHO belum 'muncul' orangnya krn author sendiri bingung mau pake siapa *wkwkwkwkwk*

Mungkin ini terdengar alay *eaaaaa
Tp untuk chap 12 bakal diupdate kalo vote nya udh nyampe 25 yaa~~ why?? Kepengen aja vote nya nyampe lebih dr 20 dan kurang dr 30 *ketawa jahat*

Okay, see you next chap~

Jjeojjang~~

LaJi in one [PankWink]Where stories live. Discover now