7

1.3K 140 2
                                    

Jihoon lagi guling-guling tidak jelas di kasur. Maklum ini hari minggu tapi Jihoon tidak ada kegiatan. Guanlin yang lihat kelakuan Jihoon hanya bisa senyum sambil menggelengkan kepalanya.

"Jalan-jalan yuk Ji."

"Serius??" Jihoon langsung berhenti guling-guling dan menatap Guanlin dengan mata berbinar. Guanlin mengangguk sambil tersenyum lebar.

"Mau! Mau! Jihoonie siap-siap dulu!" Jihoon berucap girang sambil melesat menuju kamar mandi. Guanlin hanya terkekeh melihat tingkah Jihoon.

"ALINNN!! Jangan lupa pake hoodie pink yang kemarin Jihoon kasih ya!"

Iya Jihoon memang membelikan hoodie couple berwarna pink hasil nabung uang jajannya.

"Iya iya, punya kamu aku taruh di kasur ya." Balas Guanlin setengah berteriak sambil mengganti baju rumahnya dengan hoodie pink barunya dan meletakkan milik Jihoon di atas kasur.

15 menit kemudian, keduanya sudah siap.

"Ayo Lin jalan-jalan!"

Guanlin menggandeng tangan Jihoon dan mengusak rambut Jihoon dengan sayang.

"Ayo berangkat!"

Dan ketika mereka berdua keluar dari rumah...

















































"Lah? Jihoon sama...? Aku gak salah lihat kan?" Ucap seseorang yang ditanggapi dengan gelengan oleh orang di sampingnya

"Gak kok. Aku juga lihat. Itu Jihoon sama Guanlin-ssaem."























































Jihoon berjalan riang ke arah kelasnya. Hatinya masih berbunga-bunga sehabis kencan kemarin dengan suaminya. Guanlin bahkan membelikan gelang couple untuk mereka pakai.

"Hoon!"

Jihoon menoleh ke belakang dan ternyata itu Hyungseob.

"Eh, Seobie~"

Terlihat jelas jika Jihoon sedang bahagia.

"Hoon, kemarin kemana?"

"Eum? Kemarin aku jalan-jalan di pasar malam."

Hyungseob mengerutkan keningnya kemudian menarik Jihoon ke halaman belakang sekolah yang sepi.

"Kamu sama Guanlin-ssaem ada hubungan apa?"

Jihoon terdiam sebentar kemudian menggeleng. "Gak ada kok Seob."

Hyungseob tahu Jihoon berbohong karena Jihoon tdak menatap wajahnya saat berbicara, kebiasaan Jihoon saat berbohong.

"Kamu bohong sama aku Hoon. Kemarin aku sama Woojin lihat kamu keluar dari rumah bareng Guanlin-ssaem dan kita ngikutin kamu sampai ke pasar malam."

Jihoon memilin ujung seragamnya sambil menundukkan kepalanya. Dia bingung harus mengatakan yang sebenarnya atau tidak kepada Hyungseob.
























































"Udah, kasih tau aja Ji."

Tiba-tiba Guanlin sudah muncul dan langsung merangkul pundak Jihoon dengan santainya.

"Tapi kan-"

Guanlin tersenyum teduh untuk menenangkan Jihoon.

"Gakpapa kok. Asal Hyungseob bisa jaga rahasia."

Guanlin mengalihkan tatapannya dan memandang Hyungseob yang mengangguk cepat. Guanlin kemudian melepaskan rangkulannya dan menggandeng tangan Jihoon yang terasa dingin.

Tak lama kemudian, Guanlin mengangkat tangan kanan Jihoon dan juga tangan kanannya sedangkan Hyungseob hanya bisa membulatkan bibirnya.

"Udah paham kan?" Tanya Guanlin dan Hyungseob hanya mengangguk.

"Jadi bener gitu ya. Jahat banget kalian nikah gak undang-undang."

Jihoon dan Guanlin terkekeh pelan. "Ya kalo sebar undangan nanti Jihoon putus sekolah dan saya jadi pengangguran."

"Eh iya bener juga. Eh! Tapi kan ini sekolah punya kakek Seobie! Nanti Seobie bilang aja hapus peraturan guru sama murid gak boleh pacaran!"

Jihoon dan Guanlin cengo mendengar kata-kata Hyungseob barusan. Namun kemudian Guanlin tertawa.

"Ya tapi kan kita emang gak pacaran, Hyungseob."

Hyungseob hanya bisa mengeluarkan cengiran khasnya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.














































"Oh iya lupa! Kalian kan udah nikah, ngapain pacaran??"

Jihoon dan Guanlin hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan Hyungseob yang 11 12 sama tetangga mereka, Yoo Seonho yang polosnya minta ditampol.

LaJi in one [PankWink]Where stories live. Discover now