5

1.4K 154 5
                                    

"Aaaaaa! Kenapa kalah lagi sih?!" Jihoon menghentakkan kakinya dengan kesal, ditambah bibirnya yang mengerucut membuat Guanlin penasaran apa yang sedang dilakukan Jihoon dengan ponselnya itu.

"Jihoon-nya Alin kenapa sih?"

"Ini mainannya susah banget Alinnnnn~"

Jihoon merengek sambil menunjukkan ponselnya yang menampilkan 'Sheep Fight' di aplikasi Hago.

Guanlin cuma ketawa sambil gelengin kepala. "Main yang lain aja kalo susah."

"Ih! Gak mau! Maunya main sampe menang!" Jihoon kembali fokus ke game-nya sedangkan Guanlin kembali masuk ke dalam kamar untuk mengambil selimut dan juga ikat rambut.

Guanlin duduk di belakang Jihoon dan menarik sang istri agar duduk bersandar di dadanya kemudian membentangkan selimut untuk mereka berdua.

Guanlin mengambil poni Jihoon dan disisirnya menggunakan jari kemudian diikat ke atas. Setelah itu Guanlin mengambil ponselnya sendiri dan membuka kamera depan dan mengambil foto mereka berdua dengan Jihoon yang masih fokus dengan game-nya.

"Lucu banget sih." Gumam Guanlin sambil melihat hasil fotonya kemudian meletakkan kembali ponselnya di atas meja. Guanlin melingkarkan tangannya di pinggang Jihoon dan menyandarkan dagunya di pundak Jihoon.

"Ehhhhh, susah banget sih! Alinnnnnn~ ini gimana??" Jihoon merengek lagi saat ia kalah bermain kemudian menunjukkan ponselnya kepada Guanlin.

"Mana sih sini Alin coba."

Mereka berdua pun fokus ke permainan di ponsel Jihoon. Namun seketika suasana menjadi ramai karena Jihoon.

"Lin Lin! Ayo dikit lagi!"
















"Aduh! Kenapa yang keluar domba kecil sih!!"




















"Ayo Alin cepetan!"

























"Ayo terus Alin!! Kalahin musuhnya!!"





























Dan yah, Jihoon terus saja asyik dengan dunia-nya sedangkan Guanlin hanya fokus memenangkan game itu demi Jihoon.

"Kalau aku menang dapet hadiah ini?"

Jihoon langsung mengangguk semangat. "Alin minta apa aja nanti Jihoon kasih!"

Guanlin hanya terkekeh pelan sambil tetap fokus memainkan game di ponsel Jihoon.


















































"Ahahahahaha!! Yeyyyy!! Jihoon menang!!"

Jihoon tertawa kegirangan melihat Guanlin memenangkan game-nya.

"Seneng banget sih."

Guanlin mengembalikan ponselnya ke Jihoon kemudian mengecup pipi gembul milik Jihoon.

"Udah menang tuh, hadiahnya mana?"

Jihoon menolehkan kepalanya ke arah Guanlin dan mengerjapkan matanya dengan imut.

"Alin mau apa? Jangan yang mahal-mahal ya, uang Jihoon tinggal dikit, mau dipake buat beli es krim."

Guanlin mengerutkan keningnya. "Kamu mau es krim? Kenapa gak minta aku aja?"

Jihoon menggelengkan kepalanya. "Kan Alin udah kasih Jihoon uang jajan jadi ya Jihoon harus beli sendiri dong. Gak boleh minta Alin terus."

Guanlin tersenyum kemudian mencium gemas pipi Jihoon.

"Ih Alin! Cium-cium melulu. Alin mau hadiah apa?"

"Hmmmm...." Guanlin kembali menyandarkan dagunya di pundak Jihoon dan menatap ke depan.













































































Tiba-tiba Guanlin kembali menatap Jihoon yang sedang menunggu jawabannya dan tersenyum lembut.





















































































































"Aku cuma mau minta, tetep jadi Lai Jihoon-nya Lai Guanlin yang sekarang, yang manja, yang cuma sayang sama aku dan cuma butuh aku. Jangan berubah ya sayang."





























































































Dan Jihoon hanya bisa menganggukan kepalanya dengan wajah yang sudah memerah sepenuhnya.






























































































































Gimana? Udah melting kayak keju mozarella-nya Pizza Hut belom??

LaJi in one [PankWink]Where stories live. Discover now