Part 22 - Ryan Painting

4.1K 110 13
                                    

Kylie merasakan semua badannya sakit, seperti tertimpak bebatuan,  tapi sayangnya bebatuan itu adalah kepala Ryan,  yang sedang menyender dibahunya.

WHAT?!! RYAN!!

Dengan refleks Kylie menghempas kepala Ryan kesamping hingga terbentur kaca mobil.

DUKKK!!!

"Damn!!"

Dengan cepat Kylie keluar dari mobil lalu ia terhenti saat pintu mobil sudah tertutup kembali.

"Pantai....pantai... PANTAIII?!!" ucap kylie yang sedari tadi pelan menjadi sebuah teriakan seperti orang bodoh.

Kylie pun berjongkok menenggelamkan semua wajahnya di atas paha. Saat wajahnya hendak menyentuh paha, Kylie di buat terkejut oleh tanda tanda merah yang sangat jelas terlihat warna merah keunguan itu di pahanya.

Dengan cepat Kylie masuk lagi ke dalam mobil dan menggeser kaca spion tengah yang berada di dalam mobil Ryan.

"APA YANG KAU LAKUKAN BASTARD!"

Ryan yang mendengar teriakan Kylie tersenyum miring,  lalu membawa kedua tangannya kebelakang paha sebagai senderan.

"Itu seni beb, bagus kan?" ucap Ryan dengan santainya.

Kylie mengerutkan kedua dahinya keras-keras. "Apanya yang bagus hah?  Kau menghancurkan kulitku yang bersih ini!!"

"sini aku bersihkan lagi." kata Ryan, mendekatkan wajahnya ke leher Kylie.

Kylie yang melihat pergerakan Ryan langsung memundurkan wajahnya,  namun disayangkan wajah Ryan semakin mendekat kearah wajah Kylie.

Hingga punggung Kylie terpojokkan oleh pintu mobil,  lalu Kylie menahan kedua dada Ryan,  agar Ryan tidak semakin mendekat.

Kylie dibuat salah tingkah, karna kedekatan yang dibuat Ryan, wajah mereka sangat dekat bahkan Kylie bisa merasakan hembusan nafas Ryan.

"Kau tau, itu belum seberapa baby, jika semalam kau tidak membuat hal bodoh terhadap diriku,  mungkin bukan leher dan pahamu saja yang aku lukis, mungkin rahimmu bisa ku lukis jika itu terjadi,  maka jangan berteriak di pagi hari, karna kau akan membangunkan singa yang sedang tertidur ini...Ok? " ucap Ryan menatap Kylie dalam lalu mengecup kedua pipi Kylie.

Kylie yang mengerti kemana arah jalan cerita pria tersebut,  langsung menahan nafas.

"Bernafas lah, kau akan mati jika menahan nafas terlalu lama."

Lalu Kylie menghembuskan nafas panjang, saat Ryan menjauh.

"Untung masa depan gak suram." gumam Ryan, mengelus dada.

"Hah?  Masa depan?" bingung Kylie.

Flashback On!

Saat Ryan membuka setengah kancing baju Kylie,  dengan disengaja atau tidak disengaja, alat masa depan Ryan tertendang oleh lutut Kylie.

"Shit!" Sakit Ryan tak tertahankan.

"Huaa aku mau balon! Mana balon!  Aku gak mau mainan,  mana balon ku yang ada lima dan warna merah, kuning,  hijau, oren, putih?" rengek Kylie dengan mata terpejam.

"Akan ku belikan oke?"

"Aku mau sekarang kau gak,  akan ku tendang semua yang ada disini." ucap Kylie,  dan dengan refleks Ryan menutup masa depannya, dengan tatapan horror.

"Oke,  Fine,  ini balon mu." ucap Ryan sambil memngarahkan kepalanya kearah Kylie,  lalu dengan semangat Kylie memegang kepala Ryan dengan berkata "Holeeee!  Ada balon isi rambut-rambut ada idung jugaaa yeay balon ku ucuuu." senang Kylie sambil meraba-raba kepala Ryan.

Sedangkan Ryan sendiri harus menahan rasa sakit dan kesal saat Kylie memegang kepalanya itu.

"Fuck! Setelah masa depanku ditendang, kini wajah dewaku dikuceknya  sumpah aku gak akan mau melalukan hal itu lagi disaat dia dalam keadaan mabuk. Sungguh.... Mengerikan!"

Flashback Off!

Ryan yang mengingat kejadian semalam menjadi ngeri sendiri... Bahkan membayangkannya saja sudah membuat bulu kuduknya berdiri semua.

Kylie melihat kelakuan Ryan yang menggelengkan kepalanya menjadi bingung. Emang apa yang terjadi semalam?

Kylie hanya ingat kalau kemarin dia dan Fani pergi ke bar,  lalu ia memesan Brandy,   dan setelah itu buram.. Ia tidak mengingat apa apa lagi. Dan sekarang ia malah dibuat kesal oleh seni-seni yang katanya bagus itu. Fufftt!

¤¤¤

"OMG!  dari mana aja kamu?" cemas Fani.

"Aku gak inget Fan,  tiba-tiba aja pagi ini aku udah di dalam mobil Ryan." jelas Kylie yang memang ia tidak tau kenapa tiba-tiba berada di dalam mobil Ryan,  karna saat ditanya Ryan gak mau menjawab.

"Hhhmm..ya sudah kamu mandi aja dulu, nanti jam 2 kita udah harus check out dari sini." ucap Fani, lalu Kylie beranjak dari kasur dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badannya.

Setelah menyelesaikan kegiatan membersihkan badan,  Kylie dan Fani membereskan koper mereka, beserta barang barang bawaan lainnya.

Saat mereka membereskan barang-barang tersebut,  suara ketokan terdengar. Fani pun bangun lalu membuka pintu kamar yang mereka tempati.

Kylie yang merasakan hening di ruangan tersebut terbingung. Dengan ba bi bu Kylie langsung membalikkan badannya dan melihat siapa orang yang mengetuk pintu kamarnya.

Melotot...itulah yang dilakukan Kylie sekarang, ia terkejut.

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Kylie,  dengan wajah kesalnya.

"Membawa Calon istriku untuk pergi berjalan-jalan sebelum waktu check out tiba." jawab Ryan tanpa basa basi.

Ryan melewati Fani, lalu masuk menghampiri Kylie.

"Ikut aku." ucap Ryan,  lalu membungkukkan badannya menggapai tangan Kylie, dan menarik Kylie agar berdiri.

Namun saat Ryan melangkahkan kakinya untuk membawa Kylie keluar dari Kamar,  Kylie sudah menghempaskan tangan Ryan kuat-kuat.

"Aku gak mau!"

Ryan menoleh kebelakang  dan kini menghadap ke arah Kylie,  mendekatkan badannya, lalu mengangkat badan kylie seperti mengangkat sebuah karung beras namun, Kylie lebih ringan dari itu.

"HEIII!  TURUNKAN AKU!" Teriak Kylie sambil memukul mukul punggung Ryan.






Hai hai setelah sekian abad aku gak publish part baru :v wkwkwk maepkan aku yaa....

Jangan lupa vote comment dan follow akun ini yaa biar bs tau part baru selanjutnya... Kalau gak gamau publish ahh ≧∇≦

IG, ask. Fm,  twitter : nxinmei
Youtube : Nita Xin Mei

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 30, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Destiny With YouWhere stories live. Discover now