Part 10 - Promise

3.1K 128 5
                                    

"Mobil ini? Bukan kah punya....." pikir Kylie dalam hati, namun buyar karna pria yang menariknya membalikkan badan dan menatap kearah dirinya.

"Masuk cepat." potong pria itu, sambil membuka pintu mobil.

"Kenapa kamu bisa ada disini Ryan? Aku bisa pergi sendiri." ucap Kylie yang melepaskan genggaman tangannya.

"Cepet masuk atau kau mau dikroyok oleh orang orang yang sedang mengejar mu sekarang itu ?" perintah Ryan sambil menggoyangkan sayap pintu.

Kylie baru teringat akan kejadian beberapa menit yang lalu itu langsung menoleh kebelakang.
Matanya membelak lebar, matanya menangkap begitu banyak orang yang berusaha untuk menghampirinya, dengan kecepatan kilat Kylie memasuki mobil itu dan menutupnya, begitu juga dengan Ryan langsung memutari bagian depan mobil hingga memasuki bagian tempat duduk mengemudi.

Bbbrrrmmmmm!!!

Suara knalpot mobil mengegas terdengar begitu keras, begitu pula banyak orang orang berramai bandang yang merekam kejadian 2 pasangan itu.

Pasangan? Hahaha mungkin saja untuk mereka tidak bagi Kylie.

Didalam mobil hanya ada keheningan yang menyelimuti, hingga Ryan memecahkan keheningan itu.

"Heiiii!! Apakah kamu tidak memiliki otak?" bentak Ryan dengan muka tegasnya yang masih memfokuskan tatapannya kedepan.

"Punyalah! Kamu kira saya apa?" kembali bentak Kylie ke Ryan, sambil melihat kearah Ryan, yang masih setia melihat kearah depan dengan mukanya yang terlihat.... Dingin.

Tidak ada jawaban, Kylie masih terus menatap Ryan untuk mendaptkan jawaban, lalu ia merasakan mobil yang didudukinya kini terdiam disebuah.....MANSION?!!!

"Heyy!! Apa apaan kau ini? Kenapa membawa ku kesini!!!!" teriak Kylie menatap pria disampingnya dengan mata yang dipenuhi amarah.

"Kenapa ini mansion ku? Dan aku berhak." jawab Ryan dengan santai.

"Ya berhak kau disini! Tetapi tidak dengan ku! Cepat antar aku pulang!"

"Hello nona ada apa dengan mu? Mengapa kau harus semarah ini jika ada di mansion? Aahh satu lagi, aku bukan supirmu yang seenaknya kau perintah okee." ucap Ryan lalu keluar dari mobil dan berjalan menuju kearah pintu utama mansionnya, tetapi sebelum ia sampai didepan pintu utama itu ia merasakan tarikan dibajunya.

"Please! Bawa aku pulang aku tidak ingin melihat mansion ini." ucap lirih Kylie sambil menatap Ryan dengan memohon agar pria itu membawanya pulang kembali ke apartementnya.

"Hey mansionku ini sangat indah, saya lelah, masuklah." ucap Ryan menarik Kylie memasuki mansion.

Ryan tersentak saat pegangannya dengan Kylie merosot kebawah.

"Shit!" gerutu Ryan dalam hatinya, bagaimana tidak? Gadis yang digenggamnya kini pingsan, PINGSAN!  "bagaimana ini? Ada apa dengan dirinya?"

Dengan terpaksa ia harus menggendongnya.

"Aahh! Tidak seperti yang ku bayangkan, badannya enteng sekali seperti membawa sekarung beras, tetapi badannya lumayan berisi, eehh! Apa yang kau pikirkan Ryan? Jangan berfikir yang aneh aneh akan gadis ini, sadarlah dia sedang pingsan, pingsan Ryan!" gumam Ryan sambil menggendong Kylie ala bridal style dan tertawa akan kebodohannya atas pemikirannya yang kotor itu.

Setelah yakin sudah membaringkan Kylie dengan aman ia langsung menelefon dokter pribadinya kemansion.

"Haloo cepat segera ke mansion ku."

"........."

"Cepat GPL!"

".........."

"Gak Pakai Lama, gitu saja gak tau, sudah sudah cepat kemansion." ucap terakhir Ryan lalu mematikan sambungan telefonnya secara sepihak olehnya.

Destiny With YouWhere stories live. Discover now