Chapter 16

1.3K 125 43
                                    

Mentari telah bersinar di ufuk timur. Sinarnya menerobos diantara celah gedung-gedung pencakar langit. Hari ini sepertinya akan cukup cerah. Cuaca yang sangat pas untuk berkeliling Seoul, ditambah dengan hembusan angin lembut.

Pria itu menyesap nikmat kopi hangat ditangannya, memandang lurus kedepan dengan bathrobe yang melekat pada tubuhnya. Sendari tadi ia tidak berhenti bersenandung. Sepertinya suasana hatinya sedang baik. Tak lupa senyum simpul khas akan dirinya. Namun senandungnya terhenti ketika ponselnya berdering. Ia berjalan santai menuju nakas.

" Yeoboseyo, ah hyung ada apa?"

"Kapan kau sampai di Korea?" Tanya seseorang diseberang sana. Pria itu pun tersenyum jahil. Ia memang sengaja tidak memberi kabar pada sang kakak jika ia sudah sampai di Korea sejak tadi malam.

"Aku sudah sampai sejak tadi malam, hyung" ia terkiki diakhir kalimatnya. Ia sudah membayangkan wajah sang kakak yang terkejut lengkap dengan mata membulatnya.

"Yak! anak nakal, kenapa tidak memberi tahuku jika kau sudah sampai? Sekarang kau ada dimana?"

"Aku sedang di hotel, jangan mencoba untuk menjemputku hyung. Aku ingin berkeliling Seoul dulu"

"Akan aku temani berkeliling!"

"Tidak usah, hyung. Kau bisa merusak suasana nantinya. Sudah ya hyung, aku tutup dulu. Bye bye" Ia segera mengakhiri sambungan telpon sebelum kakaknya semakin menjadi-jadi. Ia sudah sangat hatam dengan perilaku sang kakak yang sangat suka mengomel jika sedang khawair.

"Lebih baik kita berkunjung dulu" monolognya dengan senyum yang masih melekat pada bibirnya.

***

Manajer hyung memasukkan beberapa barang pada tas jinjingnya. Hari ini Suho sudah boleh pulang. Sebenarnya Suho yang memaksa untuk pulang dan akhirnya diizinkan, dengan catatan ia harus beristirahat selama beberapa hari.

Anemia Hemolitik, salah satu keadaan dimana terjadi peningkatan penghancuran sel darah merah dibandingkan dengan masa pembentukannya. Oleh karena itu jumlah sel darah merah dalam tubuh menjadi lebih sedikit dibandingkan dengan normalnya. Memang terdengar sepele namun jika dibiarkan dapat menyebabkan beberapa penyakit kronis lainnya.

Suho duduk ditepian brankar dengan bibir pucatnya. Ia menatap sang manajernya dengan intens. Merasa terus ditatap akhirnya sang manajer pun balik menatapnya.

"Ada apa Joon? Kau merasa pusing?". Suho menggeleng lemas. Ia mengalihkan pandangannya menuju jendela.

"Hyung.."

"Ne?"

"Maaf ya merepotkanmu". Ia menundukkan kepalanya dan memainkkan ujung sepatunya. Terlihat sangat menggemaskan bagi sang manajer. Diusaknya rambut coklat itu dengan gemas.

"Tak masalah, kau sudah menjadi tanggung jawabku"

"Seharusnya kemarin tidak usah membawaku ke rumah sakit, sekarang aku jadi menyusahkan semua orang"

"Aigoo uri Joon Myeon, kau terlihat sangat menggemaskan. Kami tidak merasa direpotkan olehmu. Tentang fans mu yang menjadi menggila, agensi akan mengeluarkan pernyataan nanti"

Manajer hyung tersenyum melihat Suho yang masih memainkan ujung sepatunya. Pemuda dihadapannya ini terlihat sangat menggemaskan dengan sweater pink dan celana panjang crem dengan ujung yang dilipat. Jangan lupakan pipinya yang sedikit bersemu mungkin disebabkan karena demam atau memang warna alaminya. Bahkan bibir pucatnya masih tak dapat menutupi wajah manisnya.

I. When your smile has goneWhere stories live. Discover now