Chapter 6

1.8K 142 16
                                    

"We need to talk!"

Tangan pria itu mencengkeram dengan erat pergelangan tangan Suho. Menimbulkan rasa sakit akibat cengkeraman yang berlebihan. Suho meringis pelan dan berusaha melepaskannya.

"Tak ada yang perlu dibicarakan denganmu!". Tatapan mata Suho menajam, mengintimidasi lawan bicaranya.

"Ayo kita bicara selagi aku bisa mengontrol emosiku!"

"KU BILANG LEPASKAN!" teriakan Suho membuat beberapa orang yang ada di taman memperhatikan mereka. Kesabaran pria itu habis, ia pun menarik Suho paksa. Sekuat apapun Suho meronta, usahanya untuk lepas tetap nihil. Ia menyeret Suho menuju mobilnya yang terparkir. Kali ini kesabaran Suho yang habis.

"KU BILANG LEPASKAN, WU YIFAN!" Teriak Suho sekali lagi dan menarik tangannya paksa dari genggaman orang itu. Membuat tubuhnya ikut terhuyung dan jatuh. Ia tetap pada posisinya. Pakaiannya sedikit kotor akibat terjatuh. Pria itu berdecak dan mencoba meraih lengan Suho, namun dengan cepat ditepisnya.

"Lepaskan aku dan jangan menyentuhku!" Ucap Suho dingin dengan matanya yang masih menatap tanah. Ia pun bangkit dan berjalan menjauhi pria tersebut.

Bukan Wu Yifan jika tidak keras kepala. Ia pun kembali mengejar Suho dan meraih pundaknya. Tatapan mata mereka saling bertemu. Dapat ia lihat kilatan kesedihan pada mata Suho. Ia pun kembali merasa bersalah.

"Izinkan aku bicara denganmu"

"Tidak ada yang perlu dibicarakan dengan mu" Kepalanya semakin pening dan pandangannya sedikit mengabur. Sial, apakah ini efek tiga hari tidak meminum obat.

Yifan pun pasrah, membiarkan Suho pergi meninggalkannya sendirian. Ia pun merogoh ponselnya dan menelpon seseorang. Sambungan telpon diseberang sana pun terhubung dengannya.

"Jangan ganggu dia sementara ini. Akan ku urus nanti setelah pikirannya tenang!" Diputusnya sambungan secara sepihak tanpa menunggu lawan bicaranya menjawabnya.

***

Suasana dorm di pagi hari sangatlah sepi. Para makhluk itu akan bangun ketika pukul 7. Tapi tidak untuk Chanyeol pagi ini. Ia terbangun lebih cepat tentu karena perutnya lapar akibat semalam ia tak makan. Ia berjalan terhuyung melewati ruang tamu dengan rasa kantuk yang masih bergelayut. Saat dinyalakan lampu ruang tamu ia terkejut menemukan Suho yang tertidur di sofa lengkap dengan sepatu yang masih ia kenakan.

Tumben sekali. Batinnya dalam hati. Ia pun berjalan mendekat dan dengan cepat mundur perlahan saat tinggal selangkah jarak dengan hyungnya ini. Aroma alkohol menyeruak menyapa indra penciumannya. Berapa botol yang ia habiskan semalam. Disentuhnya lengan Suho perlahan dan diguncangkan.

"Hyung bangun, astaga kau bau alkohol sekali. Berapa banyak yang kau minum?". Suho hanya menanggapi dengan gumaman yang tidak jelas. Chanyeol pun berinisiatif untuk membawa hyungnya ke kamar. Saat ia ingin memapahnya, dengan spontan Suho langsung melonjak kaget dan terduduk. Chanyeol pun ikut terkejut sampai-sampai ia terjungkal ke lantai.

"Yak hyung, kau mengagetkan ku!" ucap Chanyeol sambil mengelus dadanya. Suho hanya merenggut dan bergumam tak jelas. Dilemparkannya sepatu yang ia kenakan dengan asal dan kembali ke alam mimpinya. Lagi-lagi Chanyeol terkejut dan berusaha menghindar dari lemparan sepatu kets itu. Chanyeol pun menuju kamar Suho untuk membawakan baju ganti. Ya setidaknya aroma alkohol akan berkurang dengan mengganti bajunya.

***

Sehun mengelus-elus punggung Suho dengan lembut. Setelah bangun dari tidurnya Suho langsung mengeluarkan semua isi perutnya yang didominasi cairan. Tentunya karena kemarin ia hanya makan sekali itupun saat makan siang di gedung SM. Sehun memberikan sebuah handuk kecil pada Suho untuk membersihkan wajahnya.

I. When your smile has goneWhere stories live. Discover now