SOCIALITES

267 16 0
                                    

Claire mengenakan draped skirt Faith Connexion biru pucat, sepatu angkle boot white patent rocket chelsea boots dari Marc Jacobs, hem putih Prada, dan tas Hermes Birkin putih untuk janji makan siang hari ini bersama teman-teman sosialitanya. Jika ditotal, harga pakaian, sepatu, dan tas yang Claire kenakan hari ini bernilai lebih dari 700 juta rupiah.

Claire berjalan anggun memasuki restoran mewah d'Petit di salah satu mall besar kotanya, Zenith. Dia sudah mewanti-wanti Egan untuk tidak terlambat menjemputnya nanti meski Egan tetap diijinkan makan siang olehnya di lain tempat.

Restoran mewah ini tempat langganan Claire dan teman-teman sosialitanya makan siang atau makan malam bersama. Selain makanannya enak, restoran ini menyediakan tempat makan yang private sehingga mereka bisa mengadakan arisan atau ngobrol-ngobrol seru tanpa mengganggu ketenangan pengunjung lain begitu juga sebaliknya. Alunan musik klasik yang sayup-sayup terdengar menambah kesan elegan restoran ini. Beberapa buket bunga segar di ruangan menebarkan aroma bunga yang fresh.

Claire menyapa teman-temannya yang semuanya datang dengan mengenakan pakaian, tas, dan sepatu mewah. Meski modelnya sederhana, harga outfit teman-teman sosialita Claire setara dengan outfit dirinya. Ratusan juta rupiah.

"Hai, Say," sapa Sonya yang rambutnya dicat pirang karena ingin kembaran dengan suami bulenya. "Tambah cantik aja."

"Thanks, Sonya. You too." tanggap Claire setelah cipika-cipiki dengan Sonya. Suami bulenya akuntan bank terkenal yang kaya raya.

"Hei, Claire!" sapa Ariana dari ujung meja. Ariana adalah atlet berkuda profesional yang memiliki istal kuda pribadi. Kadang Claire datang berkunjung untuk ikut berkuda bersama Ariana. Hari ini Ariana mengikat rambut lurusnya yang dicat kecoklatan dengan model ekor kuda sehingga memperlihatkan lehernya yang jenjang.

Claire tersenyum dan melambaikan tangannya anggun. Lalu Claire duduk di kursi kosong di sebelah Jovanka, artis sinetron yang juga istri dari salah seorang pejabat pemerintahan. Jovanka menyambutnya dengan cipika-cipiki anggun. Wajah blasteran Rusianya nampak semakin cantik dengan make up flawless yang ringan.

"Claire, kami sudah pesan tadi. Akan aku panggilkan pelayan untuk mencatat pesananmu, ya?" ujar Jemima, gadis arab super kaya putri dari seorang pengusaha sarung tenun.

"Oke. Thanks, Jemima." sahut Claire ramah. Jemima seperti biasanya membiarkan rambut keriting alaminya tergerai indah. Dan dia selalu paling perhatian pada Claire. Bagi Jemima, Claire seperti saudara perempuan yang tidak pernah dia miliki karena keempat saudaranya semuanya laki-laki.

Seorang pelayan datang setelah Jemima melambaikan tangannya anggun. Sambil sedikit membungkuk, si pelayan memberikan menu pada Claire.

Claire membaca sejenak deretan menu makan siang berharga selangit yang nampaknya semuanya lezat. Lalu dia bingung memilih satu diantara dua menu yang paling menarik perhatian Claire.

"Diantara dua menu ini, mana yang lebih enak menurut Mas?" tanya Claire pada pelayan yang menunggu di sampingnya.

"Saya rekomendasikan yang ini," jawab si pelayan sambil menunjuk nama menu menggunakan jempol tangannya dengan gaya sopan. "Karena saus siramnya dibuat dengan campuran madu yang manis, jadi rasanya lebih mantap."

Claire tersenyum puas.

"Oke. Saya ambil ini satu, lalu minumnya orange juice dengan sedikit es aja." sahut Claire.

"Baik, terima kasih," jawab si pelayan. "Ada menu tambahan lain, Nona?"

Claire menggeleng.

"No. Cukup itu aja. Terima kasih."

Sang pelayan dengan gerakan cepat berjalan keluar ruangan pesanan Claire dan teman-teman sosialitanya. Lalu Ariana seperti biasa mulai bertanya tentang Egan.

"Kamu ke sini dianter sopirmu yang cakep itu, Claire?" tanya Ariana sambil tersenyum usil.

"Iya lah. Cuma dia satu-satunya sopirku, kan?" jawab Claire santai.

"Kenapa nggak kamu ajak makan bareng kita sekalian di sini?" goda Ariana lagi sambil mengaduk minumannya.

"Iya. Kenapa nggak sekalian aja, Claire?" timpal Jemima ikut bersemangat menggoda.

"Bukankah sudah jelas alasannya?" sahut Claire sambil tersenyum.

"Memangnya apa alasannya?" ujar Ariana balik bertanya.

"Aku ingin melindungi Egan dari keusilan kalian berdua." jawab Claire sambil tergelak.

Semua teman Claire ikut tertawa.

"Cieee... jadi sekarang udah dalam tahap saling melindungi, nih?" goda Jemima.

"Heiii... kalian ini kenapa sih selalu bersemangat kalo membahas Egan?" sahut Claire sambil tertawa.

Ariana memutar bola matanya dengan gaya mendramatisir.

"Helloooow...," ujar Ariana mulai lebay. "Egan itu kan cakep banget, Claire. Kayak oppa-oppa di drama Korea!"

"Iya, Claire," tambah Jemima bersemangat. "Masa sih kamu nggak sadar? Coba deh perhatikan posturnya yang tinggi tegap, kulitnya yang bersih, rahangnya yang kokoh, alisnya yang tebal, senyumnya yang ramah,..."

"Stop! Stop! Oke... oke," potong Claire sambil tergelak. "Oke. Tapi tolong diingat ya, my dear friends. Egan itu sopirku. Sopir. Oke?"

"Iya. Tapi Egan itu sopir atletis dengan ijazah sarjana dan senyum menawan hati merontokkan segenap kewarasan diri ini." timpal Ariana tengil.

Semuanya tertawa mendengar kata-kata Ariana. Sonya sampai hampir menyemburkan minumannya.

"Girls, please," tanggap Claire. "Sekali pun dia memang benar cakep seperti kata kalian, tetap aja aku nggak bakal menganggap dia spesial. Mending aku menikah sama kakak Jemima aja daripada sama Egan."

"Aku menolak!" sahut Jemima.

"Loh kenapa?" tanya Claire heran.

"Bisa-bisa kakakku bangkrut menuruti selera berpakaianmu, Claire." jelas Jemima sambil tersenyum usil.

Claire dan teman-temannya tertawa.

"Makanya... nggak mungkin kan aku memilih Egan?" ujar Claire tanpa beban.

"You know, dear?" sahut Jovanka tiba-tiba. "Segala kemungkinan bisa terjadi. Aku dulu juga nggak pernah membayangkan bakal jadi ibu walikota. But, as you can see. Now I am."

"Bener," sahut Sonya. "Aku juga nggak nyangka dapet suami bule. Padahal bahasa inggrisku nggak bagus-bagus amat."

"Tuh, kan?" timpal Jemima. "Hati-hati dengan omonganmu sendiri loh, Claire."

Claire tertawa.

"Guys... I will never consider Egan as my special one."

Ariana mengangkat bahunya.

"Well... let's wait and see."

Pembicaraan terhenti karena pelayan datang membawa pesanan Claire. Kemudian mereka makan dengan lahap sambil sesekali membahas tentang trend bisnis terbaru yang memungkinkan mereka untuk berinvestasi dan beberapa brand terkenal yang akan mengeluarkan koleksi terbarunya.

CLASSY MEANS BEAUTIFULWhere stories live. Discover now