THE PLAN

124 15 0
                                    

Claire meraih ponselnya yang tiba-tiba berbunyi. Di layar nampak wajah Ariana bersama kudanya. Claire menggeser tombol hijau di ponselnya.

"Halo, Ria." ujar Claire.

"Hai, Claire," sahut Ariana. "Dari suaramu aku bisa menduga bahwa kamu sudah menerima undangan dari Alan."

Claire mendengus. "Ya. Kamu benar."

"Jadi? Apa rencanamu selanjutnya?" tanya Ariana dengan nada suara serius.

Claire mendengus lagi. "Well, aku sebenarnya nggak kepingin datang. Tapi... itu jadi seperti menunjukkan ke Alan kalau aku masih memikirkan dia. Aku nggak mau dia salah mengira."

"Jadi kamu akan tetap datang ke hotel Horizon?" tanya Ariana lagi.

"Is that the place? Horizon hotel?" tanya Claire sambil membayangkan kemewahan ballroom hotel Horizon.

"Yeah. I thought you're already read the invitation." jawab Ariana heran.

"I stop reading it after his name came out," sahut Claire kesal. "He's just a nightmare."

"Jadi apa rencanamu?" tanya Ariana lagi.

Claire menghempaskan badannya ke sandaran kursi kerjanya yang empuk. Lalu dia menekan-nekan pelipisnya untuk meredakan ketegangan syarafnya.

"Aku berencana tetap datang tapi kedatanganku itu harus spektakuler supaya menunjukkan pada Alan bahwa aku baik-baik aja dan sudah move on." jelas Claire sambil memainkan pulpen di atas mejanya. "Tapi aku masih belum punya ide bagaimana caranya."

Ariana diam. Claire menduga bahwa Ariana juga sedang berpikir.

"Hey, I've got an idea." ujar Ariana setelah diam beberapa saat.

"Ide apa?" tanya Claire.

"Gimana kalau kamu datang sambil mengajak seorang cowok keren?" ujar Ariana mulai bersemangat. "Pasti Alan langsung nggak berani ganggu kamu lagi, Claire!"

Claire ikut bersemangat. "Ide bagus!"

Tapi Claire akhirnya kehilangan semangat lagi. Mencari pemuda keren yang bisa menyaingi Alan tidak mudah. Alan mempunyai penampilan fisik yang menarik. Tidak banyak pemuda kaya yang tampan seperti Alan.

"Tapi... siapa yang cocok jadi rival Alan?" ujar Claire sambil mendengus kesal. "Kamu tahu sendiri kan? Nggak banyak cowok kaya yang tampan seperti Alan."

Ariana terkikik geli.

Claire heran mendengar sahabatnya itu malah cekikikan mendengar Claire bingung.

"Hei, kamu kok malah ketawa sih, Ria?" tanya Claire heran.

"Aku punya ide spektakuler, Claire," ujar Ariana terdengar sangat bersemangat. "Kita makan siang bareng, yuk! Aku akan ajak Jemima juga."

Claire masih agak bingung mendengar Ariana yang tiba-tiba terdengar sangat bersemangat. Hingga pada akhirnya Claire menyetujui untuk makan siang bareng, karena dia ingin tahu apa sebenarnya yang membuat Ariana begitu excited.

"Oke. Di tempat biasanya? d'Petit?" tanya Claire.

"Ya. Boleh. Jam setengah satu, ya?" ujar Ariana.

"Oke." sahut Claire.

"Kamu diantar Egan, kan?" tanya Ariana.

"Iya lah." sahut Claire lagi.

"Great!" tukas Ariana senang. "See you soon, Claire."

"Oke, bye."

CLASSY MEANS BEAUTIFULМесто, где живут истории. Откройте их для себя