Mata Jordan terpaku pada seorang balerina yang melakukan gerakan Demi- pointes, sur les. Tubuh balerina itu sangatlah indah dan dari sisi samping sangat rupawan. Meskipun dengan berat hati Jordan harus mengakui bahwa Melania Vlahos jauh memiliki wajah yang lebih rupawan, berkarakter, dan sangat eksotis.
Mata Jordan terus mengikuti arah gerakan balerina cantik itu. Jordan tidak mengalihkan pandangan sedikitpun dari balerina itu sampai akhirnya pertunjukkan balet pun selesai.
" Lo fokus banget sama balerina yang paling cantik tadi," goda Reza membuat Jordan meliriknya tajam. Keduanya berjalan keluar dari dalam gedung dan berpapasan dengan balerina cantik yang tadi menjadi fokus utama Jordan.
" Anda terlihat hebat!" puji Reza menggunakan bahasa italia. Jordan melirik ke arah balerina itu tanpa mengatakan apa- apa. Balerina cantik itu tersenyum sopan dan mengucapkan terima kasih.
" Siapa nama Anda?"
" Nama saya Juliette," ucap sang balerina dengan tersenyum manis dan mengulurkan tangan. Reza menerima uluran tangan tersebut sementara Jordan tidak. Entah mengapa Jordan merasa ada yang familiar dari balerina ini.
" Ah! Anda pasti Juliette Marzzochi, balerina internasional itu, kan?" pertanyaan Reza segera membuat Jordan tersadar. Tentu saja! Gadis ini adalah balerina yang sangat terkenal itu.
Juliette tersenyum.
Jordan menaikkan alisnya dan entah mengapa ia merasa bukan itu jawaban dari pertanyaan yang ada di benaknya.
YOU ARE READING
Promises
Teen FictionKarena aku bermain bukan untuk sebuah kemenangan. Aku bermain untukmu. Aku mencurahkan seluruh isi hatiku melalui permainan ini. Kuharap ini semua bisa mencapai hatimu. Aku mencintaimu dengan seluruh luka yang kumiliki, Jordan - Ana. Kuharap aku aka...