My clumsy Ongchongie

458 49 19
                                    

"Ya Ong Seongwoo! Jangan menyentuhnya lagi, kau sudah merusakkan robotku berkali-kali!"seru Sungwoon kala Seongwoo menyentuh robot di dekat meja belajar Sungwoon.
"Aku hanya ingin melihat"balas Seongwoo kesal.
"Tapi robot ku selalu berakhir dengan tangan patah atau kaki putus"keluh Sungwoon.
"Ku kembalikan!"sungut Seongwoo sembari meletakkan robot Sungwoon ke tempatnya lagi.

Sungwoon menggendikkan bahunya acuh saat Seongwoo meninggalkan kamarnya, sepupunya itu memang seperti anak kecil. Selalu merajuk jika keinginannya tak dituruti.
Padahal jika kalian ingin tau, Seongwoo itu sudah berusia 24 tahun, iya, sudah cukup dewasa. Dan satu lagi, Seongwoo itu sudah memiliki istri yang sudah ia nikahi selama 2 tahun, tolong diingat lagi, ISTRI. Tapi kelakuan dan perangainya masih saja seperti anak kecil.

"Ada apa lagi?"tanya Jaehwan, istri Seongwoo yang sedang sibuk menata makanan di atas meja, membantu ibu mertuanya dan ibu Sungwoon.

Hari ini adalah pertemuan keluarga besar Seongwoo yang rutin dilakukan setiap 3 bulan sekali. Dan kali ini bertempat dirumah keluarga Sungwoon.

"Sungwoon hyung menyebalkan, aku hanya memegang robotnya tapi dia marah"adu Seongwoo pada istrinya.
"Kau kan sudah merusakkan robot Sungwoon oppa beberapa kali"ingat Jaehwan.
"Aku kan tidak sengaja, sayanggg~"rajuk Seongwoo.

Jaehwan menghela nafas sebentar sebelum menghampiri suaminya yang kini menatap televisi dengan wajah ditekuk menahan kesal.

"Siapa yang mematahkan rotan milik paman ini?"tanya Jaehwan sambil menunjuk rotan yang tergeletak disamping kaki Seongwoo.
"Aku"
"Lalu, siapa yang mencopot hiasan dinding ini?"tanya Jaehwan lagi.
"Aku tidak sengaja menjatuhkannya"jawab Seongwoo.
"Lihat, kau memang sering begini"
"Kan sudah ku bilang tidak sengaja"
"Iya, aku tau. Maka dari itu, lebih berhati-hati sedikit. Kau terlalu ceroboh, sayang"

Seongwoo beralih menatap istrinya yang kini tengah menatapnya pula dengan tatapan lembutnya. Ah, Seongwoo luluh. Tidak jadi marah. Wajah teduh istrinya membuat kesalnya hilang seketika.

"Aku hanya tidak ingin kau terluka"kata Jaehwan lembut.

Seongwoo tersenyum, istrinya yang perhatian, istrinya yang mencintainya, entah sudah berapa kali ia bersyukur karna yeoja di hadapannya ini mau menerima pinangannya dulu.

"Ah aku mencintaimu"ucap Seongwoo seraya membawa Jaehwan ke dalam pelukannya.
"Aku juga mencintaimu"balas Jaehwan.
"Kenapa kau manis sekali?"goda Seongwoo.
"Hentikan, sedang banyak orang"
"Mau kemana? Disini saja"
"Aku harus membantu eomma"
"Aku tau jika semuanya sudah siap, jangan mencari alasan, sayang"

Jaehwan masih mencoba lepas dari pelukan suaminya kala sepasang kaki mungil berjalan menghampiri keduanya dengan langkah kaki yang masih kesusahan.

"Moo~moo~"
"Oh ada Jihoon, kemari sayang"ucap Jaehwan seraya meraih tubuh kecil Jihoon, anak dari sepupu Seongwoo yang lain, Minhyun.
"Anak kecil, mengganggu saja"ucap Seongwoo seraya menghujani wajah Jihoon kecil dengan ciumannya.
"Aaaa!! Moo~!!"jerit Jihoon kesal.
"Sayang, jangan. Jihoon tidak suka kau cium"kata Jaehwan seraya memeluk tubuh Jihoon agar terhindar dari suaminya.
"Dia keponakan ku juga"
"Tapi dia marah jika kau cium, benarkan Jihoon-ah?"

Jihoon menjerit senang kala Jaehwan mencium perut buncitnya karna merasa geli.

"Baiklah jika aku tidak boleh mencium Jihoon, kemari kau"

Seongwoo memeluk Jaehwan dan Jihoon bersamaan lalu mencium wajah Jaehwan bertubi-tubi, menimbulkan protes dari Jaehwan dan jeritan tak suka dari Jihoon.

"Hei, Jihoon-ah. Dia ini istriku"ucap Seongwoo yang sudah berhenti mencium namun masih memeluk kedua makhluk imut itu.
"Aaaaa~"balas Jihoon.
"Kau sudah memiliki eomma sendiri kan?"tanya Seongwoo.

Lovely Jae 💗Where stories live. Discover now