Waiting - Daniel x Jaehwan

942 75 42
                                    

Daniel dan Jaehwan adalah teman seumuran yang bersekolah dan berada di kelas yang sama sejak di bangku SMP. Keduanya memang selalu berada di lingkungan yang sama tapi tak memiliki banyak interaksi karna Jaehwan yang terlalu malu untuk menyapa namja Kang itu. Daniel terlalu populer dan Jaehwan terlalu takut untuk mengajak Daniel berbicara lebih dulu.

"Jaehwan-ah"

Jaehwan yang sejak tadi menatap keluar jendela kelasnya terkesiap kala sebuah suara memanggilnya, dan lebih terkejut lagi karna sang pemanggil adalah orang yang sudah bersamanya di sekolah bahkan kelas yang sama selama 4 tahun.

"Kau belum pulang? Menunggu apa?"tanya Daniel, ya itu Kang Daniel. Yang terkenal itu, yang tampan itu, yang tinggi itu, Daniel yang itu.
"Belum"
"Kenapa?"
"Menunggu sore"jawab Jaehwan.
"Menunggu sore? Untuk apa?"
"Tak ada, aku hanya suka berjalan pulang saat langit sudah berwarna keemasan. Tidakkah itu indah?"

Daniel terdiam sesaat namun sedetik kemudian mengangguk setuju. Mereka berdua masih berada dalam kelas yang sudah kosong itu hingga suara Daniel mengintrupsi kegiatan Jaehwan memandang langit untuk kedua kalinya.

"Mau pulang bersama? Sepertinya langit sudah berubah keemasan"tawar Daniel.
"Baiklah"jawab Jaehwan setelah terdiam beberapa detik.

Sekolah sudah sangat sepi, hanya tinggal beberapa anak ekskul basket, futsal dan dance yang masih disana.

"Kita sudah bersama selama 4 tahun, benar kan?"tanya Daniel mencoba menghancurkan keheningan diantara mereka.
"Ya, dan ini pertama kalinya kita mengobrol sedekat ini"ucap Jaehwan.
"Kita bahkan pulang bersama"tambah Daniel.
"Kau benar"
"Kadang aku merasa ajaib karna kita berada di sekolah dan selalu berada di kelas yang sama hingga sekarang"ucap Daniel.
"Kupikir di SMA aku akan memiliki teman baru, nyatanya masih ada kau"kata Jaehwan.
"Tapi kenapa kita tak pernah saling bicara sebelumnya ya?"tanya Daniel.

Jaehwan diam, dia tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya. Dia malu. Jaehwan hanya menatap Daniel lalu memberi senyuman.

Pulang bersama sore itu nyatanya membuka jalan bagi keduanya untuk semakin dekat setiap harinya hingga mereka naik tingkat dan kembali berada di kelas yang sama.

"Kurasa kita memiliki ikatan"gumam Daniel saat makan siang bersama Jaehwan.
"Huh?"
"Kita selalu berada di kelas yang sama"terang Daniel.
"Mungkin kebetulan"
"Kebetulan yang terjadi hingga 5x berturut-turut?"
"Siapa tau kita akan berpisah di tingkat akhir nanti"
"Kau yakin? Bagaimana jika kita kembali berada di kelas yang sama?"tanya Daniel.
"Ya berarti-"
"Ku pukul kau jika kau bilang kebetulan lagi"ancam Daniel yang dibalas tawa renyah oleh Jaehwan.
"Jangan tertawa!"larang Daniel kesal.
"Wae?"
"Jantungku berdebar"gumam Daniel lirih.
"Huh? Kau bilang apa?"
"Kubilang jangan tertawa karna jantung ku akan berdebar"ulang Daniel dengan suara yang lebih keras.
"Ya! Kau...."

Kata-kata Jaehwan terhenti saat melihat Daniel menatapnya dengan tatapan yang serius.

"Aku menyukaimu"ucap Daniel mantab.
"Kau bercanda?"
"Apa sekarang aku terlihat seperti sedang bercanda di matamu?"tanya Daniel.

Jaehwan menatap mata Daniel, mencoba mencari kebohongan disana tapi ternyata nihil. Namja itu sedang serius sekarang.

Bagaimana ini? Kenapa aku juga berdebar sekarang? Apa yang harus aku lakukan? - KJH.

Jaehwan tidak ingin munafik, dia tidak bisa bilang jika ia tidak menyukai Daniel karna nyatanya gadis itu sudah tertarik pada Daniel sejak lama, sejak mereka duduk di tingkat akhir saat SMP. Tapi Jaehwan memilih untuk memendamnya, ia takut Daniel akan menolaknya dan lagi Jaehwan sudah merasa sangat cukup hanya dengan menjadi teman baik dari namja Kang itu.

Lovely Jae 💗Where stories live. Discover now